Selasa, 30 Juli 2013

Petualangan dalam Waktu yang Singkat



Ada yang lain kali ini dalam kisah Lima Sekawan berjudul Rahasia Harta Karun. Jika biasanya anak-anak melakukan petualangan di saat mereka sedang liburan panjang musim panas ataupun liburan paskah, pada kali ini anak-anak berpetualang di sela-sela liburan singkat pertengahan semester, atau tepatnya di bulan Oktober yaitu sekitar musim gugur di Inggris sana. Karena waktu liburan mereka yang singkat (Jum’at sampai Selasa), maka anak-anak merencanakan dengan melancong dan berjalan-jalan, tentu saja waktu liburan yang singkat ini menjadi sebuah keyakinan bagi anak-anak bahwa kali ini mereka tak akan mengalami petualangan yang seru seperti biasanya. Namun, bukan Lima Sekawan namanya apabila tidak mengalami sebuah petualangan.

Jadwal dan rute yang telah disusun oleh Julian mendadak menjadi agak berantakan ketika di tengah perjalanan Timmy mengalami cedera. Di sebuah desa terdekat, maka diputuskanlah untuk membagi tim menjadi dua, George dan Julian menuju seseorang yang dapat mengobati Timmy, sedangkan Anne dan Dick langsung menuju penginapan. Nah, karena cuaca yang agak buruk dan jalanan sudah mulai gelap, apalagi Dick dan Anne belum mengetahui secara jelas letak penginapan tersebut, mereka pun secara tidak sadar telah sampai ke sebuah peternakan (yang mereka anggap penginapan) yang salah. Disana mereka bertemu dengan seorang ibu tua yang agak tuli yang akhirnya memberi Anne tumpangan tidur di loteng dengan syarat tidak ketahuan oleh si anak dari ibu itu, karena si anak terkenal dengan sifatnya yang tidak suka apabila ada orang luar hadir di rumahnya. Sementara Anne tidur di loteng, Dick memutuskan untuk tidur di sebuah lumbung dengan beralaskan jerami, disinilah awal petualangan mereka dimulai. Tak lama Dick terlelap, terdengar suara ketukan di dinding lumbung memanggil nama Dick, kemudian orang itu mengatakan beberapa kata yang baru belakangan diketahui bahwa kata-kata tersebut merupakan kode untuk menemukan harta karun!

Singkat cerita, anak-anak pun mulai menyusun kata-kata tersebut guna menemukan pemecahannya. Mereka menuju suatu tempat yang disebut-sebut pada kode tersebut dan menemukan sebuah fakta baru, bahwa mereka di jalan yang benar, hal yang diindikasikan oleh adanya dua orang yang juga mencari harta karun tersebut, dimana saalah satu dari kedua orang tersebut ialah anak si ibu pemilik penginapan dimana Anne menumpang pada waktu malam sebelumnya. Tanpa anak-anak sadari, sebenarnya mereka sedang mencari harta karun, atau tepatnya permata Fellonia yang terkenal yang memang dicuri dari pemiliknya dan menjadi kabar terhangat di Inggris sana.

Bisa dibilang petualangan anak-anak kali ini merupakan petualangan yang agak tidak berbahaya. Memang, mereka berhadapan dengan penjahat pencuri permata yang terkenal, namun tak ada kekerasan yang dilakukan para penjahat tersebut terhadap anak-anak. Tak seperti buku-buku sebelumnya yang bahkan hampir merenggut nyawa anak-anak (bahkan Timmy), buku berjudul asli Five On A Hike Together ini cenderung mengajak pembaca untuk memecahkan teka-teki dan kode yang tak sengaja didengar oleh Dick, seru! Buku ke sepuluh dari serial Lima Sekawan ini pun seperti biasa masih membuat para pembacanya menelan ludah akibat dari makanan-makanan yang anak-anak bawa dan makan ketika di dalam perjalanan, dibayangkan saja sudah terasa enak rasanya. Satu hal yang dapat ditarik kesimpulan dari kehidupan anak-anak Lima Sekawan ini, bisa dibilang anak-anak ini hidup berkecukupan bahkan cenderung kaya. Entah berapa sewa penginapan atau harga makanan yang mereka beli, namun indikasi kekayaan mereka dapat terlihat dari mudahnya mereka membayar sewa penginapan atau bahkan membeli makanan yag bisa dibilang tidak sedikit. Postitifnya, walaupun cenderung “kaya”, namun anak-anak ini bukan anak-anak manja yang hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan, dapat terlihat bukan dari petualangan-petualangan yang mereka jalani. Sebuah pelajaran yang berguna bagi anak-anak yang cenderung “kaya” dan doyan bermalas-malasan.



Judul: Lima Sekawan: Rahasia Harta Karun
Penulis: Enid Blyton
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 234 hal.
Tahun Terbit: 1951 (1st) / 1997 (read)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun

6 komentar:

  1. aku sukaaa buku ini...soalnya teka tekinya seru :D plus ada adegan berenang di bawah sinar bulan segala hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuuuu.., tekatekinya itu keren, jarang2 hihihihi...

      Hapus
  2. udah lama banget nggak baca 5 sekawan nih

    BalasHapus
  3. Mau re-reading lagi ah seri Lima Sekawan :D bacanya sih cepat, bikin reviewnya ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bikin reviewnya juga cepet kok, mbak maria gitu lhoooo...

      Hapus