Tanpa sengaja nemu challenge di salah satu member BBI. Challengenya
adalah: Baca Bareng Robinson Crusoe! Yah, kebetulan bukunya punya, beli bareng
Mission Impossible dan Misteri Lemari Antik, jadi nekat aja ikutan tantangan
ini. Apalagi buku ini masuk list 1001 books you must read before you die. Selain
itu bisa dibilang ini literatur yang tua sangat. Bayangkan saja, buku ini
terbit pertama kali pada tahun 1719! Bahkan, di dalam buku versi Indonesianya
sendiri dikatakan, bahwa buku aslinya banyak typo, juga namanya novel klasik,
pasti bahasanya juga rada susah, dan memang itulah yang saya alami, walaupun
saya baca buku yang bahasa Indonesia. Tantangan
ini benar-benar sebuah tantangan, bayangkan saja, buku yang tebalnya hanya
400-an halaman ini saya lahap dalam seminggu lebih! Bahasanya memang susah,
apalagi deskrispsi-deskripsi yang harus disesuaikan dengan keadaan pada zaman
itu, yaitu sekitar tahun 1600-an.
Nah, di tantangan Robinson Crusoe ini ada beberapa
pertanyaan dari si host, yaitu:
- What do you think about the character?
Robinson Crusoe? Well, bisa dibilang si Robinson ini
orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah ia punya. Sebenarnya di
Brazil sana dia telah memiliki kekayaan berlebih, usaha perkebunan yang sukses,
hingga menjadi “juragan” juga. Namanya juga manusia, Crusoe malah ingin lebih
kaya lagi, maka ia memutuskan untuk pergi ke Afrika. Apa yang terjadi? Terdamparlah
ia di suatu pulau di Karibia. Tak main-main, 28 tahun, 2 bulan, 19 hari ia
terdampar di pulau itu! Kejadian terdamparnya ini gara-gara kapal yang ia
tumpangi karam, dan semua penumpang tewas. Tersisalah dia sendirian, di sebuah
pulau yang asing, tanpa apa-apa, kecuali perbekalan yang ada di kapal yang ia
tumpangi, yang kebetulan mendarat juga di pulau tersebut.
Selain itu, Crusoe juga mempunyai sifat tak kenal
menyerah. 28 tahun itu lama lho! Tapi saktinya, ia berhasil bertahan hidup,
membuat barang-barang yang tak pernah ia buat sebelumnya, seperti baju, payung,
bahkan tempat tinggal. Juga keahlian-keahlian yang tidak main-main akhirnya
dapat Crusoe kuasai secara otodidak akibat hidup sendiri di pulau, mulai dari
menjahit, bertani, sampai beternak hewan. Bisa dibilang Crusoe ini menjadi
manusia serbabisa gara-gara peristiwa ini.
- What is your favourite part of the book?
Bagian favorit saya dari buku ini bisa dikatakan yaitu
ketika Crusoe bertemu Friday. Friday ini seorang kanibal yang juga sedang
ditawan oleh kaum kanibal lainnya. Singkatnya, kaum kanibal yang menahan Friday
ini sengaja datang ke pulau yang Crusoe
tempati untuk berpesta, untuk memakan “korban” yang mereka tangkap, salah satu
korban mereka ialah Friday. Kaum kanibal tersebut tak tahu kalau pulau yang
mereka datangi ternyata berpenghuni walaupun cuma seorang. Dengan niat untuk
membantu dan menjadikan Friday sebagai pelayannya, akhirnya Crusoe
menyelamatkan Friday, para kanibal tersebut kebanyakan tewas dan sisanya kabur
walaupun yang kabur tersebut pada akhirnya tewas gara-gara ombak dan badai di
lautan.
Kisah ketika Crusoe bertemu manusia lainnya setelah 2
dekade sungguh sangat mengharukan, apalagi ketika Crusoe mengajarkan tentang
hidup yang beradab kepada Friday. Yang paling hebat, Friday seolah tahu
berterima kasih, ia menjadi pelayan Crusoe yang paling setia dan paling bisa
diandalkan.
- How can you relate yourself with the book?
Hubungan buku ini
dengan kehidupan dan diri saya? Hm, mungkin bisa dibilang buku ini dapat
dijadikan panduan, bagaimana caranya bertahan hidup di tengah alam yang ganas,
bagaimana sifat serakah tidak dapat dijadikan sesuatu yang selalu bisa
dituruti, dan bagaimana sebuah usaha dapat membawa seseorang menuju kehidupan
yang lebih baik, tentunya dengan cara tidak mudah menyerah dan selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena Crusoe sendiri menjadi seseorang yang
taat beragama ketika kesulitan-kesulitan mulai menimpanya, dan disinilah ia
kembali mengingat Tuhannya.
- What do you think of the book itself (the words, the author, or
anything)?
Buku ini dapat
dibilang sangat luar biasa. Bagaimana imajinasi Daniel Defoe pada tahun 1700-an
telah mampu membuat sebuah buku yang begitu survive, bagaimana pula seorang
Defoe berhasil menciptakan tokoh legendaris dalam diri Robinson Crusoe. Dapat dibilang
pula kejadian dalam buku ini dapat terjadi pada siapapun, pada abad
keberapapun, dan Defoe telah berhasil melihat celah ini, meskipun dia hidup
pada zaman yang sangat lampau.
Untuk kata-kata
sendiri, seperti telah saya bilang di atas, yang namanya buku klasik sungguh
sangat sulit untuk dicerna. Bahasa terjemahan pun sulit dibaca, apalagi bahasa
aslinya, yang konon katanya sangat banyak typonya, jadi bersiap-siaplah untuk
mengawang-ngawang ketika membaca buku ini.
Dua bintang untuk
buku ini, bukan saya tidak suka, tetapi sulitnya buku ini ditaklukkan membuat
saya agak stres ketika membacanya. Tetapi buku ini sangat layak untuk masuk
list 1001, sebuah buku yang fenomenal. Fenomenal karena juga banyak kisah
serupa yang terinspirasi dari buku ini.
Judul: Robinson Crusoe
Penulis: Daniel Defoe
Penerbit: Bentang Pustaka
1st Published: 25 April 1719
Tebal: 386 hal.
Rate: 2/5
Penulis: Daniel Defoe
Penerbit: Bentang Pustaka
1st Published: 25 April 1719
Tebal: 386 hal.
Rate: 2/5
Dibaca dalam rangka read-along Robinson Crusoe (host by @museforsaken)
master post: http://half-filledattic.blogspot.com/2013/02/robinson-crusoe-read-along-master-post.html
Uwaaaahhh~ Udah beres... Saya baru setengah.. Tapi semangat kok bacanya. :D
BalasHapusEh, banyak typonya kah? Sebenernya yang paling berasa itu istilah-istilah peralatan sama perlayaran. Angin ke mana lah, arus ke mana lah, beribet banget.
Makasih ya udah ikut baca.. :D
Kata di buku indo sih gitu. buku aslinya banyak typo, buru2 kali si defoenya, hi2
BalasHapus