Jumat, 06 Juli 2012

Ah, Cinta. Jangan Ikuti Aku...




Don’t follow me ever...

Kata itu ada di dalam buku Evermore ini, dan artinya memang ambigu, karena tokoh wanita utama di novel ini adalah Ever. Jadi, kalimat don’t follow me ever itu bisa berarti Jangan pernah ikuti aku, atau Ever, jangan ikuti aku! Nah, ambigu yang mau saya bahas adalah ambigu yang pertama. Ya, jangan pernah ikuti aku dalam memilih buku ini sebagai buku tantangan SRC! Frontal ya? Peace to ramundro ama mbak Laras, tapi saya tidak bisa menikmati buku ini. 400-an halaman buku yang biasanya bisa dilahap sekitar 3 hari, ini melebar dan memulur menjadi seminggu.

Lalu apa masalahnya? Dilihat dari cover dan judul, Evermore, seri Immortal, jujur aja mengingatkan saya kepada salah satu novel fantasi terbaik versi saya, yaitu Immortal of Nicholas Flamel. Tapi apa mau dikata, buku ini sangat mengecewakan. Bayangkan saja, dari awal buku saja saya sudah dibuat kecewa. Buka halaman awal, ada endorsment-nya. Saya yang biasanya membaca endorsment belakangan, terjebak membaca endorsment ini. Bukan 1-2 halaman, tapi sampai 9 halaman! Oh my, apalagi baca pas malem-malem, keburu ngantuk duluan abis baca endorsment, walhasil bab 1 terpaksa dipending dulu.

Masalah lain yaitu mengenai nama tokoh. Ah, namanya aneh-aneh: Ever, Damen, Drina, Miles, Ava, Riley (nama cewek), Haven, dll. IMO, nama-nama itu bukan nama yang familiar di dunia perbukuan, apalagi di dunia nyata! Kalau satu-dua yang memakai nama aneh mungkin gak masalah, tapi ini hampir semua tokoh, ah...

Alur buku ini maju, ayo terus maju, sampai-sampai jeda antar dua kejadian langsung terjadi begitu saja, begitu cepat. Misalkan saja, Ever sedang berada di kamarnya berbincang dengan Riley, kemudian mereka pergi ke sekolah. Eh, tiba-tiba saja Ever telah sampai di sekolah, berbincang dengan Damen, dan memarkir mobil dii tempat biasanya. Catatan lain, masalah parkir-mobil-di-tempat-biasa-di-sekolah hampir setiap bab yang menceritakan tentang Ever di sekolah, pasti ada bagian ini, entah berapa kali diulang. Belum lagi adegan makan di kantin, Haven makan cuppycake, Miles minum VitaminWater, sama juga berulang-ulang, ah.. (lagi)

Masih penasaran sama ceritanya? As I say tadi, alur majuuu, tapi kok dari awal buku sampai tengah buku yang dibahas masalah cintaaaa mulu antara Damen dan Ever. Lucunya, baru ketauan Immortalnya justru di tengah-tengah buku, tapi itu juga gak sampai jelas apakah Damen itu, vampirkah, manusia serigalakah, atau memang hanya manusia abadi. Nah, penyebab keabadiannya juga kurang jelas, tidak ada penegasan secara resmi kalau Damen gara-gara blablabla jadi Immortal, nothing. Intinya adalah, Ever adalah seorang gadis yang kehilangan seluruh keluarganya dalam sebuah kecelakaan. Setelah kecelakaan itu, terjadi sesuatu pada Ever, dia jadi bisa melihat aura orang lain (list warna-warna aura ada di bagian depan buku), membaca pikiran orang dengan cara menyentuhnya dan yang paling mengejutkan, dia bisa bicara dengan adiknya yang sudah meninggal, Riley. Akibat kecelakaan ini juga, akhirnya Ever tinggal bersama tantenya, pindah dari rumah Ever sebelumnya. Di kota barunya ini, Ever yang mukanya tercetak bekas luka gara-gara kecelakaan, disebut Si Orang Aneh oleh teman-temannya. Sampai suatu saat, muncullah Damen (ganteng, sempurna, namun warna auranya tak bisa Ever rasakan), tanpa bakbikbuk, deketlah mereka, HTS, pacaran, kencan, bolos sekolah, gado-gadolah... yang paling spesial adalah pemberian bunga Tulip merah bagi Ever, hampir setiap hari selama masa pacaran mereka.  Nah, semua berubah ketika Drina muncul. Ternyata menurut pengakuan Drina, dialah istri dari Damen di masa lalu, dan Ever, memang sejak dahulu kala sudah menjadi penghambat antara Drina dan Damen. Terjadilah pertempuran nanggung antara Drina dan Ever di 1/9 akhir bagian buku, ah (lagi), pertempurannya juga gitu-gitu doang, mengecewakan lah.

Jadi, semua tergantung kalian semua, tertarik gak sama buku ini. Jangan pernah baca review ini dengan emosi, karena gak penting juga, toh ini subyektif, buku ada untuk dikomentari kok. Senangnya saya, coba deh lihat rating teman-teman di goodreads, ternyata banyak yang sependapat, hihihi.. jadi sekali lagi, peace buat ramundro ama mbak Laras. :D

Tunggu deh, ada dua kutipan menarik nih:
Memaafkan itu menyembuhkan, terutama menyembuhkan diri sendiri.
Jadi maafkan apabila ada yang tersinggung dengan review ini :O
Berhati-hatilah akan apa yang kau sampaikan, karena kau mungkin saja akan mendapatkannya
Nah, mungkin saja kan, saya bisa menang SRC dengan review ini :P


Evermore by Alyson Noel
Rate 2/5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar