Senin, 04 Juni 2012

Mockingjay



Buku ketiga dari serial Hunger Games.

 Akhirnya terjawab juga semua teka-teki iyang menggantung semenjak buku pertama dan buku kedua yang begitu menghebohkan. Buku ketiga ini dimulai dengan petualangan (atau lebih tepatnya kunjungan) Katniss ke kampung halamannya yaitu Distrik 12 yang telah hancur, telah menghilang, telah rata dengan tanah akibat dibombardir oleh Capitol pada saat pemberontakan yang secara disadari didasari oleh tindakan Katniss yang menentang Capitol. Semua di Distrik 12 hilang, kecuali rumah-rumah di desa pemenang, yang tentu saja mengembalikan dan membuat Katniss merindukan segala hal yang berhubungan dengan Distrik 12, terutama Peeta, yang luput dari penyelamatan yang dilakukan oleh Distrik 13.

Pasti ada hal yang harus dibayar oleh Distrik 13 terutama Katniss akibat pemberontakan yang ia ikuti. Namun satu hal yang sangat membuatnya gusar ialah bagaimana keberadaan Peeta yang dijadikan alat untuk melemahkan dan menggoyahkan mental Katniss dalam menghadapi peperangan yang akan berlangsung. Apalagi muncul juga desas-desus yang mengatakan bahwa Peeta telah dicuci otak, bahkan ditanamkan suatu paham kebencian terhadap Katniss di dalam otaknya. Hilanglah Peeta yang di dalam kedua buku sebelumnya sangat mencintai Katniss.

Di Distrik 13, Katniss bersama Gale dan Finnick serta yang lainnya dilatih untuk bersiap menghadapi peperangan dan penyerangan yang akan dilakukan Distrik 13 untuk menghancurkan Capitol serta untuk mempersatukan Distrik-distrik yang tadinya di bawah kekuasaan Capitol. Disini juga Katniss ditasbihkan sebagai Sang Mockingjay, yang terutama berfungsi sebagai alat propaganda melalui saluran televisi di seluruh Panem bahwa pemberontakan itu ada, Katniss itu masih bertahan dan eksis, serta menggoyahkan Distrik lain serta Capitol bahwa kekuasaan mereka bakal segera berakhir, terutama Presiden Snow akan segera digulingkan dari tahta kekuasaannya.

Overall, buku ketiga ini sangat berbeda dengan dua buku sebelumnya, tidak ada lagi Hunger Games, yang ada hanyalah pemberontakan dan peperangan yang terjadi antara kubu pemberontak dan Capitol. Alur buku ini begitu cepat, sehingga tak terasa kita sebagai pembaca telah sampai pada klimaks dari buku ini, yang juga puncak dari perjuangan Katniss dan Distrik 13. Banyak hal menakjubkan juga yang ada di buku ini, seperti munculnya Mutt baru yang diciptakan oleh Capitol, hingga suasana Capitol yang diisi oleh orang-orang yang memang secara strata berbeda kasta dengan penduduk Distrik lainnya. Tentang alur di atas, mungkin hal ini yang agak menjadi kekurangan buku ini, karena justru peperangan yang terjadi hanya berlangsung begitu saja, tanpa proses yang begitu rumit, sehingga kadang membingungkan pembaca tentang apa yang baru saja terjadi, karena kurang berasa.

Untuk yang telah membaca dua buku sebelumnya, buku ini wajib dibaca, karena akhirnya banyak hal yang terjawab di buku ini, begitu juga dengan teka-teki siapa sebenarnya Distrik 13 dan hal-hal menakjubkan di Distrik 13, semuanya ada di buku ini. Dengan kondisi seperti yang disebutkan di atas, saya beri bintang 3 dari 5 untuk buku ketiga ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar