Apartemen 666. Dari judulnya saja, apabila sering berurusan
dengan dunia yang gaib-gaib, pasti telah dapat terbaca apa arti atau genre dari
judul buku ini. Ya, konon katanya angka 666 berasosiasi dengan iluminati,
dajal, setan dan semacamnya. Apalagi, ada juga nama sebuah perusahaan di
dalamnya yang dinamakan PT DJL, makin lengkaplah keterangan tentang genre buku
ini. Misteri, atau horor tepatnya, adalah genre yang dipilih oleh Sybill Affiat
untuk buku keduanya ini.
Cerita bermula dari nasib sial yang dialami Samara ketika ia
baru saja masuk lagi kerja setelah meminta cuti yang cukup lama guna menemani
ibunya yang sakit keras (hingga akhirnya meninggal). Pekerjaannya sudah ada
yang menempati, dan mau tak mau perusahaan “terpaksa” memintanya untuk “mengundurkan
diri”. Sam, kepala personalia perusahaan Samara bekerja tak lupa memberi pesan
kepada Samara, bahwa Ridwan, atasan Samara telah menyelipkan sebuah peluang
untuk melamar kerja di seorang rekan kerjanya pada dokumen-dokumen yang
diberikan kepada Samara. Samara, yang kidung benci pada Ridwan tidak mau
menerima brosur lowongan kerja tersebut, sehingga otomatis dicampakkanlah
brosur tersebut, perlahan, brosur itu pun terlupakan.
Bulan terus berganti, Samara dan suaminya, Bisma, mengalami
krisis keuangan hebat. Profesi Bisma yang hanya seorang fotografer lepas sangat
sulit untuk diharapkan. Akhirnya, dalam keadaan terjepit Samara pun teringat
kembali tentang brosur tersebut. Tanpa proses yang rumit, perusahaan yang
dilamar Samara melalui brosur itu pun menerimanya. Disinilah masalah mulai
timbul, ternyata PT DJL yang merupakan perusahaan baru Samara merupakan
perusahaan yang cukup misterius. Asetnya besar, tetapi hanya untuk kalangan
terbatas. Salah satu aset perusahaan ialah apartemen. Samara pun diminta
bosnya, Lea untuk menempati apartemen 666 mengingat jarak yang lumayan dapat
dipangkas apabila ia pindah.
Samara pun hidup berkecukupan, namun hidupnya mulai tidak
tenang. Seolah-olah ia menjadi wanita belian. Selain itu ia mulai diperbudak
oleh hawa nafsu, alkohol, pesta, sampai seks. Saat Samara mulai agak tidak
nyaman dengan kehidupannya yang kotor kini, ia tiba-tiba bermimpi didatangi
seorang perempuan yang mengaku bernama Nyimas Ayu. Sebenarnya, ini bukanlah
mimpi. Nyimas Ayu ini telah lumayan sering menampakkan diri di depan Samara
dalam rupa nenek-nenek berkerudung hitam yang menyeramkan. Nyimas Ayu
bercerita, bahwa sebenarnya ia adalah anak dari Lea, dan Lea ialah iblis yang
sesungguhnya. Lea selalu mempunyai dendam akibat masa lalu ibunya yang kelam,
akibat ibunya diperkosa beramai-ramai oleh sekelompok pemuda. Lea inilah
perpanjangan tangan ibunya, dia membalaskan dendam terhadap keturunan-keturunan
pemerkosa ibunya, hingga ia tetap dapat muda dan mendapatkan kekayaan yang
berlimpah.
Cerita misteri ini dapat dikatakan khas Indonesia. Kisah klasik
pembalasan dendam mewarnai buku ini. Ide ceritanya cukup menarik, walaupun
sulit dibayangkan pula apabila Samara itu masih ada hubungannya dengan Lea pada
akhirnya. Yang sulit dibayangkan ialah selisih usia dan dunia yang seolah hanya
selebar daun kelor. Ya, kemana-mana dapat ditemui orang yang berhubungan darah,
seolah-olah dunia ini tercipta hanya untuk klan mereka. Memang, tokoh di buku ini
hanya berpusat di Samara, Lea, serta masa lalu tokoh-tokohnya. Namun batasan
ini terlalu sempit, sehingga orang lain seolah-olah hanya cameo yang dipaksakan
hadir tanpa bisa berbuat banyak pada scene lainnya. Juga patut dipertanyakan
tentang “keterkenalan” sebuah perusahaan yang tak membuat orang menaruh curiga
sedikit pun, sungguh sangat ganjil. Overall, saya merasakan keseruan ketika
membaca buku ini. Saya bisa bilang saya menyukai cerita-cerita misteri, dan
buku ini cukup menghibur, ceritanya ringan, namun dalam, penuh makna tentang
kehidupan. Bagaimana harta bisa membuat orang lupa diri, serta bagaimana
kotornya dunia bisnis, semua upaya, sampai hal yang menjijikan dapat terjadi
apabila telah menyangkut bisnis besar. Overall, 3 bintang untuk buku ini.
Judul: Apartemen 666
Penulis: Sybill Affiat
Penerbit: Stiletto Books
Tebal: 202 hal.
Rate: 3/5
Iya, saya juga merasa ide cerita ttg perusahaan dan klan Lea ini cukup menarik. Coba lebih dikembangin lagi ya biar seru
BalasHapusAda ide gimana mengembangkannya kak Oky?:)
BalasHapus