Minggu, 13 Oktober 2013

Balsa Yonsa: Guardian of the Darkness (Moribito #2)



Beranjak dari kisah sebelumnya, kali ini Balsa kembali ke negeri Kanbal, nnegeri kelahirannya untuk membersihkan nama baik ayah angkatnya, Jiguro. Nama Jiguro menjadi buruk di Kanbal gara-gara ia melarikan Balsa ketika Balsa  berumur enam tahun, dan ia pun mencuri cincin dari Tombak Kanbal.  Tombak Kanbal sendiri ialah para petarung ahli tombak yang menjadi pengawal Raja Kanbal. Kanbal ini terdiri dari sembilan klan, Balsa merupakan klan Yonsa, sedangkan Jiguro adalah klan Musa. Kakak dari Jiguro yaitu Kaguro ialah ketua klan Musa, sedangkan adiknya, Yuguro, adalah salah satu Tombak Kanbal. Jeleknya nama Jiguro sendiri akibat liciknya raja Kanbal sebelumnya, yaitu Rogsam. Ia pandai memutarbalikkan kata-kata dan fakta. Tabiat Rogsam ini juga menjadi tabiat Yuguro, sehingga Yuguro ikut adil juga dalam membawa jelek nama Jiguro.

Dalam perjalannanya, Balsa memutuskan untuk melewati jalan pintas berupa gua. Tak disangka, Balsa bertemu dua orang kakak-adik, Kassa dan Gina. Mereka berdua sedang kritis karena akan diserang oleh Hyohlu, yaitu makhluk gaib penunggu gua yang bertindak apabila ada yang berani untuk mencuri batu berharga di gua itu. Balsa menyelamatkan kedua anak itu, dan ternyata mereka adalah keponakan Jiguro, anak dari adik bungsu Jiguro yaitu Leena. Balsa yang meminta kedatangannya ke Kanbal dirahasiakan oleh Kassa dan Gina akhirnya harus berhadapan dengan bahaya karena dua anak itu terpaksa membocorkan rahasia mereka tentang Balsa kepada ayah mereka dan kepada Kaguro dan Yuguro. Kaguro dan Yuguro yang mengetahui bahwa anak angkat saudara mereka datang, lekas mengumumkan bahwa Balsa merupakan ancaman bagi klan Musa dan negeri Kanbal. Mereka berpendapat Balsa datang ke Kanbal guna membalas dendam.

Balsa, adalah salah satu ahli tombak paling hebat, maka ancaman dari klan Musa ia hadapi hingga akhirnya ia terkena racun. Ketika terluka, tanpa sengaja bertemu dengan Kaum Penggembala dan Kaum Penggembala pula yang membuat Balsa pulih dari racun yang mengenainya. Sementara itu, Yuguro dan Raja Radalle (anak dari Rogsam) sedang menyusun rencana guna menyerang Raja Gunung, penguasa gua-gua di sekitar Kanbal. Sebuah rencana yang gila, karena sebenarnya ada hal yang lebih besar dibandingkan Raja Gunung ini, hal yang bersifat sangat rahasia tentang Raja Gunung, gua, hyohlu, bahkan kaum Penggembala itu sendiri. Rahasia yang akhirnya diketahui Balsa, dan ia pun harus melindungi Kanbal dari kehancuran dari tindakan yang akan diambil Yuguro dan Raja Radalle.

Awalnya, agak membosankan membaca buku ini. Fantasi sudah kurang menarik minat saya untuk membaca, namun ternyata saya salah. Terjemahan yang bagus, alur yang jelas, serta fantasi yang tidak terlalu ngawur membuat saya perlahan-lahan menyukai kisah ini dan menyukai  bagaimana Jepang kaya akan fantasi-fantasi yang terdengar tak masuk akal. Kisah ini sendiri murni fiksi, ya namanya juga fantasi, dan juga cocok untuk anak-anak. Apalagi Moribito memang ada kisah dalam manga-nya pula. Bagaimana ceritanya saya tidak tahu, namun sepertinya memang menceritakan Balsa si ahli tombak.

Kisah fantasi buku ini hanya sekedar adanya dunia gaib yang berkebalikan dari bumi yang kita diami. Selain hal itu, kisah dari buku terbilang masuk logika, tak ada kisah-kisah naga, walaupun ada juga makhluk fantasi yang akhirnya muncul tetapi tidak diceritakan secara detail. Ada pula Kaum Penggembala yang mempunyai postur lebih kecil dari manusia normal, ini mengingatkan saya kepada kaum Hobbit.


Kekuatan lain buku ini yaitu adanya istilah-istilah khusus yang penulis gunakan dalam menceritakan bkisah Balsa ini. Istilah ini tak hanya berkutat pada masalah makanan yang cenderung “aneh-aneh”, tetapi juga merambah ke bidang lain seperti waktu. Ya, negeri Kanbal memiliki istilah waktu sendiri, berbeda dengan jam dan menit yang biasanya dikenal orang. Kekuatan lainnya terletak pada ilustrasi-ilustrasi yang ada di dalam buku. Ilustrasi yang digambarkan sungguh sangat menggambarkan keadaan yang sedang diceritakan.

Empat tombak untuk buku terakhir dwilogi Moribito ini.



Judul: Moribito: Guardian of the Darkness
Penulis: Nahoko Uehashi
Tebal: 342 hal.
Penerbit: Matahati
Tahun Terbit: 1999 (1st) / 2010 (terjemahan)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: > 10 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar