Jumat, 19 April 2013

Kirrin yang Penuh Teka-teki




Petualangan keenam Lima Sekawan. Liburan musim semi yang diawali dengan surat dari Paman Quentin kepada George bahwa ia sementara akan menggunakan Pulau Kirrin sebagai tempat penelitiannya. Lima Sekawan kecewa, mereka tak bisa berlibur dan berkemah di Pulau Kirrin untuk sementara waktu, padahal telah sejak jauh-jauh hari mereka berencana untuk berlibur disana.

Akhirnya liburan pun tiba, anak-anak pun tetap berlibur ke Pondok Kirrin sambil berharap Paman Quentin segera menyelesaikan pekerjaannya. Sesekali mereka mengunjungi Paman Quentin di Pulau Kirrin, tapi anehnya “kantor” dan tempat menginap Paman Quentin tidak mereka temukan! Tapi anak-anak hanya dapat gigit jari, tak dapat menyelidikinya, karena Paman Quentin tak ingin anak-anak mengganggu pekerjaannya. Mereka pun terpaksa berlibur di daratan, tanpa diduga mereka berkenalan dengan orang baru di desa Kirrin. Seorang anak dengan ayahnya yang agak misterius. Anak itu bernama Martin, ia berbakat dalam hal melukis, namun sayangnya wajahnya tidak menyenangkan dan ia pun tak bisa bercanda, sehingga Dick pun sekonyong-konyong tidak menyukai anak itu.

Gagal ke Pulau Kirrin, anak-anak mencari jejak-jejak peninggalan masa lalu di tanah galian purbakala. Tak sengaja, Timmy terperosok ke dalam sebuah lubang yang akhirnya menjadi jawaban atas judul dari buku ini, yaitu: “Rahasia Di Pulau Kirrin”. Anak-anak belum sempat menyelidiki lubang-lubang ini sampai suatu ketika Timmy terpaksa menemani Paman Quentin di Pulau Kirrin karena paman merasa ada orang lain di pulau tersebut selain dirinya. Petualangan dimulai ketika George yang tak tahan berpisah lama dengan Timmy memutuskan untuk pergi ke Pulau Kirrin seorang diri. Sementara di tempat lain, ketiga kakak beradik menemukan Martin sedang menunggu lubang yang belum sempat mereka selidiki.

Buku yang menegangkan! Kali ini kejahatan yang terjadi tidak main-main, Pulau Kirrin terancam akan diledakkan oleh para penjahat! Penjahat ini sebenarnya rekan-rekan Paman Quentin sendiri, namun ketidaksetujuan Paman atas rencana rekan-rekannya tersebut dalam menyikapi penemuan yang Paman Quentin temukan membawa anak-anak dan Paman Quentin, bahkan Pulau Kirrin dalam bahaya serius.

Petualangan kali ini membuka tabir selengkapnya tentang desa Kirrin dan rahasia-rahasianya. Seperti buku-buku sebelumnya, kisah ini masih tetap berkaitan dengan lubang bawah tanah, sepertinya Enid Blyton memang suka sekali terhadap lubang-lubang di bawah tanah. Seperti buku-buku sebelumnya pula, kata-kata umpatan “tolol” masih ada di dalam buku ini. Daripada itu, rencana “teroris” untuk meledakkan Pulau Kirrin saya kira belum cocok bagi anak-anak di bawah 10 tahun, sehingga saya tetap berkeras bahwa buku ini memang untuk 10 tahun ke atas.

Lima bintang untuk buku ini, ketegangannya, petualangannya, dan terutama bekal makanannya. Semoga saja Rahasia Pulau Kirrin masih tersisa untuk diceritakan di buku-buku selanjutnya.


Judul: Lima Sekawan: Rahasia di Pulau Kirrin
Penulis: Enid Blyton
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 228 hal.
Rate: 5/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar