Maroon, seorang bocah cilik
tanpa sengaja bertemu dengan Donald di masa kecilnya. Donald yang ia temui
ternyata bukan manusia biasa, tetapi jiwa dari seorang Donald, pemuda berumur
20 tahunan yang sedang mengalami masa kritis di Negeri Lady Di sana. Seiring
berjalannya waktu, Donald akhirnya menghilang dari kehidupan Maroon, tetapi di
kehiduapn yang nyata, Donald ternyata mencari-cari Maroon, begitupun Maroon, jiwa
Donald yang ia temui sungguh sangat memberikan kesan mendalam baginya.
Maroon pun beranjak dewasa,
tanpa ia sadari, ia bertemu dengan Donald yang kebetulan sama-sama menjadi
dokter. Namun ketika itu ia sama sekali tidak menyadari kalau Donald ini ialah
Donald yang ia temui di masa kecilnya. Begitupun Donald, ia tidak menyadari
bahwa inilah Maroon yang selama ini ia cari. Kejadian berlalu dengan cepat,
akhirnya Donald dan Maroon sama-sama menyadari kalau mereka sebenarnya sedang
saling mencari satu sama lain. Mereka pun berhubungan erat, bahkan berpacaran,
hingga suatu hari Maroon dan ayahnya terlibat kecelakaan. Ayahnya meninggal,
sementara Maroon kehilangan ingatan. Donald pun menjadi orang asing bagi
Maroon, dan hubungan mereka kandas seiring dengan ditolaknya pinangan Donald
terhadap Maroon. Muncullah David disini, ia mendekati Maroon, bahkan berencana
meminangnya pula, sampai suatu ketika, ingatan Maroon pulih kembali...
***
Amore, suatu genre buku baru
yang saya baca. Mirip harlequin kali ya kalau di luar negeri sana, tapi
tentunya minus adegan-adegan agak panas yang lazim ditemui di harlequin.
Kebetulan buku Amore yang pertama saya baca ini merupakan buku yang sangat
ngetop di goodreads. Lebih dikenal dengan buku biru, ternyata review-review
dari teman-teman goodreads selama ini cukup beralasan mengenai kualitas dari buku
ini.
Jujur saja, ide cerita buku
ini lumayan seru dan baru. Sesosok jiwa muncul dalam kehidupan manusia, jatuh
cinta, dan akhirnya mencari jiwa itu di dalam sesosok manusia yang benar-benar
ada dan nyata. Apalagi, dengan judul Memory dan Destiny seolah-olah penulis
ingin mencocokkan dengan tokoh utama buku ini, yaitu Maroon, Donald dan David.
Lihat, inisial nama mereka sama dengan inisial judul buku bukan? Tetapi sayang
seribu sayang, buku-buku metropop yang cinta-cintaan yang saya bisa nikmati
ketika baca tidak saya temui di buku ini. Ceritanya benar-benar membosankan dan
bertele-tele. Apalagi gaya penulisan si penulis membuat buku ini agak
menyebalkan. Pembaca seakan-akan digiring, bahkan diseret untuk memenuhi hasrat
si penulis dalam membaca buku dan menyelami hobinya. Bayangkan saja, ada berapa
banyak lirik lagu bertebaran di buku ini. Belum lagi masalah hal-hal detail
yang terlalu diceritakan, seperti apa itu brunch, gatot, serta banyak lagi hal-hal
yang seolah penulis lebaykan disini. Ada juga perandaian tentang rasa manis. Penulis
menggambarkan, saking manisnya, semut pun bisa mati gara-gara kebanyakan
glukosa, haduuuh.... Gitu banget deh mbak penulis.. Saya rasa, hal-hal yang terkesan
detail tak penting mending gak usah masuk buku deh. Hmm, apa ini taktik juga ya
buat ngebanyakin halaman? Hihi...
Ah, gak bisa nikmatin saya,
untungnya buku ini cuma minjem, jadi gak terlalu nyesel sih udah baca buku ini.
Sorry to say, cuma 1 bintang buat buku ini. Dan semoga saja amore-amore
selanjutnya yang mungkin saya baca gak separah ini, aaamiiin...
Judul: Memory and Destiny
Penulis: Yunisa K.D.
Tebal: 264 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Mei 2010
Rate: 1/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar