Laman

Selasa, 30 Juli 2013

Kritis Pembawa Kesuksesan



Pernah terpikir atau terangankan tentang sebuah buku yang dapat mengakomodir pecinta buku dan pecinta kaskus? Jika kamu pecinta keduanya, buku biografi Ken & Kaskus yang ditulis oleh Alberthiene Endah ini patut untuk kamu baca. Sekilas, apabila melihat judul dari buku yang bercover kuning menyala ini, yang terbayangkan hanyalah sebuah buku yang bercerita tentang Ken Dean Lawadinata, salah seorang owner kaskus selain Andrew Darwis. Walaupun terus terang saja, kaskuser mungkin masih agak asing dengan sosok Ken, karena begitu dominannya sosok Andrew sebagai founder dan pemilik kaskus. Tentu saja, harus dibaca lagi judul buku ini dengan seksama, Ken & KASKUS, maka akan terungkaplah bahwa buku ini tidak sekedar bercerita tentang Ken, tetapi juga tentang kaskus, serta sejarah berdirinya kaskus, tentu saja dari sudut pandang Ken.

Ken dan Andrew bertemu di Seattle pada sekitar tahun 2005. Pada saat itu, kaskus telah mulai terkenal di Indonesia. Ken, yang semula tak tahu bahwa Andrew adalah sepupunya, semakin terkejut ketika mengetahui bahwa Andrew ialah pendiri kaskus. Ken pun mulai mengikuti Andrew mengelola kaskus meski secara tidak resmi, lama-kelamaan, Ken pun mulai terobsesi dengan kaskus, dan mulai berpikir dari segi bisnis, bahwa kaskus suatu saat akan menjadi besar dan berpotensi memberi keuntungan yang luar biasa. Atas dasar kecintaan dan potensi bisnis itulah Ken mulai “merayu” Andrew untuk ikut berpartner dalam kaskus meski dengan usaha yang sangat keras karena Andrew sangat berhati-hati dalam menangani “bayi”-nya tersebut, ya, kaskus.

Buku setebal 320 halaman ini selain bercerita tentang petualangan Ken dan Andrew dalam membesarkan kaskus juga berisi sejarah hidup Ken, mulai dari zaman ia sekolah, hingga ia menjadi CEO termuda. Di awal-awal buku, Ken yang memang mempunyai jiwa kritis sangat mempermasalahkan sekolah di Indonesia. Ya, ia sangat tidak menyukai sekolah dengan sistem yang ada seperti saat ini, pakaian harus seragam, murid harus menurut pada guru, sampai mengenai banyaknya teman-teman Ken yang berlomba-lomba untuk mejadi nomor satu di sekolah. Bahkan, Ken sendiri bersekolah hanya untuk memenuhi harapan orangtuanya, yaitu asal sekolah selesai dengan nilai yang cukup, dan hal itu pulalah yang dilakukan oleh Ken terhadap sekolahnya. Hal lainnya, ken pula bercerita tentang laar belakang keluargaya, bagaimana Kakek dan Ayahnya ialah pebisnis sejati yang merintis karier dari bawah,dan hal ini pulalah yang menjadikan motivasi dalam diri ken untuk mengikuti jejak mereka.

Kaskus pun tak luput dari hal yang diceritakan di buku ini. Awal mula berdirinya kaskus, terjeratnya kaskus dengan UU ITE, hingga serangan DDOS yang menimpa kaskus pada tahun 2008. Semua diceritakan dengan gaya bahasa yang enak untuk dibaca. diceritakan pula “markas” kaskus dari awal berdiri di kawasan Kota, Melawai, hingga mempunyai kantor baru di kawasan Kuningan. Bagaimana kaskus berbisnis pun diungkap disini, mulai dari susahnya mencari karyawan dan iklan, hingga akhirnya kaskus sebagai media online mulai dilirik perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja sama.


Judul lengkap buku ini sendiri ialah: Ken & Kaskus, Cerita Sukses di Usia Muda. Sayangnya, buku ini tak dilengkapi dengan biodata Ken sendiri, sehingga judul buku yang memuat kata-kata “Usia Muda” cukup mengganjal, karena bagaimana kita tahu ken menjadi CEO pada usia muda, padahal data dirinya sendiri pun tidak tahu. Mungkin biodata diri dari Ken bisa dicantumkan untuk setidaknya memberi gambaran seperti apa Ken itu sebenarnya, dan hal-hal kecil menarik apa yang dapat pembaca tarik kesimpulan dari data dirinya tersebut. Namun overall, buku ini enak untuk dibaca, terutama bagi pecinta kaskus yang penasaran bagaimana kaskus berdiri dan bertumbuh besar, walaupun dari buku ini sendiri sosok Ken masih agak misterius untuk para kaskuser sendiri. Suatu karya yang indah dari Alberthiene Endah, suatu karya bintang lima.


Judul: Ken & Kaskus: Cerita Sukses di Usia Muda
Penulis: Alberthiene Endah
Tebal: 320 hal.
Tahun Terbit: 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rate: 5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar