BFG. Big Friendly Giant. Raksasa yang baik hati. Tapi, baik
hati kok malah menculik Sophie? Itu karena manusia memang makhluk yang tak bisa
menyimpan rahasia. Apabila Sophie yang tak sengaja melihat BFG itu tak diculik
oleh BFG, maka pastinya kabar tentang adanya raksasa di dunia ini pasti sudah
tersebar dan akan ada perburuan besar-besaran terhadap para raksasa. Raksasa
ini sebenarnya hanya ada sepuluh, sayangnya hanya BFG yang baik hati dan
“peniup” mimpi baik bagi umat manusia, sedangkan sembilan raksasa lainnya yang
ukurannya lebih besar daripada BFG merupakan raksasa pemakan manusia!
Petualangan Sophie di kediaman raksasa ini penuh teror.
Sekali saja ia ketahuan oleh raksasa lainnya, ia akan langsung dilumat habis
oleh mereka. Ah, memang jahat raksasa-raksasa itu. Hanya di malam hari Sophie
aman dari raksasa-raksasa itu, ini dikarenakan malam hari yaitu saatnya para
raksasa memburu manusia! Ya, para raksasa itu akan menyebar di seluruh dunia
dan memakan manusia-manusia yang menurut mereka lezat. Aksi ini dilakukan
secara rapi, buktinya, tak ada yang tahu kemana hilangnya manusia-manusia yang
dimakan oleh raksasa. Selain itu, jejak raksasa ini tak ketahuan oleh siapapun!
Jadi hilangnya beberapa orang di seluruh dunia dianggap sebuah misteri oleh manusia
lainnya, tak pernah terpikir bahwa manusia-manusia ini dimakan oleh raksasa.
Sophie muak pada mereka. Ia miris melihat kaum manusia
menjadi korban para raksasa. Ia pun mengeluarkan sebuah ide brilian, ide untuk
menghentikan aksi para raksasa ini dalam memburu manusia. Tentunya, ide Sophie
ini tak akan bisa terlaksana tanpa bantuan BFG, keahliann BFG dalam meniup
mimpi, serta bantuan Ratu Inggris. Ya, Ratu Inggris diseret oleh Roald Dahl
untuk membantu Sophie meringkus para raksasa ini.
Sebuah kisah yang unik, yang menyatukan cerita hasil
pemikiran Roald Dahl dengan dongeng-dongeng legendaris lainnya. Ini terbukti
dari rasa ketakutan para raksasa ini HANYA kepada satu manusia, yaitu Jack.
Jack ini terkenal dengan tanaman kacang rambatnya yang mampu menembus awan dan
menghabisi kaum raksasa, dongeng inilah yang mengilhami RD guna membuat satu
hal yang paling ditakuti oleh raksasa. Hal lain yang menarik yaitu mengenai
Dahl’s Chickens. Saya sempat dibuat bingung, apakah Dahl’s Chickens itu?
Ternyata, BFG yang memang mempunyai kemampuan bicara yang sering terbolak-balik
dalam mengolah kata salah menyebut nama pengarang favoritnya, yaitu Charles
Dickens menjadi Dahl’s Chickens. Luar biasa memang imajinasi RD dalam membuat
cerita.
Di cerita ini pun banyak terselip pesan moral. Salah satunya
yaitu bagaimana Roald Dahl mencoba mengatakan bahwa hanya manusialah makhluk
yang paling bersifat binatang. Ini terbukti dari HANYA manusialah yang saling
membunuh sesama kaumnya, bahkan para raksasa pun tidak membunuh sesama mereka,
sekasar apapun mereka. Sungguh sebuah pesan moral yang membuat jleb menurut
saya.
Terakhir, ending buku ini juga lumayan keren. Jangan mengira
penulis buku ini benar-benar Roald Dahl, baca ending buku ini, dan berpikirlah,
kira-kira apakah benar yang dikatakan ending buku ini. Empat bintang.
Judul: The BFG
Penulis: Roald Dahl
Tebal: 200 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 1982 (1st) / 2010 (terjemahan)
Rekomendasi Usia: Semua Umur
Rate: 4/5
permisi buku bfg terjemahannya saya minat. apakah anda menjualnya?
BalasHapus