Kamis, 23 Mei 2013

Petualangan dengan Anak Manja




Semakin lama, kisah Lima Sekawan semakin menegangkan dan mendebarkan. Selain itu, petualangan mereka pun semakin berbahaya, sehingga makin tidak cocok untuk konsumsi anak-anak. Coba saja analisa, apakah cerita tentang penculikan bahkan “siksaan” cocok untuk anak-anak? Hanya anak-anak menjelang dewasa yang telah dapat berpikir positiflah yang saya kira cocok dengan petualangan Lima Sekawan ini.

Buku kedelapan ini berjudul “Nyaris Terjebak”, tidak jauh dengan judul aslinya yaitu: “Five Get Into Trouble”. Selalu (setidaknya sampai buku ini), petualangan anak-anak terjadi pada saat liburan sekolah. Kali ini liburan paskah, dan mereka berlibur kembali di Pondok Kirrin, kediaman George. Sayangnya, Paman Quentin mendadak ada acara yang mesti dihadiri, anak-anak pun dengan “terpaksa” mengajukan diri untuk mengisi liburan kembali dengan berkemah, meskipun kali ini dengan mengendarai sepeda dan tanpa pengawasan orang dewasa seperti pada buku sebelumnya.

Ada saja kejadian yang mereka alami selama liburan. Kali ini kejadian yang terjadi cukup membahayakan, yaitu salah seorang dari Lima Sekawan diculik oleh penjahat! Yang diculik ialah Dick, dan sebenarnya ini salah tangkap, karena target para penculik sebenarnya ialah Richard. Richard adalah teman baru yang mereka temui ketika berenang di salah satu danau di tempat mereka berkemah. Bersikeras ikut bersepeda bersama mereka, akhirnya hanya kesulitan yang Richard berikan kepada anak-anak. Tidak heran, sebab Richard memang agak manja dan belum pernah berpetualang seperti anak-anak.

Kasus ini semakin menarik ketika anak-anak menemukan tempat penyekapan Dick. Menarik karena secara tidak sengaja anak-anak pun terjebak di tempat tersebut, sebuah rumah yang besar dengan gerbang tinggi yang hanya dapat dibuka-tutup dengan menggunakan mesin. Makin menarik, ketika Richard yang memang ikut bersama anak-anak kedoknya terbongkar dan diketahui para penculik walaupun telah disamarkan sedemikian rupa. Anak-anak pun harus memutar otak untuk kabur dari tempat itu dan menyelamatkan Dick serta Richard dari para penculik tersebut.

Memang, makin seru saja petualangan Lima Sekawan ini. Makin bingung juga untuk memilih kisah mana yang paling seru diantara banyaknya judul petualangan Lima Sekawan ini. Masih dengan kuliner yang menggiurkan dari Enid Blyton, namun kali ini minus lorong-lorong serta petualangan di bawah tanah. Namun tetap saja, aroma kejahatan yang kental dan kejahatan yang “wah” tetap diangkat oleh Blyton. Sangat mengherankan memang bahwa anak-anak ini selalu terlibat petualangan yang menyangkut kasus-kasus besar yang sedang terjadi, karena seolah-olah memang anak-anak ini ditakdirkan menjadi pahlawan walaupun secara tidak langsung dan keselamatan mereka terancam. Di buku ini, ancaman penyiksaan terhadap anak-anak masih timbul, selain itu, ancaman pemberian racun kepada Timmy pun timbul lagi. Untung saja, anak-anak semakin kesini semakin dewasa dan semakin cerdas, sehingga bagaimana cara mereka mendapatkan pemecahan terhadap beberapa persoalan sungguh sangat menarik untuk diikuti dan dijadikan pelajaran.


Kata-kata kasar dan umpatan masih juga ditemukan disini. Maka, seperti telah saya singgung di awal, buku ini tak cocok untuk semua usia, mungkin memang tetap anak di atas sepuluh tahun yang layak membacanya. Namun memang, kisah ini sungguh sangat membekas dihati, dan saya berani bilang bahwa buku ini adalah salah satu petualangan Lima Sekawan yang paling mendebarkan dan termasuk salah satu buku Lima Sekawan yang paling menarik, setidaknya, sementara ini. Lima bintang untuk petualangan anak-anak pemberani ini.


Judul: Lima Sekawan: Nyaris Terjebak
Penulis: Enid Blyton
Tebal: 233 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 1946 (1st) / 1997 (read)
Rate: 5/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun

1 komentar: