Kamis, 12 Juli 2012

Semuanya adalah Partner


Buku kesekian dari Retni SB yang telah saya baca. Jadi ketularan ngefans ama mbak Retni gara-gara istri banyak beli bukunya beliau. Terbukti, emang bagus kok. Ceritanya gak cengeng, gak neko-neko, dan yang paling penting realistis dan seru!

Kali ini buku terbarunya berjudul My Partner. Dari awal sampai 7/8 buku masih tidak terjelaskan, siapakah My Partner yang menjadi judul dari buku ini. Tapi ini tidak masalah, sebab sebenarnya rekan-rekan kita yang berkerjasama dan berinteraksi dengan kita bisa disebut partner. Mungkin tidak partner dalam arti kawan baik, namun tetap saja sah untuk disebut partner. Seperti Tita, seorang anak orang kaya yang akhirnya ayahnya terganjal kasus korupsi. Awalnya, buku ini laiknya buku-buku karya John Grisham, bertemakan hukum dan menceritakan tentang seluk beluk pengadilan dan hukum. Tentang MK, PK, kebusukan dunia hukum dan perpolitikan, semua bercampur di bab-bab awal. Nah, ayah Tita kena imbas dari kasus korupsi ini. Yang padahal, sepengetahuan Tita, ayahnya sangat jauh dari kesan seorang koruptor, bahkan kehidupannya pun tidak neko-neko walaupun orang kaya. Maka sangat mengherankan ketika hakim menjatuhkan vonis bahwa ayah Tita bersalah atas kasus korupsi sebesar 110 milyar rupiah. Tita yang shock atas vonis tersebut menjadi lebih shock ketika vonis lebih lanjut dari pengadilan, mengharuskan ayah Tita membayar ganti rugi sebesar 110 milyar tersebut. Habislah semua harta keluarga Tita, belum lagi ibu Tita mengalami shock, sehingga harus masuk panti rehabilitasi jiwa. Disinilah peran partner muncul, Butet dan Sani berperan sebagai partner Tita sebagai teman yang menyemangati Tita. Om Anton berperan sebagai satu-satunya keluarga yang mengurusi tetek-bengek pengadilan ayah Tita.

Kehidupan Tita berubah total, dari hidup enak-enakan dan mewah, sekarang dia harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sempat bekerja pada Jodik (arsitek yang membangun rumah keluarga Tita), namun ia bermasalah dengan sikap Jodik yang arogan. Keluar dari kantor Jodik, Tita diterima kerja di kantor Dido. Dido ini sendiri ialah anak dari atasan ayah Tita yang seharusnya ikut terkait dengan kasus korupsi ini, namun tetap bebas, karena sokongan dana terhadap permainan belakang. Tita bertahan agak lama di kantor Dido, sebelum suatu kejadian merubah hidupnya, sehingga mengubah pandangan Tita terhadap Dido 180 derajat. Untunglah di saat masa sulit ini terjadi lagi, Jodik kembali menawarkan pekerjaan kepada Tita, sekaligus menawarkan perlindungan dan hati bagi Tita.

Nice ending from this book. Endingnya mungkin agak terlalu mudah ditebak, namun kelihaian Retni SB mengaduk perasaan di bagian-bagian akhir buku ini sangat layakk diacungi jempol, brilian. Coba saja baca bagian ending sebelum si partner memberi kejutan, dijamin sukses menitikkan air mata. Kelihaian dan pengetahuan Retni SB tentang dunia hukum dan arsitektur pun patut diacungi jempol, dan bagaimana dia mampu mengubah suasana dan setting buku dari setting hukum menuju setting arsitektur, sangat manis, sehingga seolah-olah pembaca ditawarkan dua suasana berbeda yang mampu nge-blend dengan baik. Belum lagi kehidupan dan jalan cerita Tita yang seolah-olah real, memang sudah menjadi cerita yang umum di kehidupan sehari-hari. Bagaimana kejamnya dunia sogok-menyogok di Indonesia, sampai kisah cinta yang memang benar-benar bisa terjadi di dunia ini.

Bagi penggemar metropop maupun kisah cinta, saya rekomendasikan buku ini. 5 of 5 stars!

2 komentar:

  1. Eh ini awalnya kan legal thriller ala John Grisham, terus sampe belakang jdnya gmn? Romans jugakah?

    BalasHapus
  2. yup betul.. tengahnya dunia arsitek, cinta2annya mah cuma dikit banget, bagian akhir doang :D

    BalasHapus