Laman

Selasa, 09 April 2013

Apartemen DJL





Apartemen 666. Dari judulnya saja, apabila sering berurusan dengan dunia yang gaib-gaib, pasti telah dapat terbaca apa arti atau genre dari judul buku ini. Ya, konon katanya angka 666 berasosiasi dengan iluminati, dajal, setan dan semacamnya. Apalagi, ada juga nama sebuah perusahaan di dalamnya yang dinamakan PT DJL, makin lengkaplah keterangan tentang genre buku ini. Misteri, atau horor tepatnya, adalah genre yang dipilih oleh Sybill Affiat untuk buku keduanya ini.

Cerita bermula dari nasib sial yang dialami Samara ketika ia baru saja masuk lagi kerja setelah meminta cuti yang cukup lama guna menemani ibunya yang sakit keras (hingga akhirnya meninggal). Pekerjaannya sudah ada yang menempati, dan mau tak mau perusahaan “terpaksa” memintanya untuk “mengundurkan diri”. Sam, kepala personalia perusahaan Samara bekerja tak lupa memberi pesan kepada Samara, bahwa Ridwan, atasan Samara telah menyelipkan sebuah peluang untuk melamar kerja di seorang rekan kerjanya pada dokumen-dokumen yang diberikan kepada Samara. Samara, yang kidung benci pada Ridwan tidak mau menerima brosur lowongan kerja tersebut, sehingga otomatis dicampakkanlah brosur tersebut, perlahan, brosur itu pun terlupakan.

Bulan terus berganti, Samara dan suaminya, Bisma, mengalami krisis keuangan hebat. Profesi Bisma yang hanya seorang fotografer lepas sangat sulit untuk diharapkan. Akhirnya, dalam keadaan terjepit Samara pun teringat kembali tentang brosur tersebut. Tanpa proses yang rumit, perusahaan yang dilamar Samara melalui brosur itu pun menerimanya. Disinilah masalah mulai timbul, ternyata PT DJL yang merupakan perusahaan baru Samara merupakan perusahaan yang cukup misterius. Asetnya besar, tetapi hanya untuk kalangan terbatas. Salah satu aset perusahaan ialah apartemen. Samara pun diminta bosnya, Lea untuk menempati apartemen 666 mengingat jarak yang lumayan dapat dipangkas apabila ia pindah.

Samara pun hidup berkecukupan, namun hidupnya mulai tidak tenang. Seolah-olah ia menjadi wanita belian. Selain itu ia mulai diperbudak oleh hawa nafsu, alkohol, pesta, sampai seks. Saat Samara mulai agak tidak nyaman dengan kehidupannya yang kotor kini, ia tiba-tiba bermimpi didatangi seorang perempuan yang mengaku bernama Nyimas Ayu. Sebenarnya, ini bukanlah mimpi. Nyimas Ayu ini telah lumayan sering menampakkan diri di depan Samara dalam rupa nenek-nenek berkerudung hitam yang menyeramkan. Nyimas Ayu bercerita, bahwa sebenarnya ia adalah anak dari Lea, dan Lea ialah iblis yang sesungguhnya. Lea selalu mempunyai dendam akibat masa lalu ibunya yang kelam, akibat ibunya diperkosa beramai-ramai oleh sekelompok pemuda. Lea inilah perpanjangan tangan ibunya, dia membalaskan dendam terhadap keturunan-keturunan pemerkosa ibunya, hingga ia tetap dapat muda dan mendapatkan kekayaan yang berlimpah.

Cerita misteri ini dapat dikatakan khas Indonesia. Kisah klasik pembalasan dendam mewarnai buku ini. Ide ceritanya cukup menarik, walaupun sulit dibayangkan pula apabila Samara itu masih ada hubungannya dengan Lea pada akhirnya. Yang sulit dibayangkan ialah selisih usia dan dunia yang seolah hanya selebar daun kelor. Ya, kemana-mana dapat ditemui orang yang berhubungan darah, seolah-olah dunia ini tercipta hanya untuk klan mereka. Memang, tokoh di buku ini hanya berpusat di Samara, Lea, serta masa lalu tokoh-tokohnya. Namun batasan ini terlalu sempit, sehingga orang lain seolah-olah hanya cameo yang dipaksakan hadir tanpa bisa berbuat banyak pada scene lainnya. Juga patut dipertanyakan tentang “keterkenalan” sebuah perusahaan yang tak membuat orang menaruh curiga sedikit pun, sungguh sangat ganjil. Overall, saya merasakan keseruan ketika membaca buku ini. Saya bisa bilang saya menyukai cerita-cerita misteri, dan buku ini cukup menghibur, ceritanya ringan, namun dalam, penuh makna tentang kehidupan. Bagaimana harta bisa membuat orang lupa diri, serta bagaimana kotornya dunia bisnis, semua upaya, sampai hal yang menjijikan dapat terjadi apabila telah menyangkut bisnis besar. Overall, 3 bintang untuk buku ini.


Judul: Apartemen 666
Penulis: Sybill Affiat
Penerbit: Stiletto Books
Tebal: 202 hal.
Rate: 3/5

2 komentar:

  1. Iya, saya juga merasa ide cerita ttg perusahaan dan klan Lea ini cukup menarik. Coba lebih dikembangin lagi ya biar seru

    BalasHapus
  2. Ada ide gimana mengembangkannya kak Oky?:)

    BalasHapus