Semakin lama, kisah Lima Sekawan semakin menegangkan dan
mendebarkan. Selain itu, petualangan mereka pun semakin berbahaya, sehingga
makin tidak cocok untuk konsumsi anak-anak. Coba saja analisa, apakah cerita
tentang penculikan bahkan “siksaan” cocok untuk anak-anak? Hanya anak-anak
menjelang dewasa yang telah dapat berpikir positiflah yang saya kira cocok
dengan petualangan Lima Sekawan ini.
Buku kedelapan ini berjudul “Nyaris Terjebak”, tidak jauh
dengan judul aslinya yaitu: “Five Get Into Trouble”. Selalu (setidaknya sampai
buku ini), petualangan anak-anak terjadi pada saat liburan sekolah. Kali ini
liburan paskah, dan mereka berlibur kembali di Pondok Kirrin, kediaman George.
Sayangnya, Paman Quentin mendadak ada acara yang mesti dihadiri, anak-anak pun
dengan “terpaksa” mengajukan diri untuk mengisi liburan kembali dengan
berkemah, meskipun kali ini dengan mengendarai sepeda dan tanpa pengawasan
orang dewasa seperti pada buku sebelumnya.
Ada saja kejadian yang mereka alami selama liburan. Kali ini
kejadian yang terjadi cukup membahayakan, yaitu salah seorang dari Lima Sekawan
diculik oleh penjahat! Yang diculik ialah Dick, dan sebenarnya ini salah
tangkap, karena target para penculik sebenarnya ialah Richard. Richard adalah
teman baru yang mereka temui ketika berenang di salah satu danau di tempat
mereka berkemah. Bersikeras ikut bersepeda bersama mereka, akhirnya hanya
kesulitan yang Richard berikan kepada anak-anak. Tidak heran, sebab Richard
memang agak manja dan belum pernah berpetualang seperti anak-anak.
Kasus ini semakin menarik ketika anak-anak menemukan tempat
penyekapan Dick. Menarik karena secara tidak sengaja anak-anak pun terjebak di
tempat tersebut, sebuah rumah yang besar dengan gerbang tinggi yang hanya dapat
dibuka-tutup dengan menggunakan mesin. Makin menarik, ketika Richard yang
memang ikut bersama anak-anak kedoknya terbongkar dan diketahui para penculik
walaupun telah disamarkan sedemikian rupa. Anak-anak pun harus memutar otak
untuk kabur dari tempat itu dan menyelamatkan Dick serta Richard dari para
penculik tersebut.
Memang, makin seru saja petualangan Lima Sekawan ini. Makin
bingung juga untuk memilih kisah mana yang paling seru diantara banyaknya judul
petualangan Lima Sekawan ini. Masih dengan kuliner yang menggiurkan dari Enid
Blyton, namun kali ini minus lorong-lorong serta petualangan di bawah tanah.
Namun tetap saja, aroma kejahatan yang kental dan kejahatan yang “wah” tetap
diangkat oleh Blyton. Sangat mengherankan memang bahwa anak-anak ini selalu
terlibat petualangan yang menyangkut kasus-kasus besar yang sedang terjadi,
karena seolah-olah memang anak-anak ini ditakdirkan menjadi pahlawan walaupun
secara tidak langsung dan keselamatan mereka terancam. Di buku ini, ancaman
penyiksaan terhadap anak-anak masih timbul, selain itu, ancaman pemberian racun
kepada Timmy pun timbul lagi. Untung saja, anak-anak semakin kesini semakin
dewasa dan semakin cerdas, sehingga bagaimana cara mereka mendapatkan pemecahan
terhadap beberapa persoalan sungguh sangat menarik untuk diikuti dan dijadikan
pelajaran.
Kata-kata kasar dan umpatan masih juga ditemukan disini.
Maka, seperti telah saya singgung di awal, buku ini tak cocok untuk semua usia,
mungkin memang tetap anak di atas sepuluh tahun yang layak membacanya. Namun
memang, kisah ini sungguh sangat membekas dihati, dan saya berani bilang bahwa
buku ini adalah salah satu petualangan Lima Sekawan yang paling mendebarkan dan
termasuk salah satu buku Lima Sekawan yang paling menarik, setidaknya,
sementara ini. Lima bintang untuk petualangan anak-anak pemberani ini.
Judul: Lima Sekawan: Nyaris Terjebak
Penulis: Enid Blyton
Tebal: 233 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 1946 (1st) / 1997 (read)
Rate: 5/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun
Rekomendasi Usia: >10 tahun
cieeeh background blog nya ganti #salahfokus
BalasHapus