Sabtu, 16 November 2013

#5BukuDalamHidupku Coffee Shop, dan Keramaiannya



Haduh, beneran bingung banget nih milih satu buku buat hari terakhir. Memang dahsyat deh tantangan #5BukuDalamHidupku ini, bikin mikir, kira2 buku apa yang benar-benar bermakna dan berarti di hidup kita. Empat buku pertama saya di empat hari kemarin ialah buku lokal, sempat bertanya-tanya juga apakah hari kelima ini saya akan mengeluarkan buku lokal juga atau tidak. Sempat terpikir untuk membahas komik, tapi kok ya kalau komik itu nanti jatuhnya bukan satu buku ya, tapi banyak buku, soalnya kan jarang-jarang hanya satu komik yang sangat berkesan setidaknya bagi saya.

Hm, setelah berpikir sambil mengetik akhirnya saya telah menjatuhkan pilihan. Buku lokal lagi, buku indie lagi. Pilihan saya akhirnya tertuju kepada:

Cover Baru

Judul: The Coffee Shop Chronicles
Penulis: Rame-rame / 22 orang
Penerbit: byPASS
Tebal: 197 hal.
Tahun Terbit: 2012
Rate: 4/5

The Coffee Shop Chronicles dimulai dari sepucuk surat pendek dari seorang pengagum kepada Tuan Arsitek yang ditulis oleh @firah_39. Surat yang membuat sebuah flashfict balasan dikarang untuk menanggapi surat tersebut oleh @adit_adit. Selanjutnya, beberapa penulis lain, @_raraa, @WangiMS, dan @hildabika ikut bergabung menulis flashfict berantai yang menyertakan latar sama dan interaksi dengan tokoh-tokoh yang sebelumnya ada.

Kemudian, ketika judul tersebut dihanyutkan ke linimasa, banyak teman lain yang bergabung. Pada akhirnya, 33 cerita singkat dari 22 penulis muda pun terkumpul. Keajaiban sudut pandang. Ya, ada ribuan sudut pandang dan cerita untuk mengisahkan sebuah coffee shop. Satu mata terlalu sempit untuk melihat dunia. Buka mata dan temukan kekayaan cerita di sana.

Selamat menikmati!


Kenapa buku ini?

Pertama, saya menyukai kopi. Yaa, meskipun masih dalam taraf kopi instan tapi tetap saja judulnya kopi. Buku ini dari judulnya saja berbau kopi, sehingga membuat penasaran saya untuk membacanya. Jadi bisa dibilang, saya tertarik membaca buku ini gara-gara: kopi!

Kedua, teknik penulisan buku ini sungguh sangat unik. Jadi begini, buku ini ditulis bareng-bareng oleh belasan orang. Nah, setiap orang menulis bab yang berbeda, tetapi tetap based on judul dari buku ini. Terserah, orang itu mau melanjutkan cerita dari orang sebelumnya atau menulis dari sudut pandang lain. Yang jelas, menurut saya konsep itu sangat menarik, walaupun memang terkadang terdapat cerita yang agak tidak nyambung, tapi overall saya puas.

Ketiga, cara penulisan yang unik ini telah menginspirasi saya dan teman-teman untuk menulis kisah yang serupa, maksudnya serupa dalam cara penulisannya, bukan temanya. Tapi ya itu tadi, semangat menulis yang maju mundur akhirnya hanya membuat proyek ini gagal lagi, berhenti di tengah jalan. Mudah-mudahan sih suatu saat proyek ini bisa dilanjutkan lagi, amiiin...

Keempat, salah satu penulis buku ini ialah teman satu komunitas di Blogger Buku Indonesia. Bertambah lagi deh teman saya yang telah memiliki buku yang diterbitkan.



 Cover Lama


Edisi buku ini yang saya miliki ialah edisi dengan cover lama, dan tak lama kemudian, cover buku ini akhirnya diganti, mungkin agar lebih menarik pembaca, karena memang, edisi cover lama buku ini kurang menarik menurut saya.

Berkat buku ini juga saya berkenalan dengan dunia blog, terutama yang berkaitan dengan dunia penulisan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa penulis buku ini merupakan blogger yang rajin mengadakan event menulis bareng, terutama dalam hal Flash Fiction (FF). Lumayanlah, ada beberapa FF saya yang kemudian terlahir meskipun saya yakin cerita yang saya bikin belum ada apa-apanya.



Akhirnya, berakhir juga tantangan ini. Saya sudah kembali ke blog, pulang ke blog, meskipun tulisan ini dihasilkan di gadget. Saya sih gak berharap muluk, Inferno atau Murakami aja, gak usah banyak-banyak. Buku-buku yang berkesan bagi saya ternyata memang semuanya buku lokal, meskipun ada beberapa buku favorit lain seperti Harry Potter dan pasangan detektif Kosasih-Gozali, namun kesan yang ditimbulkan belum sebanyak lima buku yang daya share ini.


Terima kasih buat @irwanbajang sebagai pak supir, semoga angkutannya tetap laris manis. Sampai berjumpa di tantangan berikutnya, semoga di tantangan selanjutnya blog yang anda kelola belum berdebu dan bersarang laba-laba. Jangan kebut-kebutan Pak, ingat anak istri di rumah. Jangan juga menerobos busway, karena saya akan ada di sana untuk #Buswaykick #eh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar