Senin, 02 Juli 2012

Of Mice and Men: Sebuah Impian Lennie by John Steinbeck


Setelah begitu penasarannya buat baca buku ini, akhirnya kesampaian juga baca Of Mice and Men. Buku ini ada yang merekomendasikan karena ceritanya bikin mewek, bikin terharu, setelah sekian lama, terungkap juga bahwa buku ini masuk list 1001 buku yang wajib dibaca sebelum meninggal. Beruntung lagi, karena dapet buku ini hanya 10k, dan emang bukunya juga gak begitu tebal, tapi lumayan cukup untuk membawa kita bertualang ke tahun 1930an, setting dimana buku ini pertama kali ditulis dan diterbitkan oleh John Steinbeck.

Ceritanya sebenarnya cukup sederhana, yaitu mengenai perjalanan dua sekawan dalam mencari pekerjaan di lingkungan peternakan. Mereka bekerja untuk satu impian, suatu saat mereka akan mempunyai rumah peternakan sendiri, dan tidak bergantung kepada orang lain. Satu hal yang istimewa dari buku ini ialah bagaimana George, yang mempunyai tubuh tidak terlalu besar, harus begitu sabar terhadap sahabatnya Lennie. Lennie ini mempunyai keterbelakangan mental, tidak gila, tidak bodoh, namun dia sulit mengingat, dan begitu polos. Sehingga apa-apa yang Lennie lakukan kadang-kadang menimbulkan masalah bagi kedua sahabat tersebut. George harus berkali-kali dan dengan sabar memberi instruksi kepada Lennie. Entah itu untuk tutup mulut ataupun untuk mengingat masa lalu. Ada satu hal yang sangat disukai Lennie, yaitu impian yang ingin ia capai dengan George, yaitu mempunyai rumah dan tanah sendiri. Mereka, terutama Lennie, sudah membayangkan akan membuat rumah peternakan, dengan binatang-binatang peliharaan yang sangat menjadi impian Lennie untuk ia rawat dan urus. Terutama obsesinya adalah memelihara kelinci dan anjing, serta mengelus-elusnya.

Masalah besar yang lain timbul ketika belum lama berada di rumah peternakan, si anak Bos, Carley, dan terutama istrinya, sering mencari masalah dengan Lennie. Lennie yang memang polos dan hidup berdasarkan perintah George, sangat kebingungan dan bingung harus bertindak apa, sampai kemudian terjadi suatu hal besar yang merubah hidup mereka. Tanpa sengaja Lennie menjadi pembunuh, dan ia kini diburu.

Pelajaran dari buku ini yaitu mengenai bagaimana cara menjalani hidup yang penuh kesendirian. Lennie dan George walaupun berdua, bisa dibilang mereka tidak mempunyai teman dan keluarga lagi. Belum lagi Crooks, sang negro yang sering dijadikan sasaran rasialis. Dalam hidupnya tak ada yang mau mendekatinya karena perbedaan warna kulitnya. Kepolosan Lennie-lah yang akhirnya menjadi   pemecah dinding itu. Memang dinding itu belum sepenuhnya pecah, namun Crooks menjadi agak cukup terbuka, meskipun hanya sesaat. Suasana alam di dalam buku ini pun dapat membawa kita ke dunia amerika jaman dahulu, begitu asri dan terbayang sebuah lingkungan peternakan yang khas seperti di harvest moon :D

Saya beri buku ini bintang 3 dari 5 bintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar