Kamis, 29 November 2012

Aku...




Sebuah kisah kilas balik seorang pengusaha licin yang sukses di masa tuanya. Tidak sembarangan, cerita kilas balik ini seolah ia sendiri yang kembali ke zamannya dahulu, melihat dan mengalami segala hal yang telah diperbuatnya dahulu, sebagai ajang untuk kontemplasi diri bagi yang bersangkutan. Ray, si pengusaha berusia enampuluhan tahun ini diceritakan sedang sakit keras, dan kejadian kembali ke masa lalunya ini terjadi ketika ia sedang sakit ini. Dengan didampingi sesosok yang tidak diketahui asal usulnya, seolah-olah Ray ditunjukkan apa fakta yang terjadi di masa lalu, dan sosok itu pun bersedia menjawab lima pertanyaan besar yang Ray miliki.

Sebuah buku yang unik, dengan setiap judul bab yang berawalkan kata “aku”. Tokoh-tokoh dalam buku ini pun secara mengagetkan akhirnya akan saling berhubungan di dalam jalan cerita lengkapnya. Sebuah perjalanan hidup manusia yang tidak disangka-sangka, dari mulai keterpurukan yang begitu dalam hingga sebuah kegemilangan pada akhirnya. Bisa dikatakan buku ini sangat lengkap dunia pembahasannya. Mulai dari bagaimana kehidupan di panti asuhan, bagaimana kehidupan keras di jalanan, kehidupan di rumah singgah, sampai bagaimana kehidupan menjadi pencuri. Selain itu, kesuksesan Ray dalam berbisnis dan mempengaruhi orang pun diceritakan dengan sangat gamblang di buku ini.

Kehidupan manusia memang naik turun, itu pula yang dialami Ray. Kebahagiannya hidup di dunia dan keahliannya dalam berbisnis tidak diikuti dalam kehidupan rumah tangganya. Memang, ia mempunyai istri yang sempurna, tetapi pernikahannya hanya berlangsung singkat, apalagi ia tidak mempunyai keturunan, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun ketidaksempurnaan inilah yang akhirnya membuat lima pertanyaan besar dalam kehidupan Ray, pertanyaan besar yang akhirnya terjawab oleh sesosok manusia yang telah diceritakan di awal tadi.

Sungguh sangat menyenangkan membaca karya tere-liye yang ini. Berbeda dengan buku Sang Penandai yang di mata saya agak mengecewakan, buku ini dapat membawa saya terhanyut dalam jalan ceritanya. Membaca buku ini pula membuat saya sejenak ingin mengumpulkan lima pertanyaan terbesar dalam hidup. Dan semakin dipikirkan, ternyata lima pertanyaan itu terlalu sedikit, karena saya yakin, pasti banyak sekali pertanyaan yang kita sangat ingin tahu jawabannya. Buku ini pun mempunyai makna di dalamnya, dimana bagaimana sebuah lingkungan sangat mempengaruhi sifat seseorang. Ini terbukti ketika Ray berada di panti asuhan dan rumah singgah, sangat berbeda sifat Ray di kedua tempat itu. Tetapi bagaimanapun, sifat asli seseorang, tak peduli bagaimana telah terpengaruhi pasti akan muncul ke permukaan ketika dalam keadaan terdesak dan emosi.

Jalan cerita yang indah, sampai-sampai saya salah menebak siapakah sebenarnya Rinai yang diceritakan di awal buku. Mungkin akan lebih indah apabila Rinai adalah istri dari Ray di masa depan, tetapi tebakan saya ternyata salah, karena Rinai justru merupakan tokoh yang lebih mengejutkan yang kehadirannya baru terungkap di akhir buku. Lima bintang untuk buku ini, dan pertanyaan terakhir, apa lima pertanyaan terbesar dalam kehidupanmu?


Judul: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis: tere-liye
Penerbit: Republika
Tebal: 428 hal.
Rate: 5/5

2 komentar: