Jumat, 20 Juli 2012

Ya, Kuncinya berada di Gelas!



Baru saja saya membuat thread tentang Kosasih-Gozali di kaskus. Sambil menunggu thread-nya ramai, saya ambil bukunya beliau yang berjudul Misteri Gelas Kembar. Pertimbangan saya, buku ini lumayan tipis, hanya 200an halaman, dan bisa menjadi pelipur lara setelah membaca Virgin Suicides yang membingungkan. Masih terngiang juga pembicaraan di thread tentang masa lalu Gozali, mengapa ia bisa masuk penjara, apa kesalahannya? Nah, iseng-iseng saya menulis di wall facebook S. Mara Gd tentang ini, “ada dimanakah kisah masa lalu Gozali?” tak lama beliau menjawab, “baca saja empat buku pertama.” Dengan mencocokkan judul buku-buku pasangan Kosasih-Gozali yang saya urutkan di kaskus (berdasarkan notes S. Mara Gd di facebook), saya menemukan bahwa Misteri Gelas kembar ini merupakan buku keempat seri petualangan Kosasih-Gozali. Saya pun berteriak dalam hati, dan segera membaca buku ini.

Oh, awal buku ini sungguh sangat mengejutkan. Terbukti walaupun Gozali merupakan “detektif” yang ulung, dia tetap lelaki biasa. Sungguh terkejut melihat awal buku ini, dan seakan tidak percaya. Namun akhirnya saya pikir lagi, saya salut terhadap S. Mara Gd, karena ia membuat tokoh Gozali inii sealamiah mungkin. Lelaki biasa, yang tentunya tidak luput dari dosa dan perbuatan kurang baik. Membaca agak ke tengah dan terjawab juga kasus apa yang membuat Gozali masuk ke dalam penjara. Meskipun penjahat, namun Gozali tetap mempertimbangkan aksinya dalam melakukan kejahatan. Dalam artian, ia tidak akan mau melakukan kekerasan dalam aksinya, istiahnya kejahatan secara baik-baik. Aneh memang.

Kembali ke buku. Kisah di buku ini seperti biasa tentang pembunuhan. Yulie, teman wanita Gozali mendapati adiknya, Totok, meninggal dunia setelah oleh mantri didiagnosa akibat alkohol dan penyakit jantung. Ternyata, calon istri Totok yaitu Endang tidak mengetahui bahwa pacarnya meninggal dunia. Endang tentunya sangat shock, namun ia kelihatannya bisa menerima kejadian itu. Selang beberapa hari, Gozali dikejutkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di kamar hotel. Ternyata, perempuan tersebut adalah Endang! Dengan barang bukti dua buah gelas dan dua buah botol di kamar itu, serta identitas tamu lain yang menginap di hotel malam itu, akhirnya pasangan Kosasih-Gozali mendapati fakta-fakta yang menarik bahwa kematian Endang ternyata berkaitan dengan kematian Totok, dan juga orang-orang di sekitar lingkungan Totok bekerja, yaitu keluarga Sukirman, dimana disitu Totok bekerja sebagai supir. Kunci kejadian ini adalah di dua gelas kembar yang berada di hotel. Sempat salah menyangka jenis kelamin si pembunuh, akhirnya Gozali berhasil menemukan si pembunuh dengan bekal jejak bibir yang ditinggalkan di gelas tersebut.

Seperti biasa, kasus dua orang ini selalu sangat menarik. Perpaduan kasus pembunuhan dengan kisah romantisme dan kehidupan berkeluarga selalu membumbui kisah-kisah mereka. Saya disini membaca buku cetakan ketiga terbitan Januari 1994, dan di tahun itu pun nasihat-nasihat tentang kehidupan berkeluarga sudah sangat manis disajikan oleh S. Mara Gd. Buku ini diterbitkan ulang oleh gramedia di tahun 2012 ini, saya kurang tahu apakah ada pencocokkan nilai mata uang di masa lalu dan masa kini, tetapi hal itu tidak mempengaruhi jalan cerita yang memang tidak berkaitan dengan jumlah uang yang beredar. Maka dari itu saya akan tetap merekomendasikan buku ini bagi para pecinta cerita misteri-detektif. Jangan takut cerita detektif Indonesia kalah dengan cerita impor, karena buku ini luar biasa seru. Rate 5 untuk buku ini, keren!


Judul: Misteri Gelas Kembar
Penulis: S. Mara Gd.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 223 hal.
Tahun Terbit: Januari 1994 (cetakann ketiga)
Harga: Lupa, beli di FJB, pokoknya murah
Rate: 5/5

2 komentar:

  1. Halo, salam kenal.. :)
    emang serial ini bagus banget deh. sudah bertahun-tahun sejak saya terakhir membaca buku ini. apalagi di buku terakhir yang saya baca ada romansa antara Gozali dan anak perempuan Kosasih (saya ga ingat namanya).
    sungguh, sampe sekarang saya penasaran mengenai kisah mereka :)

    BalasHapus
  2. salam kenal juga :)
    makasih telah berkunjung :D

    emang itu deh, belom ada ujungnya romansa antara Gozali dengan Dessy, tapii belom tau juga deh, soalnya baru sedikit buku inii yg saya baca :D

    BalasHapus