Pernah terpikir atau terangankan tentang sebuah buku yang
dapat mengakomodir pecinta buku dan pecinta kaskus? Jika kamu pecinta keduanya,
buku biografi Ken & Kaskus yang ditulis oleh Alberthiene Endah ini patut
untuk kamu baca. Sekilas, apabila melihat judul dari buku yang bercover kuning
menyala ini, yang terbayangkan hanyalah sebuah buku yang bercerita tentang Ken
Dean Lawadinata, salah seorang owner kaskus selain Andrew Darwis. Walaupun terus
terang saja, kaskuser mungkin masih agak asing dengan sosok Ken, karena begitu
dominannya sosok Andrew sebagai founder dan pemilik kaskus. Tentu saja, harus
dibaca lagi judul buku ini dengan seksama, Ken & KASKUS, maka akan
terungkaplah bahwa buku ini tidak sekedar bercerita tentang Ken, tetapi juga
tentang kaskus, serta sejarah berdirinya kaskus, tentu saja dari sudut pandang
Ken.
Ken dan Andrew bertemu di Seattle pada sekitar tahun 2005.
Pada saat itu, kaskus telah mulai terkenal di Indonesia. Ken, yang semula tak
tahu bahwa Andrew adalah sepupunya, semakin terkejut ketika mengetahui bahwa
Andrew ialah pendiri kaskus. Ken pun mulai mengikuti Andrew mengelola kaskus
meski secara tidak resmi, lama-kelamaan, Ken pun mulai terobsesi dengan kaskus,
dan mulai berpikir dari segi bisnis, bahwa kaskus suatu saat akan menjadi besar
dan berpotensi memberi keuntungan yang luar biasa. Atas dasar kecintaan dan
potensi bisnis itulah Ken mulai “merayu” Andrew untuk ikut berpartner dalam
kaskus meski dengan usaha yang sangat keras karena Andrew sangat berhati-hati
dalam menangani “bayi”-nya tersebut, ya, kaskus.
Buku setebal 320 halaman ini selain bercerita tentang
petualangan Ken dan Andrew dalam membesarkan kaskus juga berisi sejarah hidup
Ken, mulai dari zaman ia sekolah, hingga ia menjadi CEO termuda. Di awal-awal
buku, Ken yang memang mempunyai jiwa kritis sangat mempermasalahkan sekolah di
Indonesia. Ya, ia sangat tidak menyukai sekolah dengan sistem yang ada seperti
saat ini, pakaian harus seragam, murid harus menurut pada guru, sampai mengenai
banyaknya teman-teman Ken yang berlomba-lomba untuk mejadi nomor satu di
sekolah. Bahkan, Ken sendiri bersekolah hanya untuk memenuhi harapan
orangtuanya, yaitu asal sekolah selesai dengan nilai yang cukup, dan hal itu
pulalah yang dilakukan oleh Ken terhadap sekolahnya. Hal lainnya, ken pula
bercerita tentang laar belakang keluargaya, bagaimana Kakek dan Ayahnya ialah
pebisnis sejati yang merintis karier dari bawah,dan hal ini pulalah yang
menjadikan motivasi dalam diri ken untuk mengikuti jejak mereka.
Kaskus pun tak luput dari hal yang diceritakan di buku ini.
Awal mula berdirinya kaskus, terjeratnya kaskus dengan UU ITE, hingga serangan
DDOS yang menimpa kaskus pada tahun 2008. Semua diceritakan dengan gaya bahasa
yang enak untuk dibaca. diceritakan pula “markas” kaskus dari awal berdiri di
kawasan Kota, Melawai, hingga mempunyai kantor baru di kawasan Kuningan.
Bagaimana kaskus berbisnis pun diungkap disini, mulai dari susahnya mencari
karyawan dan iklan, hingga akhirnya kaskus sebagai media online mulai dilirik
perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja sama.
Judul lengkap buku ini sendiri ialah: Ken & Kaskus,
Cerita Sukses di Usia Muda. Sayangnya, buku ini tak dilengkapi dengan biodata
Ken sendiri, sehingga judul buku yang memuat kata-kata “Usia Muda” cukup
mengganjal, karena bagaimana kita tahu ken menjadi CEO pada usia muda, padahal
data dirinya sendiri pun tidak tahu. Mungkin biodata diri dari Ken bisa
dicantumkan untuk setidaknya memberi gambaran seperti apa Ken itu sebenarnya,
dan hal-hal kecil menarik apa yang dapat pembaca tarik kesimpulan dari data
dirinya tersebut. Namun overall, buku ini enak untuk dibaca, terutama bagi
pecinta kaskus yang penasaran bagaimana kaskus berdiri dan bertumbuh besar,
walaupun dari buku ini sendiri sosok Ken masih agak misterius untuk para kaskuser
sendiri. Suatu karya yang indah dari Alberthiene Endah, suatu karya bintang
lima.
Judul: Ken & Kaskus: Cerita Sukses di Usia Muda
Penulis: Alberthiene Endah
Tebal: 320 hal.
Tahun Terbit: 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rate: 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar