Setelah berpetualang keliling Eropa, anak-anak Persekutuan
Misterius Benedict diputuskan untuk tinggal bersama-sama di kediaman Mr.
Benedict. Hal ini dilakukan mengingat Mr. Curtain, si musuh bebuyutan, terus
memburu Sang Pembisik yang berada di kediaman Mr. Benedict. Mengingat Mr.
Curtain merupakan seorang penjahat nerdarah dingin yang tidak segan-segan untuk
mencelakakan siapapun demi mencapai tujuannya, keselamatan anak-anak pun
terancam. Hal inilah yang mendasari Mr. Benedict guna menempatkan anak-anak
beserta keluarganya di kediamannya di Stonetown.
Judul buku ketiga dari trilogi Persekutuan Misterius
Benedict ini ialah Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan.
Dilema Sang Tawanan sendiri merupakan sebuah metode yang digunakan polisi guna
menginterogasi sebuah kelompok penjahat yang berhasil tertangkap. Dilema Sang
Tawanan ini langsung hadir dalam simulasi yang diadakan oleh anak-anak
Persekutuan di awal buku. Prosedur “Dilema Sang Tawanan” ini ialah apabila ada
dua penjahat yang tergabung di dalam sebuah kelompok, polisi kemudian
menginterogasi mereka satu per satu dalam kondisi yang terpisah. Dengan adanya
tiga kemungkinan pada saat interogasi tersebut, maka hukuman dapat diputuskan
terhadap para penjahat itu. Kemungkinan-kemungkinan dalam “Dilema Sang Tawanan”
ini ialah:
1.
Salah satu penjahat mengkhianati penjahat
lainnya, maka si penjahat yang berkhianat mendapat hukuman yang lebih ringan
dibanding si penjahat lainnya.
2.
Kedua penjahat saling mengkhianati, maka kedua
penjahat mendapat hukuman yang sama-sama berat.
3.
Kedua penjahat tak saling mengkhianati, maka
kedua penjahat mendapatkan hukuman yang sama-sama agak ringan.
Konsep khianat-mengkhianati dalam hal ini ialah apabila
salah satu penjahat menyebutkan opsi A, sementara penjahat lain menyebutkan
opsi B, dimana opsi B merupakan suatu kebohongan, maka dapat dikatakan penjahat
pertama telah mengkhianati penjahat kedua, begitu pula sebaliknya. Nah, dengan
cerdiknya, anak-anak ketika melakukan simulasi Dilema Sang Tawanan ini berhasil
memilih opsi yang berbeda, lain daripada yang lain, dan tak terbayangkan,
sebuah opsi yang mencerminkan kecerdikan mereka.
Petualangan anak-anak kali ini berada di seputaran
Stonetown. Penjahatnya pun masih Mr. Curtain dan kaki tangannya yaitu para
Manusia Sepuluh. Selain dari itu, pihak pemerintah pun mulai agak mencampuri
urusan dengan alat Sang Pembisik ini. Mereka menginginkan alat tersebut
diserahkan oleh Mr. Benedict kepada pemerintah, tanpa menyadari bahwa alat
tersebut lebih aman berada di dalam kediaman Mr. Benedict karena hanya ia yang
mengetahui cara menangkal apa-apa yang mungkin akan dilakukan oleh Mr. Curtain
guna merebut kembali Sang Pembisik. Memang, makin kesini cara-cara yang
dilakukan Mr. Curtain semakin canggih dan lihai. Kali ini ia menggunakan
listrik sebagai senjatanya. Cara yang ia lakukan ialah memadamkan listrik dan
penerangan seluruh Stonetown! Akibat ulahnya ini, ia berhasil merebut Sang
Pembisik, bahkan menyandera anak-anak. Tidak ada jalan keluar untuk kabur bagi
anak-anak kecuali dengan satu hal, yaitu memanfaatkan keahlian Constance yang
mulai terlihat walaupun belum begitu terasah.
Seperti telah disebutkan, kemampuan Constance makin terkuak
di buku ini. Anak-anak pun diminta oleh Mr. Benedict guna membantu Constance
dalam meningkatkan kemampuannya. Selain itu, bakat Constance lainnya yaitu ia
dapat meramal sesuatu yang akan terjadi, tentunya hal ini akan sangat berguna
apabila akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Masih dengan petualangan yang agak keras, kejahatan Manusia
Sepuluh makin menjadi-jadi di buku ini. Mereka masih berdarah dingin dan tega
melukai anak-anak dengan senjata-senjata yang mereka miliki. Belum lagi sarung
tangan perak Mr. Curtain yang dapat melumpuhkan, tak segan-segan ia gunakan
terhadap anak-anak. Maka seperti buku sebelumnya, buku ini saya rekomendasikan
hanya kepada anak-anak yang telah berusia di atas sepuluh tahun, karena
kekejaman-kekejaman tersebut menurut saya masih agak mengerikan untuk ukuran
anak-anak. Mengenai isi ceritanya sendiri, saya bisa katakan buku ini agak
membosankan dibanding kedua buku sebelumnya. Memang, masih banyak teka-teki dan
kode-kode yang menarik untuk dipecahkan, namun bagian awal hingga tengah buku
terkesan bertele-tele, dan inilah yang membuat agak membosankan. Bintang empat
saya pikir cukup untuk buku ini.
Judul: Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan (The Mysterious Benedict Society #3)
Penulis: Trenton Lee Stewart
Penerbit: Matahati
Tebal: 446 hal.
Tahun Terbit: 2009 (1st) / 2011 (terjemahan)
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar