Saya sangat kaget ketika mengetahui buku dari Roald Dahl ini
telah diadaptasi ke dalam bentuk film tetapi bukan dengan format kartun. Saya
terus terang saja ngeri dan jijik membayangkan hal-hal yang dibahas di buku ini
dalam bentuk nyata. Ya, mungkin akan sangat lucu apabila dalam bentuk kartun,
namun jika diperankan manusia nyata? Saya yakin memang akan sangat menjijikan.
Apa sih yang menjijikan itu? Hm, bayangkan deh, kaki tanpa
jari, kuku tangan panjang dan tajam, kepala botak dengan bentol-bentol merah
akibat terlalu sering mengenakan wig, sampai wajah menyeramkan, yang
benar-benar menyeramkan. Saya malah tak yakin film ini akann menjadi hiburan
bagi anak-anak, mimpi buruk mungkin iya.
Hal lain, membayangkan manusia nyata (dalam hal ini anak
kecil) mengkerut dan mengecil menjadi seekor tikus, apakah itu tak akan menjadi
mimpi buruk bagi anak-anak? Transformasinya itu lho, badan mengecil, tumbuh
kumis, tumbuh ekor, tangan berubah menjadi kaki depan, nampak sangat
menggelikan. Geli disini berarti jijik.
Oke, hal-hal itu bisa ditemukan dalam karya Opa Roald Dahl
yang berjudul The Witches. Sang Ratu Penyihir, itulah judul yang digunakan
penerbit Gramedia dalam mengartibebaskan judul asli buku ini. Cocok karena
memang cuma si ratu penyihirlah yang terlihat rupa aslinya, wajah asli yang
menyeramkan dan menjijikan, itu yang saya lihat sekilas dari trailer film ini
di youtube. Memang dapet sih untuk membuat anak-anak ngeri ketika membayangkan
wajah si penyihir ini.
Jalan cerita buku ini sendiri berawal ketika si aku (mungkin
pengalaman pribadi Roald Dahl) kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal. Ia
pun harus mengikuti neneknya yang tinggal di Norwegia, dimana Norwegia sendiri
dikenal sebagai sarang para penyihir di seluruh dunia. Nenek kemudian
menceritakan ciri-ciri penyihir yang ada di dunia. Satu yang pasti, penyihir
adalah wanita, tak bisa tidak. Kemudian, si aku dan neneknya berlibur ke
Inggris dan menginap di salah satu hotel. Tak disangka, ketika si aku ingin
melatih kedua peliharaan tikusnya di salah satu ruangan hotel, ia masuk ke
ruangan yang salah. Ia masuk ke salah satu ruangan dimana di ruangan tersebut
diadakan pertemuan para wanita pecinta anak-anak. Si aku baru menyadari
keganjilan gara-gara semua pesertanya ialah wanita yang memenuhi persyaratan sebagai penyihir
sebagaimana yang diceritakan oleh neneknya. Dan memang, ruangan itu dipenuhi
oleh penyihir, si aku terjebak, karena salah satu penyihir ialah sangat
membenci anak kecil dan bisa merubah anak-anak menjadi seekor tikus...
Imajinasi RD tentang para penyihir ini walaupun agak
nyeleneh namun tepat untuk menggambarkan bagaimana mengerikannya para penyihir
ini. Memang, bisa dikatakan isi dari buku ini cukup untuk menakut-nakuti
anak-anak usia sekolah dasar awal, namun perjuangan si aku dan neneknya guna
menumpas para penyihir di seluruh dunia merupakan sebuah hal yang heroik dan
patut ditiru. Jangan lupa untuk mencatat bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan
untuk membuat ramuan pengubah anak-anak menjadi tikus, praktikkan, dan
berjaga-jagalah, siapa tahu ciri-ciri penyihir yang disebutkan di buku ini
terdapat pada wanita-wanita yang kalian temui kemarin, tadi, hari ini ataupun
esok hari.
Judul: The Witches
Penulis: Roald Dahl
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 240 hal.
Tahun Terbit: 1983 (1st) / 2005 (read)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: > 8 tahun
PS: Buku ini ternyata banyak mendapatkan award lho. Dari data di Goodreads saja ada tiga awards, yaitu: Whitbread Award for Children Novel (1983), Books I Loved Best Yearly (BILBY) Awards for Read Alone (1993), dan West Australian Young Readers' Book Award (WAYRBA) for Younger Readers (1986)
Bagus,Saya sangat menyukai Novel ini karena mengandung pengalaman yang sangat berharga
BalasHapus