Semenjak kejadian Henrik Vanger berkata kepada Mikael
Blomkvist bahwa ia mempunyai kunci tentang Wennerstrom, saya langsung berpikir
di alam bawah sadar, bahwa buku ini sangat layak mendapatkan bintang lima!
Kejadian di atas sebenarnya belum mencapai klimaks buku ini,
perihal tersebut baru merupakan awal dari buku ini, yaitu ketika Henrik Vanger
ingin memperkerjakan Mikael, seorang wartawan sekaligus pemilik majalah
Millennium, untuk menyelidiki kasus hilangnya keponakan Henrik, yaitu Harriet.
Mikael, yang pada awalnya sangat tidak tertarik berubah seratusdelapanpuluh
derajat ketika Henrik mengiming-iminginya tentang rahasia Wennerstrom, seorang
pengusaha yang menjadi musuh Mikael karena menuntut Mikael atas dasar fitnah
dan pencemaran nama baik yang dilakukan Mikael dalam artikelnya di majalah
Millennium terhadap Wennerstrom. Mikael pun akhirnya menerima pekerjaan ini,
yang tujuan utamanya ialah membalas dendam kepada Wennerstrom.
Di tengah perjalanan mencari jejak Harriet, akhirnya Mikael
pun “memilih” Lisbeth Salander sebagai mitra kerjanya, sebagai partnernya.
Salander sendiri ialah seorang “detektif” yang mampu menelusuri dan
menelanjangi rahasia orang-orang yang ia inginkan untuk ia bongkar rahasia
terdalamnya. Bisa dibilang Salander ini ialah seorang yang sangat jenius,
segala tindaktanduknya telah diperhitungkan sedemikian rupa. Sebagai seseorang
yang bisa dibilang antisosial, Salander sungguh telah sangat memukau Mikael
dalam melakukan penyelidikan dan pencarian suatu hal. Begitu pun sebaliknya, Salander
pelan-pelan berubah menjadi seseorang dengan kasih sayang dan cinta ketika
bersama Mikael, ia berpendapat bahwa Mikael adalah sesorang yang dapat
dipercaya, padahal sebelumnya tak pernah ia berpikiran seperti itu terhadap
siapapun.
Penyelidikan Mikael dan Salander terus berlanjut, hingga
perlahan-lahan fakta-fakta baru mulai terkuak. Fakta yang sungguh sangat
mencengangkan, fakta yang dapat membuat geger Henrik Vanger terutama.
Buku yang awalnya membuat saya sangat skeptis dengan
ketebalannya. Ditambah setting yang berada di Swedia, dengan nama-nama kota dan
tokoh yang sulit diucapkan dan diingat-ingat, makin menambah gairah untuk tetap
menomorsekiankan buku ini. Setelah dipaksakan, apalagi dalam rangka baca bareng
dalam tantangan Mistery Reading Challenge, akhirnya buku ini saya lahap juga.
Kesan selanjutnya dari buku ini ialah bahwa selain bintang lima, buku ini
sangat brilian dan seru untuk diikuti. Penyelidikan yang dilakukan Mikael dan
Salander mengingatkan kepada cerita-cerita detektif dalam mencari penjahat,
tetapi dengan adegan-adegan yang agak vulgar yang ada di dalam buku ini membuat
cerita detektif disini tidak sekedar cerita biasa, tetapi telah masuk ke dalam
ruang lingkup cerita dewasa. Ini pula yang berada di label di belakang cover buku
ini.
Sebenarnya ada hal yang agak mengganggu juga bagi saya.
Penggunaan judul Millennium Trilogy dalam penyebutan trilogy buku ini agak-agak
membingungkan. Seperti telah disebutkan di atas, Millennium ialah sebuah
majalah yang dimiliki oleh Mikael. Dan sepanjang membaca buku ini saya belum
melihat kaitan antara pentingnya mencantumnkan nama majalah ini sebagai judul
buku. Bukan apa-apa, Millennium pun disini hanya sedikit dibahas. Topik yang
lebih banyak justru mengenai kasus hilangnya Harriet dan kehidupan pribadi
Mikael, tanpa terlalu berhubungan dengan majalah Millennium. Mungkin saja judul
trilogy buku ini dapat diperoleh di buku-buku selanjutnya.
Mengenai judul dari buku ini, mungkin dari sinopsis di cover
belakang telah tersirat, siapakah si perempuan yang memiliki tato naga
tersebut. Ya, orang yang dimaksud adalah Lisbeth Salander. Tanpa bermaksud
spoiler, memang, judul buku ini seolah hanya ingin memperkenalkan siapakah itu
Lisbeth Salander, bagaimana kekhasannya, dan keahlian-keahlian yang
dimilikinya. Selain itu juga, walaupun terkesan “aneh”, Lisbeth merupakan
manusia biasa yang mempunyai hasrat seksual yang normal. Untuk diketahui saja,
judul buku ini agak tidak berhubungan dengan cerita yang ada di buku ini, jadi
jangan berharap si perempuan bertato ini sebagai seorang tokoh yang
mengejutkan, tidak sama sekali.
Untuk sebuah bacaan thriller, buku ini sangat layak dibaca
dan direkomendasikan kepada semua pembaca buku. Mungkin pula dapat disarankan
untuk tidak terlebih dahulu melihat ketebalan buku ini, karena dijamin setelah
mulai terhanyut dengan jalan cerita yang dibuat oleh Stieg Larsson, sulit
sekali menahan keinginan untuk berhenti membaca buku ini. Seperti telah saya
sebut di atas, lima bintang untuk buku ini.
Judul: The Girl with the Dragon Tattoo
Penulis: Stieg Larsson
Penerbit: Qanita
Tebal: 783 hal.
Rate: 5/5
Wah, reviewnya berbau promosi nih :) . Tapi kalau lihat filmnya sih harusnya memang bangus.
BalasHapusAnyway, review yang bagus.
Salam kenal.
Mailindra
http://mailindra.cerbung.com
Filmnya masih kalah bagus sama bukunya,.. :D
HapusPromosi dimananya mas? he2.
Hapusgak ada maksud promosi kok :)
makasih udah berkunjung :)
Akhirnya dibaca jugak,.. ke-2 & ke-3 nya lebih buagusss lagi puh,.. :D
BalasHapusBelom ada, he2.
Hapusnyari pinjeman atau yg murah dulu ah :D
yang kedua and ketiga udah ada edisi indonesianya belum sih?
HapusSudah ada kok :)
Hapusentah langka tidaknya :)
masih tertimbun nih, belum kebaca-baca
BalasHapusAyo segera dibaca mas, gak bakal nyesel, ciyus! :D
HapusWah, ini masuk recommended high-list. Jujur sewaktu pertama kali membaca buku ini, tdk ada ekspekstasi khusus, ternyata justru hasilnya luar biasa, sampai penasaran berat menunggu kelanjutannya. Kmrn smpt ngebom waktu filmnya rilis, tapi karya satu-satunya Stieg Larsson ini memang bikin 'putar-otak' apalgi endingnya :D
BalasHapussetuju!
Hapusjadi penasaran ama buku selanjutnya nih :D
filmnya masih nunggu nih :D