Oliver Twist merupakan seorang anak yatim piatu yang hidup
dalam kemiskinan. Pindah dari rumah penampungan satu ke yang lainnya, karena
saking banyaknya masalah maka Oliver memutuskan untuk hijrah ke London. Sayangnya,
di London, Oliver justru ditolong oleh salah seorang anggota perkumpulan
pencuri. Oliver pun dipaksa turut serta dalam pencurian yang dilakukan oleh
pemimpin kelompok itu, Fagin. Dua kali Oliver terlibat dalam kasus pencurian,
dua kali pula Oliver tertangkap dan akhirnya diselamatkan oleh orang-orang baik
hati yang yakin bahwa sebenarnya Oliver bukan pencuri. Pak Brownlow menjadi
orang baik pertama, sayangnya di “pelariannya” yang pertama ini Oliver berhasil
kembali dibawa oleh kawanan pencuri tersebut. Kali kedua ketika ia “diselamatkan”
keluarga Maylie, disinilah hidupnya yang sebenarnya dimulai, ia hidup bahagia
dengan Rose dan bibinya.
Perjalanan Oliver belum berhasil, karena Oliver masih
terancam nyawanya. Kelompok pencuri tentunya yang paling berhasrat untuk
merebut kembali Oliver, dan ada seorang lagi yang rupanya berhubungan dengan
masa lalu Oliver yang mengincar kehidupannya. Ia adalah Monks. Monks ini sampai
mencari tahu ke tempat dimana Oliver lahir dan bertanya pada Pak Bumble, ketua
rumah penampungan tempat Oliver ditampung pada masa kecilnya, demi satu tujuan
utama, yaitu harta. Mengapa harta? Bukankah Oliver lahir dari seorang ibu yang
amat miskin? Ternyata, kemiripan Oliver dengan foto seorang perempuan di rumah
Pak Brownlow-lah yang menjadi kunci siapakah sebenarnya Oliver Twist.
***
Buku Oliver Twist yang saya baca ini merupakan terbitan
Narasi. Hanya 200an halaman, tentu sangat jomplang dengan buku Oliver Twist
terbitan Bentang Pustaka yang mencapai 500an halaman. Buku ini merupakan versi terjemahan
ringkas, entah, apakah seluruh cerita dalam 500an halaman itu telah teringkas
sempurna dalam 200 halaman atau belum. Tapi yang jelas, inti dari cerita buku
ini mungkin tersampaikan. Tapi jelasnya, harus membaca juga buku versi
tebalnya.
Seperti sinopsis di atas, cerita Oliver Twist ini merupakan
salah satu cerita klasik yang sangat terkenal karangan Charles Dickens. Buku ini
termasuk dalam list 1001 Buku yang Harus Dibaca Sebelum Wafat dan telah mencapai
ratusan edisi di seluruh dunia. Oliver Twist ini mungkin merupakan salah satu
anak kecil yang paling populer di seluruh dunia.
Ceritanya sendiri sederhana, dengan setting tahun 1800an,
dimana kondisi Inggris kala itu banyak rumah penampungan orang-orang miskin,
maka tak heran apabila banyak terjalin kelompok-kelompok pencurian pula. Cerita
ini mungkin gambaran dari tahun itu, dimana kemiskinan yang terjadi menjadikan
anak seumuran Oliver telah dilatih untuk menjadi pencuri. Konflik yang terjadi pun diawali dari
lahirnya Oliver tanpa seorang ayah, inilah yang menjadi penyebab awal mengapa
Oliver begitu diinginkan di dalam buku ini. Dengan kata kunci harta dan ayah di
atas, mungkin teman-teman sekalian dapat menebak dengan mudah, siapakah “penjahat”
yang mencari-cari Oliver sebenarnya.
Dikemas dalam buku saku, dan bahasa yang mudah dipahami,
buku ini menjadi solusi bagi yang ingin membaca cerita-cerita klasik terkenal
tapi sudah malas duluan melihat ketebalannya. Meskipun begitu, cukup banyak
kesalahan di dalam buku ini. Seperti siapa yang sedang berbicara, hingga jalan
cerita yang kadang-kadang langsung lompat tiba-tiba. Namanya juga cerita
ringkasan, tapi cukup worth untuk dibaca untuk sejenak mengenal Oliver Twist, sebelum
dilanjut dengan membaca edisi aslinya, ataupun menonton filmya. Buku ini layak
masuk list 1001, karena di tahun 1800an, cerita seperti ini telah dapat
terpikirkan oleh Dickens, konflik yang masuk akal, serta pembunuhan yang
terkesan sadis dikisahkan apa adanya. 3 bintang cukup untuk buku klasik ini.
Judul: Oliver Twist
Penulis: Charles Dickens
Penerbit: Narasi
Tebal: 200 hal.
Tahun Terbit: 2008
Rate: 3/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar