Sebuah kisah klasik yang diilhami dari kisah nyata dan
petualangan dari teman-teman si penulis dan si penulis itu sendiri. Buku ini
benar-benar menjadi sebuah kisah legendaris yang akan selalu dikenang sepanjang
masa.
Seperti judul dari buku ini, The Adventure of Tom Sawyer,
petualangan-petualangan Tom dalam menjalani masa kecil hidupnya di tahun
1800-an sungguh sangat menyenangkan untuk dibaca. Apalagi ditambah ketengilan
dan imajinasi serta kepolosan Tom yang membuat geleng-geleng kepala.
Ketengilan Tom dapat dilihat jelas dari sikapnya yang tidak
bisa berdiam diri, pokoknya selalu ada tingkah-tingkah dan pikiran jahil dari
Tom baik itu untuk menyenangkan hatinya ataupun untuk menarik perhatian orang
lain.
Imajinasi serta kecerdasan Tom dapat dilihat jelas dari
cover buku ini. Apabila diperhatikan, ada dua orang anak kecil, yang satu
sedang mengecat pagar, yang satu sedang bersantai menikmati apel. Untuk pembaca
yang hanya tahu sekilas saja mengenai persahabatan Tom Sawyer dan Huckleberry
Finn (seperti saya dahulu), mungkin bakal menyangka gambar di cover ini
mempresentasikan mereka berdua, tapi ternyata itu salah. Maksud dari cover ini
ialah menggambarkan suatu cerita di dalam buku ini, dimana Tom sedang disuruh oleh
Bibi Polly untuk mengecat pagar, sedangkan Tom sangat malas untuk
mengerjakannya. Akhirnya ia memutar otak dan mendapati sebuah ide brilian,
dengan mengatakan bahwa mengecat itu suatu pekerjaan yang sulit dan hanya bisa
dilakukan oleh laki-laki sejati, Tom berhasil “membujuk” teman-temannya yang
kebetulan lewat di depannya untuk menjadi penasaran bagaimana rasanya menjadi
seorang laki-laki sejati dengan ikut mengecat pagar tersebut. Bukan itu saja,
Tom juga berhasil “menukar” pekerjaannya dengan barang-barang yang dimiliki
oleh anak-anak tersebut, sehingga ia mendapat keuntungan ganda, lepas dari
kewajiban mengecat dan mendapat barang-barang hasil barter dari teman-temannya.
Sekarang terlihat jelas bukan, yang mana Tom di cover buku ini?
Tom juga merupakan seorang anak yang polos. Ia masih percaya
akan penyihir dan hantu. Belum lagi kepercayaannya dalam hal mencari harta
karun, segala hal yang berkaitan dengan pencarian harta karun dari buku yang
dibaca ia telan mentah-mentah. Contohnya ketika ia percaya bahwa di bawah tanah
rumah-rumah tua pasti selalu tertanam harta karun di dalamnya. Ada lagi
kepolosannya yaitu ketika ia memberi obat yang seharusnya ia minum kepada
kucing bibinya, alhasil kucing ini menjadi berkelojotan dan berdiri di atas
kedua kaki belakangnya. Bagian ini sungguh sangat membuat tertawa
terbahak-bahak, tetapi bukan hal yang baik untuk ditiru.
Petualangan lain Tom sendiri yang ada disini ialah ketika ia
dan Joe Harper serta Huckleberry Finn memutuskan kabur dari desa dan menjadi
petualang bersama teman-temannya. Ada pula kisah kocaknya ketika sedang di
gereja dan di sekolah minggu, bagaimana kebosanannya akhirnya terbayar akibat
tingkah laku konyolnya. Kisah lainnya yaitu tentang cinta monyet antara dirinya
dengan Becky Thatcher, serta bagaimana mereka terjebak di dalam gua selama
berhari-hari ketika sedang berpiknik. Namun kisah paling menegangkan dari
petualangan Tom ini ialah ketika ia dan Huck menjadi saksi bagaimana seorang
dokter muda dibunuh oleh Joe Indian di suatu pemakaman pada malam hari. Hal ini
membuat Tom dan Huck selama berhari-hari dihantui mimpi buruk serta ketakutan
yang amat mendalam.
Buku ini sendiri saya baca dalam rangka mengikuti tantangan
FYE with Children Literature dalam Fun Months 1 yang bertemakan (salah satunya
ialah) klasik, karena seperti telah secara umum diketahui bahwa Tom Sawyer ini
merupakan literatur dan bacaan untuk anak-anak. Mengenai kelayakan membacanya
sendiri untuk anak-anak Indonesia pada khususnya, saya berpendapat bahwa buku
ini seperti halnya buku Tunnels yang sebelumnya telah saya review, dapat
dikatakan lebih cocok untuk anak di atas usia 13 tahun atau sekitar usia SMP. Walaupun
untuk anak-anak dan petualangannya sungguh sangat seru untuk dibaca, banyak
pula hal-hal negatif yang mungkin tak layak dicontoh oleh anak-anak. Seperti kejadian
saat Tom mulai belajar merokok dan minum pada Huck, adegan ini sungguh tak
pantas untuk ditiru. Ada pula kejadian saat Tom meminta Becky menjadi
kekasihnya, dan bahwa sepasang kekasih itu telah “jadi” apabila mereka telah
berciuman, hal ini pula sungguh tak pantas untuk ditiru anak-anak Indonesia
pada umumnya. Belum lagi kejadian sadis pembunuhan yang ada di buku ini,
menjadi pula nilai minus apabila buku ini akan digunakan sebagai literatur
untuk anak-anak.
Dengan mengesampingkan hal-hal yang berpengaruh untuk
anak-anak tesebut. Saya pribadi berpendapat, sebagai hiburan untuk pembaca
dewasa, buku ini telah mampu memberikan keseruan tersendiri bagi pembacanya,
seperti seolah-olah bernostalgia untuk mengalami petualangan-petualangan yang
terjadi di saat masa kecil dulu. Buku ini layak mendapatkan lima bintang.
Judul: The Adventure of Tom Sawyer
Penulis: Mark Twain
Penerbit: Atria
Tebal: 386 hal.
Rate: 5/5
Rekomendasi Usia: >13 tahun
====================================================
Buku ini saya baca dan saya review guna memenuhi tantangan membaca kisah-kisah untuk anak-anak yang diadakan oleh Mbak @bzee_why disini
Cerita Tom seru banget sih ^ ^
BalasHapusIya! padahal sempet skeptis juga bakal seseru ini :D
HapusCerdik dan nakal itu bedanya tipis ya
BalasHapusYup. tapi cerdik + nakal itu = tengil :D
BalasHapus