Laman

Selasa, 26 Maret 2013

Salah Satu Literatur Tertua




Tanpa sengaja nemu challenge di salah satu member BBI. Challengenya adalah: Baca Bareng Robinson Crusoe! Yah, kebetulan bukunya punya, beli bareng Mission Impossible dan Misteri Lemari Antik, jadi nekat aja ikutan tantangan ini. Apalagi buku ini masuk list 1001 books you must read before you die. Selain itu bisa dibilang ini literatur yang tua sangat. Bayangkan saja, buku ini terbit pertama kali pada tahun 1719! Bahkan, di dalam buku versi Indonesianya sendiri dikatakan, bahwa buku aslinya banyak typo, juga namanya novel klasik, pasti bahasanya juga rada susah, dan memang itulah yang saya alami, walaupun saya baca buku yang bahasa Indonesia.  Tantangan ini benar-benar sebuah tantangan, bayangkan saja, buku yang tebalnya hanya 400-an halaman ini saya lahap dalam seminggu lebih! Bahasanya memang susah, apalagi deskrispsi-deskripsi yang harus disesuaikan dengan keadaan pada zaman itu, yaitu sekitar tahun 1600-an.

Nah, di tantangan Robinson Crusoe ini ada beberapa pertanyaan dari si host, yaitu:
  1. What do you think about the character?
Robinson Crusoe? Well, bisa dibilang si Robinson ini orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah ia punya. Sebenarnya di Brazil sana dia telah memiliki kekayaan berlebih, usaha perkebunan yang sukses, hingga menjadi “juragan” juga. Namanya juga manusia, Crusoe malah ingin lebih kaya lagi, maka ia memutuskan untuk pergi ke Afrika. Apa yang terjadi? Terdamparlah ia di suatu pulau di Karibia. Tak main-main, 28 tahun, 2 bulan, 19 hari ia terdampar di pulau itu! Kejadian terdamparnya ini gara-gara kapal yang ia tumpangi karam, dan semua penumpang tewas. Tersisalah dia sendirian, di sebuah pulau yang asing, tanpa apa-apa, kecuali perbekalan yang ada di kapal yang ia tumpangi, yang kebetulan mendarat juga di pulau tersebut.
Selain itu, Crusoe juga mempunyai sifat tak kenal menyerah. 28 tahun itu lama lho! Tapi saktinya, ia berhasil bertahan hidup, membuat barang-barang yang tak pernah ia buat sebelumnya, seperti baju, payung, bahkan tempat tinggal. Juga keahlian-keahlian yang tidak main-main akhirnya dapat Crusoe kuasai secara otodidak akibat hidup sendiri di pulau, mulai dari menjahit, bertani, sampai beternak hewan. Bisa dibilang Crusoe ini menjadi manusia serbabisa gara-gara peristiwa ini.
  1. What is your favourite part of the book?
Bagian favorit saya dari buku ini bisa dikatakan yaitu ketika Crusoe bertemu Friday. Friday ini seorang kanibal yang juga sedang ditawan oleh kaum kanibal lainnya. Singkatnya, kaum kanibal yang menahan Friday ini  sengaja datang ke pulau yang Crusoe tempati untuk berpesta, untuk memakan “korban” yang mereka tangkap, salah satu korban mereka ialah Friday. Kaum kanibal tersebut tak tahu kalau pulau yang mereka datangi ternyata berpenghuni walaupun cuma seorang. Dengan niat untuk membantu dan menjadikan Friday sebagai pelayannya, akhirnya Crusoe menyelamatkan Friday, para kanibal tersebut kebanyakan tewas dan sisanya kabur walaupun yang kabur tersebut pada akhirnya tewas gara-gara ombak dan badai di lautan.
Kisah ketika Crusoe bertemu manusia lainnya setelah 2 dekade sungguh sangat mengharukan, apalagi ketika Crusoe mengajarkan tentang hidup yang beradab kepada Friday. Yang paling hebat, Friday seolah tahu berterima kasih, ia menjadi pelayan Crusoe yang paling setia dan paling bisa diandalkan.

  1. How can you relate yourself with the book?
Hubungan buku ini dengan kehidupan dan diri saya? Hm, mungkin bisa dibilang buku ini dapat dijadikan panduan, bagaimana caranya bertahan hidup di tengah alam yang ganas, bagaimana sifat serakah tidak dapat dijadikan sesuatu yang selalu bisa dituruti, dan bagaimana sebuah usaha dapat membawa seseorang menuju kehidupan yang lebih baik, tentunya dengan cara tidak mudah menyerah dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena Crusoe sendiri menjadi seseorang yang taat beragama ketika kesulitan-kesulitan mulai menimpanya, dan disinilah ia kembali mengingat Tuhannya.
  1. What do you think of the book itself (the words, the author, or anything)?
Buku ini dapat dibilang sangat luar biasa. Bagaimana imajinasi Daniel Defoe pada tahun 1700-an telah mampu membuat sebuah buku yang begitu survive, bagaimana pula seorang Defoe berhasil menciptakan tokoh legendaris dalam diri Robinson Crusoe. Dapat dibilang pula kejadian dalam buku ini dapat terjadi pada siapapun, pada abad keberapapun, dan Defoe telah berhasil melihat celah ini, meskipun dia hidup pada zaman yang sangat lampau.
Untuk kata-kata sendiri, seperti telah saya bilang di atas, yang namanya buku klasik sungguh sangat sulit untuk dicerna. Bahasa terjemahan pun sulit dibaca, apalagi bahasa aslinya, yang konon katanya sangat banyak typonya, jadi bersiap-siaplah untuk mengawang-ngawang ketika membaca buku ini.
Dua bintang untuk buku ini, bukan saya tidak suka, tetapi sulitnya buku ini ditaklukkan membuat saya agak stres ketika membacanya. Tetapi buku ini sangat layak untuk masuk list 1001, sebuah buku yang fenomenal. Fenomenal karena juga banyak kisah serupa yang terinspirasi dari buku ini.


Judul: Robinson Crusoe
Penulis: Daniel Defoe
Penerbit: Bentang Pustaka
1st Published: 25 April 1719
Tebal: 386 hal.
Rate: 2/5


Dibaca dalam rangka read-along Robinson Crusoe (host by @museforsaken)



2 komentar:

  1. Uwaaaahhh~ Udah beres... Saya baru setengah.. Tapi semangat kok bacanya. :D

    Eh, banyak typonya kah? Sebenernya yang paling berasa itu istilah-istilah peralatan sama perlayaran. Angin ke mana lah, arus ke mana lah, beribet banget.

    Makasih ya udah ikut baca.. :D

    BalasHapus
  2. Kata di buku indo sih gitu. buku aslinya banyak typo, buru2 kali si defoenya, hi2

    BalasHapus