Hari ketiga tantangan
#5BukuDalamHidupku. Makin puyeng nentuin buku yang akan dibahas, tapi saya akan
coba buku yang satu ini, buku yang lumayan banyak sejarahnya dalam hidup saya.
Judul: Bilangan Fu
Penulis: Ayu Utami
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Tebal: 536 hal.
Tahun Terbit: 2008
Rate: 4/5
Review di sini
Yuda, seorang pemanjat tebing dan petaruh yang membenci kota, sinis dan skeptis. Toh ia memiliki mimpi-mimpi intim dan ganjil yang membuat ia terobsesi pada sebuah bilangan bukan rasional bernama bilangan fu.
Parang Jati, seorang pemuda bermata bidadari berjari dua belas. Sejak pertemuan mereka, ia seolah memiliki misi untuk membuat Yuda berganti agama dari “pemanjat kotor” menjadi “pemanjat bersih”.
Persahabatan itu melibatkan mereka pada cinta segitiga dan petualangan yang menuntut pengorbanan. Di dalamnya, dengan latar pegunungan kapur di pantai Selatan Jawa, bilangan bukan rasional fu samar-samar menampakkan diri.
Di sini saya tak akan
bercerita panjang lebar tentang jalan cerita buku ini, tapi saya akan bercerita
tentang apa-apa yang berhubungan dengan buku ini dalam kehidupan saya.
Pertama, buku ini saya peroleh
dari seorang teman di dunia maya yang kini telah menghilang entah kemana.
Bingung juga sih mau disebut teman atau bukan, yang jelas anak-anak Forum Buku Kaskus
pasti mengenal Id kaskus ini: Putri Dangdut. Ya, beliaulah yang memberikan buku
ini sebagai giveaway kepada saya. Saya sudah agak lupa giveaway ajang apa, sepertinya
sih di salah satu tulisan dia di forum SFTH (Stories From The Heart) Kaskus,
nanti saya ingat-ingat lagi. Buku ini salah satu favorit beliau, tak heran sih
jika melihat tindak-tanduk si Putri Dangdut ini yang di dunia maya begitu
vulgar dan blak-blakan, sehingga memang bisa dibilang satu 'genre' dengan Ayu
Utami yang menulis juga dengan gaya yang vulgar dan blak-blakan. Nah, kenapa
saya masih bingung menganggap dia teman atau bukan? Jadi begini, ternyata oh
ternyata dia itu seorang penipu saudara-saudara! Forum Buku Kaskus yang
berencana membuat jaket menyerahkan pengurusan jaket ini kepada beliau. Sayang
sekali saudara-saudara, dia kabur! Padahal dia dan jaket-jaketnya telah ditunggu
di gath akbar pertama Forum Buku Kaskus di Kota Tua. Nyesek, kerugian yang
dialami mencapai jutaan rupiah. Memang, salah kami juga menyerhakan pengurusan
jaket ini kepada beliau, orang (atau bukan?) yang sama sekali masih maya dan
belun pernah terlihat sekalipun batang hidungnya. Sampai sekarang, pertanggungjawaban
dari orang itu masih nihil, sayang sekali memang, padahal menurut saya
tulisan-tulisannya di blog dan saat mereview buku enak dibaca, sayang kelakuan
minus. Saya serahkan pada-Nya untuk membalasnya nanti, tunggulah wahai Putri
Dangdut.
Kedua. Kenangan dengan buku
ini berkaitan dengan Forum Buku Kaskus juga. Waktu itu sekitar Oktober 2011,
kami diundang oleh Kaskus untuk menghadiri acara Bienalle Sastra di Salihara.
Di sana, ternyata ada Ayu Utami, si penulis Bilangan Fu ini, ia berperan sebaai
mc dalam acara Bienalle Sastra ini. Keesokan harinya, dengan nekat saya membawa
buku Bilangan Fu ini untuk meminta tanda tangan sekaligus foto bareng beliau.
Tahukah kalian kalau waktu minta tanda tangan itu bukunya sama sekali belum
saya baca, hihihi. Berkat event di Salihara ini juga saya berkenalan dengan
Frau dan menjadi fansnya sampai sekarang.
Ketiga. Buku Bilangan Fu yang
berada di tangan saya merupakan buku yang langka. Kenapa? Karena seharusnya buku
ini termasuk buku reject. Sebabnya? Di buku yang saya pegang ini ada sekitar
dua puluh halaman yang letaknya terbalik, berputar hingga 180 derajat. Ah, tapi
itu tak menghalangi saya untuk menyelesaikan buku ini, karena walaupun banyak
orang yang bilang buku ini terlalu membingungkan dan membuat pembacanya
mengawang-ngawang (istilah anak-anak Forum Buku Kaskus yaitu BN: Buku
Ngawang-ngawang), saya sangat menikmati buku ini, dan tak sabar pula untuk
mengoleksi serial Bilangan Fu lainnya.
Terima kasih Ayu Utami, Putri
Dangdut, Salihara, Frau, dan terutama Forum Buku Kaskus. Cheers.
PS: Oya, ada satu bagian
terlewatkan tentang buku ini. Sebenarnya buku ini hampir menghilang, tak sampai
di tangan saya. Ini akibat alamat pengiriman buku ini yang dialamatkan ke
tempat kerja saya kurang detail, hingga hampir saja buku ini diambil (atau
bahkan dibuang) gara-gara nama penerima yang kurang jelas. Untungnya buku ini
ketahuan siapa penerimanya di saat-saat akhir. Rumit memang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar