Baru saja saya membuat thread tentang Kosasih-Gozali di
kaskus. Sambil menunggu thread-nya ramai, saya ambil bukunya beliau yang
berjudul Misteri Gelas Kembar. Pertimbangan saya, buku ini lumayan tipis, hanya
200an halaman, dan bisa menjadi pelipur lara setelah membaca Virgin Suicides
yang membingungkan. Masih terngiang juga pembicaraan di thread tentang masa
lalu Gozali, mengapa ia bisa masuk penjara, apa kesalahannya? Nah, iseng-iseng
saya menulis di wall facebook S. Mara Gd tentang ini, “ada dimanakah kisah masa
lalu Gozali?” tak lama beliau menjawab, “baca saja empat buku pertama.” Dengan mencocokkan
judul buku-buku pasangan Kosasih-Gozali yang saya urutkan di kaskus
(berdasarkan notes S. Mara Gd di facebook), saya menemukan bahwa Misteri Gelas kembar
ini merupakan buku keempat seri petualangan Kosasih-Gozali. Saya pun berteriak
dalam hati, dan segera membaca buku ini.
Oh, awal buku ini sungguh sangat mengejutkan. Terbukti walaupun
Gozali merupakan “detektif” yang ulung, dia tetap lelaki biasa. Sungguh
terkejut melihat awal buku ini, dan seakan tidak percaya. Namun akhirnya saya
pikir lagi, saya salut terhadap S. Mara Gd, karena ia membuat tokoh Gozali inii
sealamiah mungkin. Lelaki biasa, yang tentunya tidak luput dari dosa dan
perbuatan kurang baik. Membaca agak ke tengah dan terjawab juga kasus apa yang
membuat Gozali masuk ke dalam penjara. Meskipun penjahat, namun Gozali tetap
mempertimbangkan aksinya dalam melakukan kejahatan. Dalam artian, ia tidak akan
mau melakukan kekerasan dalam aksinya, istiahnya kejahatan secara baik-baik. Aneh
memang.
Kembali ke buku. Kisah di buku ini seperti biasa tentang
pembunuhan. Yulie, teman wanita Gozali mendapati adiknya, Totok, meninggal
dunia setelah oleh mantri didiagnosa akibat alkohol dan penyakit jantung. Ternyata,
calon istri Totok yaitu Endang tidak mengetahui bahwa pacarnya meninggal dunia.
Endang tentunya sangat shock, namun ia kelihatannya bisa menerima kejadian itu.
Selang beberapa hari, Gozali dikejutkan dengan penemuan mayat seorang perempuan
di kamar hotel. Ternyata, perempuan tersebut adalah Endang! Dengan barang bukti
dua buah gelas dan dua buah botol di kamar itu, serta identitas tamu lain yang
menginap di hotel malam itu, akhirnya pasangan Kosasih-Gozali mendapati
fakta-fakta yang menarik bahwa kematian Endang ternyata berkaitan dengan
kematian Totok, dan juga orang-orang di sekitar lingkungan Totok bekerja, yaitu
keluarga Sukirman, dimana disitu Totok bekerja sebagai supir. Kunci kejadian
ini adalah di dua gelas kembar yang berada di hotel. Sempat salah menyangka
jenis kelamin si pembunuh, akhirnya Gozali berhasil menemukan si pembunuh
dengan bekal jejak bibir yang ditinggalkan di gelas tersebut.
Seperti biasa, kasus dua orang ini selalu sangat menarik. Perpaduan
kasus pembunuhan dengan kisah romantisme dan kehidupan berkeluarga selalu
membumbui kisah-kisah mereka. Saya disini membaca buku cetakan ketiga terbitan
Januari 1994, dan di tahun itu pun nasihat-nasihat tentang kehidupan
berkeluarga sudah sangat manis disajikan oleh S. Mara Gd. Buku ini diterbitkan
ulang oleh gramedia di tahun 2012 ini, saya kurang tahu apakah ada pencocokkan
nilai mata uang di masa lalu dan masa kini, tetapi hal itu tidak mempengaruhi
jalan cerita yang memang tidak berkaitan dengan jumlah uang yang beredar. Maka dari
itu saya akan tetap merekomendasikan buku ini bagi para pecinta cerita misteri-detektif.
Jangan takut cerita detektif Indonesia kalah dengan cerita impor, karena buku
ini luar biasa seru. Rate 5 untuk buku ini, keren!
Judul: Misteri Gelas Kembar
Penulis: S. Mara Gd.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 223 hal.
Tahun Terbit: Januari 1994 (cetakann ketiga)
Harga: Lupa, beli di FJB, pokoknya murah
Rate: 5/5
Halo, salam kenal.. :)
BalasHapusemang serial ini bagus banget deh. sudah bertahun-tahun sejak saya terakhir membaca buku ini. apalagi di buku terakhir yang saya baca ada romansa antara Gozali dan anak perempuan Kosasih (saya ga ingat namanya).
sungguh, sampe sekarang saya penasaran mengenai kisah mereka :)
salam kenal juga :)
BalasHapusmakasih telah berkunjung :D
emang itu deh, belom ada ujungnya romansa antara Gozali dengan Dessy, tapii belom tau juga deh, soalnya baru sedikit buku inii yg saya baca :D