Buku ketiga dari serial Hunger Games.
Akhirnya terjawab
juga semua teka-teki iyang menggantung semenjak buku pertama dan buku kedua
yang begitu menghebohkan. Buku ketiga ini dimulai dengan petualangan (atau
lebih tepatnya kunjungan) Katniss ke kampung halamannya yaitu Distrik 12 yang
telah hancur, telah menghilang, telah rata dengan tanah akibat dibombardir oleh
Capitol pada saat pemberontakan yang secara disadari didasari oleh tindakan
Katniss yang menentang Capitol. Semua di Distrik 12 hilang, kecuali rumah-rumah
di desa pemenang, yang tentu saja mengembalikan dan membuat Katniss merindukan
segala hal yang berhubungan dengan Distrik 12, terutama Peeta, yang luput dari
penyelamatan yang dilakukan oleh Distrik 13.
Pasti ada hal yang harus dibayar oleh Distrik 13 terutama
Katniss akibat pemberontakan yang ia ikuti. Namun satu hal yang sangat
membuatnya gusar ialah bagaimana keberadaan Peeta yang dijadikan alat untuk
melemahkan dan menggoyahkan mental Katniss dalam menghadapi peperangan yang
akan berlangsung. Apalagi muncul juga desas-desus yang mengatakan bahwa Peeta
telah dicuci otak, bahkan ditanamkan suatu paham kebencian terhadap Katniss di
dalam otaknya. Hilanglah Peeta yang di dalam kedua buku sebelumnya sangat
mencintai Katniss.
Di Distrik 13, Katniss bersama Gale dan Finnick serta yang
lainnya dilatih untuk bersiap menghadapi peperangan dan penyerangan yang akan
dilakukan Distrik 13 untuk menghancurkan Capitol serta untuk mempersatukan
Distrik-distrik yang tadinya di bawah kekuasaan Capitol. Disini juga Katniss
ditasbihkan sebagai Sang Mockingjay, yang terutama berfungsi sebagai alat
propaganda melalui saluran televisi di seluruh Panem bahwa pemberontakan itu
ada, Katniss itu masih bertahan dan eksis, serta menggoyahkan Distrik lain
serta Capitol bahwa kekuasaan mereka bakal segera berakhir, terutama Presiden
Snow akan segera digulingkan dari tahta kekuasaannya.
Overall, buku ketiga ini sangat berbeda dengan dua buku
sebelumnya, tidak ada lagi Hunger Games, yang ada hanyalah pemberontakan dan
peperangan yang terjadi antara kubu pemberontak dan Capitol. Alur buku ini
begitu cepat, sehingga tak terasa kita sebagai pembaca telah sampai pada
klimaks dari buku ini, yang juga puncak dari perjuangan Katniss dan Distrik 13.
Banyak hal menakjubkan juga yang ada di buku ini, seperti munculnya Mutt baru
yang diciptakan oleh Capitol, hingga suasana Capitol yang diisi oleh
orang-orang yang memang secara strata berbeda kasta dengan penduduk Distrik
lainnya. Tentang alur di atas, mungkin hal ini yang agak menjadi kekurangan
buku ini, karena justru peperangan yang terjadi hanya berlangsung begitu saja,
tanpa proses yang begitu rumit, sehingga kadang membingungkan pembaca tentang
apa yang baru saja terjadi, karena kurang berasa.
Untuk yang telah membaca dua buku sebelumnya, buku ini wajib
dibaca, karena akhirnya banyak hal yang terjawab di buku ini, begitu juga
dengan teka-teki siapa sebenarnya Distrik 13 dan hal-hal menakjubkan di Distrik
13, semuanya ada di buku ini. Dengan kondisi seperti yang disebutkan di atas,
saya beri bintang 3 dari 5 untuk buku ketiga ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar