Minggu, 21 Juli 2013

The Jungle Book: Bukan Sekedar Mowgli



Nostalgia, itulah yang saya rasakan ketika menyentuh, dan membaca buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling ini. Semasa kecil, kisah Mowgli ini memang sempat menjadi salah satu favorit saya, entah itu dalam bentuk film yang dibuat disney, maupun dalam bentuk games. Tapi terus terang saja saya tak menyangka The Jungle Book ini ada bukunya. Bahkan saya baru tahu setahun belakangan ini kalau The Jungle Book ini merupakan sebuah buku legendaris yang juga masuk daftar 1001 buku yang wajib dibaca sebelum wafat.

Sempat terkejut juga ketika mengetahui bahwa buku ini bukan murni kisah Mowgli dan teman-temannya di dalam hutan. Nyatanya, buku ini merupakan kumpulan cerita-cerita pendek yang tidak hanya berkisah tentang Mowgli saja. Namun yang pasti, buku terbitan Serambi ini berkaitan dengan hewan-hewan, bahkan cenderung menyerupai fabel, meski tak semuanya berformat seperti itu.

Buku setebal 239 ini terdiri dari 11 bab, dan tak semua bab merupakan cerita pendek. Hanya 6 bab yang merupakan cerita pendek, sedangkan sisanya berupa lirik lagu yang merupakan bagian dari cerita pada bab-bab sebelumnya. Mengapa lirik lagu? Praduga saya ialah karena Kipling telah lama di India, dan seperti telah diketahui bahwa film di India identik dengan lagu dan joget, makanya itu Kipling memasukkan juga lirik-lirik lagu di dalam buku ini. Sudah menjadi tradisi sepertinya.

Kisah Mowgli sendiri seperti telah diceritakan di atas mendapatkan porsi yang paling besar, ada 3 cerita pendek tentang Mowgli. Cerita pertama ialah Mowgli dan Saudara Serigala. Kisah ini merupakan awal mula kedatangan Mowgli di hutan. Dimana ia akhirnya dipelihara oleh keluarga serigala dan akhirnya “diakui” oleh seluruh penghuni hutan dengan jaminan dari Baloo si beruang madu dan Bagheera si Macan Kumbang. Mowgli pun belajar tentang kehidupan di hutan dari Baloo, Bagheera dan keluarga serigala, selain itu, Mowgli pun dilindungi oleh pimpinan para serigala, yaitu Akela. Masalah dimulai ketika Akela sudah terlalu lemah untuk memimpin kaumnya, disinilah Mowgli mulai mendapat tentangan dari Shere Khan si Harimau, karena Shere Khan sudah lama mengincar Mowgli untuk ia buru namun terganjal oleh status Mowgli yang “dilindungi”. Oleh karena kemunduran inilah Shere Khan mulai berani berkoar kembali tentang nasib Mowgli yang ia pikir tak pantas berada di tengah hutan bersama para binatang. Kisah kedua Mowgli yaitu Lagu Berburu Kawanan Seeon. Kisah ini menceritakan Mowgli yang diculik oleh sekawanan monyet untuk dijadikan hiburan. Baloo dan Bagheera yang kelabakan akhirnya meminta bantuan Kaa si ular piton, yang juga merupakan makhluk yang paling ditakuti oleh para monyet itu. Usaha penyelamatan Mowgli ini diwarnai oleh Nyanyian Berburu yang Mowgli pelajari dari Baloo, seberapa mahir Mowgli mennguasai Nyanyian inilah yang menjadi kunci proses penyelamatan Mowgli kali ini. Cerita terakhir tentang Mowgli yaitu Harimau Harimau. Bukan, kisah ini bukan karangan Mochtar Lubis, namun hanya judulnya saja yang sama. Kisah ini bercerita tentang Mowgli yang kembali ke perkampungan manusia. Banyak tantangan yang Mowgli alami disini, mulai harus belajar berbicara manusia, sampai pandangan miring dari masyarakat mengenai dirinya yang dicurigai mempunyai kekuatan mistis. Satu masalah terbesar lain Mowgli ialah munculnya Shere Khan si harimau musuh bebuyutan Mowgli di perkampungan tersebut. Disinilah Mowgli dan Shere Khan akhirnya berhadapan secara langsung.

Anjing Laut Putih juga merupakan sebuah fabel yang bercerita tentang kehidupan anjing laut. Kotick, si anjing laut unik karena berwarna putih, warna yang tak lazim bagi anjing laut, terpana ketika melihat setiap tahunnya para anjing laut dibantai oleh manusia. Tak ada tindakan dari kawanan anjing laut lainnya mengenai peristiwa ini, maka Kotick berinisiatif untuk mencari tempat tersembunyi dari manusia untuk menyelamatkan kawanannya. Petualangan Kotick dalam mencari suatu tempat baru bagi kawanannya memakan waktu bertahun-tahun dan membawa Kotick berkenalan dengan spesies-spesies laut lainnya. Rikki-Tikki-Tavi bercerita tentang seekor Mongoose, sejenis luwak, bernama Rikki-Tikki. Petualangan Rikki-tikki ini terjadi di sebuah rumah keluarga manusia dan bercerita tentang perseteruan antara Mongoose dengan ular. Dengan dibantu Darzee, seekor burung, Rikki-tikki berhadapan dengan Nag dan Nagaina, sepasang ular yang ingin mencelakakan keluarga manusia tersebut.

Cerita terakhir di buku yang berkover Mowgli dan kawan-kawannya ini berjudul Toomai sang Penakluk Gajah. Cerita ini satu-satunya yang bukan fabel dan agak sulit dipahami. Cerita ini mengingatkan saya kepada buku berjudul Kim yang juga karangan Kipling yang juga sangat sulit untuk dipahami. Bercerita tentang klan Toomai, yang turun-temurun berprofesi sebagai pawang gajah selama tiga generasi. Generasi keempat, Toomai si mungil ingin mengikuti jejak para leluhurnya. Ia pun diramal oleh salah satu pemimpin untuk menjadi pawang yang hebat apabila ia melihat sebuah tarian gajah. Para anak buah pemimpin tersebut terang saja menertawakan hal tersebut, karena tarian gajah merupakan sebuah hal yang mustahil. Jadi, secara tidak langsung, Toomai mungil tak akan menjadi seorang pawang hebat menurut pemimpin tersebut. Toomai mungil yang belum mengerti apa-apa tetap antusias mendengar ramalan tersebut, dan tetap berimpian dan berusaha untuk melihat tarian gajah tersebut.


Setelah membaca buku ini, terjawab sudah pertanyaan saya ketika kecil dahulu: mengapa buku ini berjudul the Jungle Book. Ternyata, buku ini bercerita mengenai kisah-kisah hutan dan binatang-binatang yang ada di dalamnya, jadi tak hanya Mowgli semata yang terang saja tidak terlalu mencerminkan “Buku Hutan” itu sendiri. Empat bintang untuk buku yang menarik dan membawa pembacanya nostalgia ke masa lalu. Sangat pula direkomedndasikan untuk bacaan anak-anak di atas 10 tahun, mengingat masih ada sedikit adegan kekerasan yang terselip di edisi asli buku ini.


Judul: The Jungle Book
Penulis: Rudyard Kipling
Tebal: 246 hal.
Penerbit: Atria
Tahun terbit: 1894 (1st) / 2011 (terjemahan)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun

1 komentar: