Baru baca lagi bukunya Sidney Sheldon setelah sekian lama. Terakhir
baca zaman kuliah dulu yang “Are You Afraid of the Dark?”, soalnya buku ini
dulu gembar-gembor di gramedia gencar banget, dan ternyata memang seru. Sekarang
buku yang telah selesai saya baca adalah buku pertama beliau, The Naked Face
alias Wajah Sang Pembunuh. Pertama terbit tahun 1970 dan diterbitkan di
Indonesia pada 1979 untuk pertama kalinya. Edisi yang saya baca merupakan
cetakan keempat pada bulan Juni 1991.
Bercerita tentang seorang psikoanalis, Judd Stevens. Singkatnya,
psikoanalis ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang psikologi manusia
dan menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada manusia tersebut ditinjau
dari segi psikologis. Dalam buku ini, Dokter Stevens “mengobati” pasiennya
dengan membiarkan pasiennya berbaring nyaman di sofa, dan dia mulai bertanya
kepada pasiennya tentang masalah yang ia hadapi. Tidak ada paksaan dari dokter
dan pasien dibuat dalam keadaan senyaman mungkin hingga dapat dengan tenang
mencurahkan masalahnya. Terapi ini pun terjadi tidak hanya sekali, namun hingga
si pasien sembuh total, makanya seorang ahli psikoanalis ini tidak mempunyai
pasien yang banyak dan hanya dapat menerima beberapa orang saja setiap
periodenya.
Dokter Stevens ini mempunyai pasien-pasien yang mempunyai
bermacam-macam masalah hidup. Salah seorang pasien ialah seorang homoseksual
bernama John Hanson. Masalah timbul ketika Hanson mati terbunuh di jalanan
dengan memakai jas hujan kuning dr. Stevens ketika ia selesai berkonsultasi
dengan sang dokter. Tak hanya itu, sore harinya sekretarisnya, Carol, ditemukan
pula tewas terbunuh di kantor tempat ia melakukan praktik. Semua kejadian ini
memang berhubungan dengan dr. Stevens, tetapi ia belum menyadari bahwa dialah
sesungguhnya yang diincar untuk dibunuh, sampai suatu hari ketika sedang
berjalan dalam perjalanan pulang, ia ditabrak dengan sengaja oleh sebuah mobil.
Dari peristiwa inilah sang dokter kemudian menyadari bahwa si pembunuh
mengincar nyawanya. Situasi semakin sulit ketika detektif polisi yang menangani
kasus ini yaitu McGreavy mempunyai dendam
masa lalu terhadap Stevens, sehingga McGreavy condong untuk membuat seolah-olah
semua ini Stevens yang melakukannya. Harapan Stevens hanya tinggal pada rekan
sesama detektif dari McGreavy yaitu detektif polisi Angeli, karena detektif
swasta yang ia sewa ternyata juga tewas dibunuh oleh pelaku yang sama. Tanpa disangka,
Stevens ternyata terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan yang rumit dan
dilakukan oleh sebuah organisasi besar yang di Italia diidentikkan dengan kata “Don
Vinton”.
Sungguh sangat membuat penasaran membaca buku ini. Kasus-kasus
yang terjadi sangat menarik dan membuat teka-teki besar di benak pembaca. Siapa
yang menyangka bahwa keahlian Stevens sebagai seorang psikoanalis akan
menyeretnya dalam sebuah organisasi mafia yang kejam. Dengan setting di
Manhattan pada beberapa hari sebelum natal, keadaan yang digambarkan Sheldon
tentang hujan salju yang terjadi sungguh sangat mendukung alur cerita yang ia
inginkan untuk terjadi. Untuk informasi, buku ini telah difilmkan pada tahun
1984 dengan Roger Moore yang berperan sebagai Judd Stevens. Sayangnya,
pembagian-pembagian kejadian di dalam novel ini kurang tertata dengan baik,
jadi ada kalanya suatu peristiwa masa lalu tiba-tiba terselip tanpa ada jeda pada
antar paragrafnya. Begitu pula dari sisi si pencerita, kadangkala perubahan
sudut pandang si pencerita ini tiba-tiba saja berubah, misalnya saja satu
paragraf sedang membahas Stevens, tetapi tiba-tiba di paragraf berikutnya
langsung beralih ke detektif Angeli, tanpa ada jeda. Mungkin saja ini akibat
cetakan lama buku ini, sehingga dahulu belum terlalu diperhatikan hal yang
seperti ini.
Untuk penggemar cerita thriller dan detektif, buku ini layak
dibaca. Apalagi ada nilai historis tersendiri mengingat ini merupakan karya
pertama dari seorang Sidney Sheldon. Buku ini pun telah menggugah saya untuk
lebih banyak membaca karya lain dari Sidney Sheldon, karena saya yakin, karya
lainnya akan seseru buku ini. Bintang 4 untuk buku ini. Oh ya, peringatan
terakhir, buku ini mengandung unsur kevulgaran yang lumayan banyak, sehingga
untuk yang di bawah umur belum dapat rekomendasi untuk membacanya.
Judul: Wajah Sang Pembunuh (The Naked Face)
Penulis: Sidney Sheldon
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 324 hal.
Rate: 4/5
Sidney Sheldon salah satu penulis favoritku, wajah sang pembunuh ini yg paling berbeda dari keseluruhan novelnya, bisa dikatakan master-piece utk kisah thriller-suspense.
BalasHapuskalo saya baru baca lagi bukunya SS setelah sekian lama, dan mulai terpesona kembali :D
Hapus