Rabu, 12 Juni 2013

Dilema Sang Tawanan




Setelah berpetualang keliling Eropa, anak-anak Persekutuan Misterius Benedict diputuskan untuk tinggal bersama-sama di kediaman Mr. Benedict. Hal ini dilakukan mengingat Mr. Curtain, si musuh bebuyutan, terus memburu Sang Pembisik yang berada di kediaman Mr. Benedict. Mengingat Mr. Curtain merupakan seorang penjahat nerdarah dingin yang tidak segan-segan untuk mencelakakan siapapun demi mencapai tujuannya, keselamatan anak-anak pun terancam. Hal inilah yang mendasari Mr. Benedict guna menempatkan anak-anak beserta keluarganya di kediamannya di Stonetown.

Judul buku ketiga dari trilogi Persekutuan Misterius Benedict ini ialah Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan. Dilema Sang Tawanan sendiri merupakan sebuah metode yang digunakan polisi guna menginterogasi sebuah kelompok penjahat yang berhasil tertangkap. Dilema Sang Tawanan ini langsung hadir dalam simulasi yang diadakan oleh anak-anak Persekutuan di awal buku. Prosedur “Dilema Sang Tawanan” ini ialah apabila ada dua penjahat yang tergabung di dalam sebuah kelompok, polisi kemudian menginterogasi mereka satu per satu dalam kondisi yang terpisah. Dengan adanya tiga kemungkinan pada saat interogasi tersebut, maka hukuman dapat diputuskan terhadap para penjahat itu. Kemungkinan-kemungkinan dalam “Dilema Sang Tawanan” ini ialah:
1.       Salah satu penjahat mengkhianati penjahat lainnya, maka si penjahat yang berkhianat mendapat hukuman yang lebih ringan dibanding si penjahat lainnya.
2.       Kedua penjahat saling mengkhianati, maka kedua penjahat mendapat hukuman yang sama-sama berat.
3.       Kedua penjahat tak saling mengkhianati, maka kedua penjahat mendapatkan hukuman yang sama-sama agak ringan.
Konsep khianat-mengkhianati dalam hal ini ialah apabila salah satu penjahat menyebutkan opsi A, sementara penjahat lain menyebutkan opsi B, dimana opsi B merupakan suatu kebohongan, maka dapat dikatakan penjahat pertama telah mengkhianati penjahat kedua, begitu pula sebaliknya. Nah, dengan cerdiknya, anak-anak ketika melakukan simulasi Dilema Sang Tawanan ini berhasil memilih opsi yang berbeda, lain daripada yang lain, dan tak terbayangkan, sebuah opsi yang mencerminkan kecerdikan mereka.

Petualangan anak-anak kali ini berada di seputaran Stonetown. Penjahatnya pun masih Mr. Curtain dan kaki tangannya yaitu para Manusia Sepuluh. Selain dari itu, pihak pemerintah pun mulai agak mencampuri urusan dengan alat Sang Pembisik ini. Mereka menginginkan alat tersebut diserahkan oleh Mr. Benedict kepada pemerintah, tanpa menyadari bahwa alat tersebut lebih aman berada di dalam kediaman Mr. Benedict karena hanya ia yang mengetahui cara menangkal apa-apa yang mungkin akan dilakukan oleh Mr. Curtain guna merebut kembali Sang Pembisik. Memang, makin kesini cara-cara yang dilakukan Mr. Curtain semakin canggih dan lihai. Kali ini ia menggunakan listrik sebagai senjatanya. Cara yang ia lakukan ialah memadamkan listrik dan penerangan seluruh Stonetown! Akibat ulahnya ini, ia berhasil merebut Sang Pembisik, bahkan menyandera anak-anak. Tidak ada jalan keluar untuk kabur bagi anak-anak kecuali dengan satu hal, yaitu memanfaatkan keahlian Constance yang mulai terlihat walaupun belum begitu terasah.

Seperti telah disebutkan, kemampuan Constance makin terkuak di buku ini. Anak-anak pun diminta oleh Mr. Benedict guna membantu Constance dalam meningkatkan kemampuannya. Selain itu, bakat Constance lainnya yaitu ia dapat meramal sesuatu yang akan terjadi, tentunya hal ini akan sangat berguna apabila akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Masih dengan petualangan yang agak keras, kejahatan Manusia Sepuluh makin menjadi-jadi di buku ini. Mereka masih berdarah dingin dan tega melukai anak-anak dengan senjata-senjata yang mereka miliki. Belum lagi sarung tangan perak Mr. Curtain yang dapat melumpuhkan, tak segan-segan ia gunakan terhadap anak-anak. Maka seperti buku sebelumnya, buku ini saya rekomendasikan hanya kepada anak-anak yang telah berusia di atas sepuluh tahun, karena kekejaman-kekejaman tersebut menurut saya masih agak mengerikan untuk ukuran anak-anak. Mengenai isi ceritanya sendiri, saya bisa katakan buku ini agak membosankan dibanding kedua buku sebelumnya. Memang, masih banyak teka-teki dan kode-kode yang menarik untuk dipecahkan, namun bagian awal hingga tengah buku terkesan bertele-tele, dan inilah yang membuat agak membosankan. Bintang empat saya pikir cukup untuk buku ini.


Judul: Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan (The Mysterious Benedict Society #3)
Penulis: Trenton Lee Stewart
Penerbit: Matahati
Tebal: 446 hal.
Tahun Terbit: 2009 (1st) / 2011 (terjemahan)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar