Cerita diawali oleh George yang merajuk pada orangtuanya
untuk ikut sepupu-sepupunya berkelana dengan karavan ke dekat puri Faynights.
George tak bisa mengikuti saudara-saudaranya sedari awal dikarenakan dirinya
sakit, sungguh liburan paskah yang mengecewakan untuk George. Untungnya, ia
sembuh tepat waktu, dengan segera ia dan Timmy menuju tempat sepupu-sepupunya
berkaravan. Di tempat lain, dari koran yang dibaca Julian dan kedua adiknya,
dikabarkan bahwa ada dua orang sarjana yang menghilang secara misterius. Kedua sarjana
tersebut masih kenalan dari Paman Quentin, makanya itu Julian sempat salah
sangka mengira bahwa sarjana yang hilang tersebut adalah pamannya. Dengan berkumpul kembalinya George bersama
ketiga sepupunya, berkumpullah kembali Lima Sekawan yang selalu berhadapan
dengan petualangan-petualangan seru.
Petualangan seru mereka kali ini terjadi dengan tidak
sengaja, diawali dengan keasyikan mereka bermain dengan teropong baru George
guna melihat-lihat puri Faynights yang telah mulai runtuh. Sekilas, di sebuah
jendela di puri itu, terlihat sesosok wajah laki-laki disana. Yang membuat
mereka heran, puri itu hampir sudah tak bisa dimasuki gara-gara banyaknya
reruntuhan yang menutupi jalan menuju bagian-bagian dalam puri tersebut, dan
salah satu bagian puri yang tak bisa didatangi gara-gara terhalang reruntuhan
ialah jendela tempat mereka melihat sesosok laki-laki tersebut. Tanpa pikir
panjang, anak-anak pun langsung bergegas menyelidiki rahasia tersebut, sampai
akhirnya terjadi sebuah hal yang lazim dialami anak-anak ini, mereka terjebak
dan ditawan oleh sekelompok orang yang juga ternyata berkaitan dengan hilangnya
kedua sarjana yang sedang ramai dibicarakan.
Selain petualangan tadi, anak-anak pun mendapat hiburan
dengan hadirnya kelompok sirkus pasar malam yang ternyata berkemah dan
berkaravan di lapangan yang sama dengan mereka. Berbagai atraksi seperti
manusia karet, si penelan api dan pawang ular membuat kawanan ini penasaran.
Sayangnya, kelompok pasar malam ini kurang menyukai orang asing, apalagi
anak-anak. Hingga suatu saat, anak-anak bertemu dengan kawan lama mereka, si
gelandangan yang diceritakan pada petualangan mereka di buku sebelumnya, seakan
inilah jalan bagi mereka untuk mulai dekat dengan kelompok pasar malam ini dan
menyaksikan atraksi-atraksi dari kelompok ini. Ada untungnya juga mereka
kemudian berkawan baik dengan kelompok pasar malam ini, karena kawanan ini pun
akhirnya berkaitan dengan petualangan anak-anak Lima Sekawan di dalam Puri
Faynights.
Masih dengan ciri khas Enid Blyton sejauh 11 buku ini,
berkemah, lorong-lorong sempit, seorang kawan, makanan enak, serta tentu saja sebuah konspirasi kejahatan
yang lumayan besar. Hal ini seolah menunjukkan bahwa penulis memang tak
jauh-jauh dari hal-hal itu ketika menuliskan petualangan Lima Sekawan ini.
Tetapi ada satu hal yang agak membingungkan di buku ini, yaitu penggunaan
karavan. Jika anak-anak tak memiliki kuda, lalu bagaimana mereka bisa menarik
karavan ini ke tanah lapang di dekat Puri Faynights? Sebab menggunakan mobil pun
agaknya meraka masih terlalu kecil untuk mengendarainya. Memang, agak
mengganjal di bagian ini. Satu hal lagi yaitu penggunaan kata “Sarjana” sebagai
judul. Di judul aslinya, tak ada kata-kata yang memiliki arti sarjana, karena
judul aslinya ialah Five Have A Wonderful Time. Apalagi, hampir tak ada
ciri-ciri sarjana dalam kedua orang yang menghilang tersebut, karena lebih
cocok kedua orang ini disebut sebagai ilmuwan. Mungkin saja ini pengaruh
pertama kali buku ini diterjemahkan pada tahun 1980, yang mungkin saja pada
zaman itu sarjana diidentikkan dengan ilmuwan dan begitu pula sebaliknya,
padahal kita tahu sendiri arti kata sarjana akhir-akhir ini sudah mulai meluas,
tak sekedar ilmuwan saja yang disebut sarjana. Tapi hal tersebut tak masalah,
karena buku ini tetap menghibur, apalagi bagi anak-anak, terutama usia 10 tahun
ke atas, guna menumbuhkan sifat petualang dari diri mereka, karena jujur saja,
Lima Sekawan ini mampu menyihir anak-anak untuk ikut menyukai petualangan,
seperti tokoh-tokoh di buku ini.
Judul: Lima Sekawan: Sarjana Misterius
Penulis: Enid Blyton
Tebal: 256 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 1952 (1st) / 1997 (read)
Rekomendasi Usia: >10 tahun
Rate: 5/5
Rate: 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar