Ada yang lain kali ini dalam kisah Lima Sekawan berjudul
Rahasia Harta Karun. Jika biasanya anak-anak melakukan petualangan di saat
mereka sedang liburan panjang musim panas ataupun liburan paskah, pada kali ini
anak-anak berpetualang di sela-sela liburan singkat pertengahan semester, atau
tepatnya di bulan Oktober yaitu sekitar musim gugur di Inggris sana. Karena waktu
liburan mereka yang singkat (Jum’at sampai Selasa), maka anak-anak merencanakan
dengan melancong dan berjalan-jalan, tentu saja waktu liburan yang singkat ini
menjadi sebuah keyakinan bagi anak-anak bahwa kali ini mereka tak akan
mengalami petualangan yang seru seperti biasanya. Namun, bukan Lima Sekawan
namanya apabila tidak mengalami sebuah petualangan.
Jadwal dan rute yang telah disusun oleh Julian mendadak
menjadi agak berantakan ketika di tengah perjalanan Timmy mengalami cedera. Di sebuah
desa terdekat, maka diputuskanlah untuk membagi tim menjadi dua, George dan
Julian menuju seseorang yang dapat mengobati Timmy, sedangkan Anne dan Dick
langsung menuju penginapan. Nah, karena cuaca yang agak buruk dan jalanan sudah
mulai gelap, apalagi Dick dan Anne belum mengetahui secara jelas letak
penginapan tersebut, mereka pun secara tidak sadar telah sampai ke sebuah
peternakan (yang mereka anggap penginapan) yang salah. Disana mereka bertemu
dengan seorang ibu tua yang agak tuli yang akhirnya memberi Anne tumpangan
tidur di loteng dengan syarat tidak ketahuan oleh si anak dari ibu itu, karena
si anak terkenal dengan sifatnya yang tidak suka apabila ada orang luar hadir
di rumahnya. Sementara Anne tidur di loteng, Dick memutuskan untuk tidur di
sebuah lumbung dengan beralaskan jerami, disinilah awal petualangan mereka
dimulai. Tak lama Dick terlelap, terdengar suara ketukan di dinding lumbung
memanggil nama Dick, kemudian orang itu mengatakan beberapa kata yang baru
belakangan diketahui bahwa kata-kata tersebut merupakan kode untuk menemukan
harta karun!
Singkat cerita, anak-anak pun mulai menyusun kata-kata
tersebut guna menemukan pemecahannya. Mereka menuju suatu tempat yang
disebut-sebut pada kode tersebut dan menemukan sebuah fakta baru, bahwa mereka
di jalan yang benar, hal yang diindikasikan oleh adanya dua orang yang juga
mencari harta karun tersebut, dimana saalah satu dari kedua orang tersebut
ialah anak si ibu pemilik penginapan dimana Anne menumpang pada waktu malam
sebelumnya. Tanpa anak-anak sadari, sebenarnya mereka sedang mencari harta
karun, atau tepatnya permata Fellonia yang terkenal yang memang dicuri dari
pemiliknya dan menjadi kabar terhangat di Inggris sana.
Bisa dibilang petualangan anak-anak kali ini merupakan
petualangan yang agak tidak berbahaya. Memang, mereka berhadapan dengan
penjahat pencuri permata yang terkenal, namun tak ada kekerasan yang dilakukan
para penjahat tersebut terhadap anak-anak. Tak seperti buku-buku sebelumnya
yang bahkan hampir merenggut nyawa anak-anak (bahkan Timmy), buku berjudul asli
Five On A Hike Together ini cenderung mengajak pembaca untuk memecahkan
teka-teki dan kode yang tak sengaja didengar oleh Dick, seru! Buku ke sepuluh
dari serial Lima Sekawan ini pun seperti biasa masih membuat para pembacanya
menelan ludah akibat dari makanan-makanan yang anak-anak bawa dan makan ketika
di dalam perjalanan, dibayangkan saja sudah terasa enak rasanya. Satu hal yang
dapat ditarik kesimpulan dari kehidupan anak-anak Lima Sekawan ini, bisa
dibilang anak-anak ini hidup berkecukupan bahkan cenderung kaya. Entah berapa
sewa penginapan atau harga makanan yang mereka beli, namun indikasi kekayaan
mereka dapat terlihat dari mudahnya mereka membayar sewa penginapan atau bahkan
membeli makanan yag bisa dibilang tidak sedikit. Postitifnya, walaupun
cenderung “kaya”, namun anak-anak ini bukan anak-anak manja yang hanya
berpangku tangan dan bermalas-malasan, dapat terlihat bukan dari
petualangan-petualangan yang mereka jalani. Sebuah pelajaran yang berguna bagi
anak-anak yang cenderung “kaya” dan doyan bermalas-malasan.
aku sukaaa buku ini...soalnya teka tekinya seru :D plus ada adegan berenang di bawah sinar bulan segala hihihi...
BalasHapusSetujuuuu.., tekatekinya itu keren, jarang2 hihihihi...
Hapusudah lama banget nggak baca 5 sekawan nih
BalasHapusAyo reread masm nostalgiaaaa...
HapusMau re-reading lagi ah seri Lima Sekawan :D bacanya sih cepat, bikin reviewnya ....
BalasHapusBikin reviewnya juga cepet kok, mbak maria gitu lhoooo...
Hapus