Memang benar, makin kesini makin sulit untuk memilih buku untuk tantangan #5BukuDalamHidupku ini. Entah
karena buku yang telah dibaca kebanyakan, atau gara-gara belum ada buku yang benar-benar
merubah hidup saya. Tapi hidup harus terus berjalan, tantangan harus tetap dilaksanakan, akhirnya saya
memilih buku ini untuk saya bahas di hari keempat ini. Buku yang saya maksud adalah:
Judul: Para Pengendali Naga: Nyanyian Perang di Tanah Naga
Penulis: Dhia Citrahayi
Penerbit: LeutikaPrio
Tebal: 631 hal.
Kami terikat dengan dirimu
Jiwa kami adalah jiwamu
Ragamu adalah milik kami
Dan kekuatan kami adalah milikmu...
Tertekan dalam keadaan yang tidak pasti. Para pengendali Naga hidup dalam ketakutan dan bayang-bayang kekuasaan Tiran. Tetua Para Pengendali Naga berusaha keras melawan kekuasaan itu tetapi, akhirnya satu per satu dari mereka tumbang. Berawal dari terbunuhnya Tetua Naga provinsi Timur, bertahun-tahun kemudian, seorang Pengendali Naga muncul dan berusaha memperbaiki kekacauan ini.
Sayangnya... pertemuannya dengan musuh-musuhnya membuat pengendali Naga itu menjadi lemah hati. Mampukah dia melawan, sedangkan ia sendiri tak bisa mengontrol diri sendiri? Bisakah dia memenangkan pertikaian, sedangkan emosinya berkecamuk setiap kali bertemu dengan musuhnya?
Kenapa saya memilih buku ini? Sederhana saja, buku ini adalah buku yang ditulis
oleh teman saya sendiri. Memang sih diterbitkan
oleh penerbit indie, namun itu tak
menjadi masalah, karena yang penting ialah isi dari buku itu sendiri. Buku ini sendiri mempunya genre fantasi, dapat terlihat bukan dari judulnya? Saya pikir itu keren, karena
menurut saya genre itu
anti mainstream. Bayangkan, disaat buku-buku Indonesia dibanjiri oleh buku metropop yang romantis, buku
kekorea-koreaan, dan buku-buku humor geje, penulis berani
mendobrak dunia perbukuan dengan cerita fantasi. Selain itu, yang menjadikan saya salut ialah buku ini tebalnya tak
tanggung-tanggung, karena buku-buku mainstream saja jarang yang tebalnya setebal buku ini.
Isi cerita dari buku ini sendiri seputar kerajaan yang
dipimpin oleh seoran yang bisa dibilang diktator. Tokoh utama buku ini yaitu Siyan, bisa dibilang ingin membalas
dendam kepada
penguasa ini karena gara-gara mereka Siyan kehilangan keluarganya. Dengan kemampuannya
sebagai seorang pengendali naga, Siyan mencoba untuk mulai merangsek masuk ke wilayah kekuasaan sang
raja untuk meruntuhkan sang raja dan menghancurkan sebuah kerajaan yang lalim.
Setelah saya pikir-pikir lagi, selain fantasi buku ini bergenre dystopia, yaitu pemimpin
yang diktator dan lalim yang coba diruntuhkan oleh si tokoh utama. Dystopia ini
sendiri bisa dibilang genre
yang belakangan hidup
kembali gara-gara
meledaknya buku dan film The Hunger Games.
Oke, sekarang masuk ke alasan saya memilih
buku ini. Seperti telah saya
bilang, buku ini
karangan teman saya. Memang sih saya sendiri belum pernah bertemu dengannya, namun buku ini menjadi berkesan karena
akhirnya saya mempunyai teman seorang penulis yang telah menerbitkan buku! Memang, terdengar agak
berlebihan, tetapi hal
tersebut sungguh membuat saya senang, karena saya sendiri ikut berbangga hati ketika teman saya itu akhirnya
menerbitan sebuah buku. Lebih
spesial lagi, karena si penulis khusus memberikan satu eksemplar bukunya kepada
saya. Apalagi, saya juga terkesan dengan isi cerita dari buku ini, walaupun
memang masih banyak kekurangan di sana sini, namun overall ceritanya cukup
menghibur dan membuat penasaran. Buku ini memang rencananya akan dibuat
trilogy, dan dengar-dengar si penulis sedang membuat buku keduanya. Semoga saja
buku keduanya cepat selesai dan segera menghibur lagi para penggemar cerita
fantasi terutama fantasi karya negeri sendiri.
Buku ini sendiri
bisa dibilang pula sebagai pintu gerbang bagi saya untuk mendapatkan
teman-teman lain yang juga penulis dan telah menerbitkan buku (walaupun indie).
Ternyata, banyak juga teman-teman saya lainnya yang berprofesi sebagai penulis
dan telah menerbitkan buku lho. Terkadang, saya juga ingin seperti mereka,
menjadi penulis dan menerbitkan buku, semoga saja hal tersebut dapat terwujud,
tinggal menghilangkan rasa malasnya saja nih. Ah, sudah terbayang-bayang saja nama saya terpampang di sebuah cover buku, belum lagi royalti dan honor yang saya dapat dari hasil penjualan buku saya, mimpi yang indah. Bangun! Ayo mulai menulis!
Semangat!
PS: Penulis yang ingin mengirimkan bukunya untuk direview oleh saya boleh kok mengirimkan bukunya. Saya dengan senang hati akan membaca dan mereviewnya.
PS2: Satu hari lagi, maka selesailah proyek pulang menuju blog ini #5BukuDalamHidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar