Pernah membayangkan terbang bersama seorang penjahat kawakan
yang dikawal FBI? Atau bahkan terbang dengan bayang-bayang kapal yang kita
tumpangi dibajak oleh seseorang? Sebelum membayangkan terlalu jauh, ada baiknya
angan-angan tersebut kita coba bayangkan dengan membaca buku karya Ken Follett
ini. Mengapa di awal saya menyebut kapal, bukan pesawat terbang? Karena memang
yang diceritakan disini ialah sebuah kapal terbang, bukan pesawat terbang. Satu
hal mencolok yang membedakan ialah, bahwa kapal terbang ini tidak memerlukan
bandara sebagai sarana untuk pendaratannya. Dari namanya saja bisa diketahui
bahwa kapal terbang yaitu sebuah kapal yang bisa terbang. Tentu saja, kapal
identik dengan air, maka kapal terbang ini hanya butuh perairan sebagai sarana
pendaratannya. Kapal terbang yang diceritakan sendiri merupakan kapal terbang
yang nyata dan pernah ada, yaitu kapal Pan American. Kapal ini terbang sekitar
tahun 1930-an, tepatnya tahun 1939, tepat sebelum Perang Dunia II meledak di
Eropa pada khususnya. Kapal terbang ini sendiri merupakan kapal eksklusif
khusus dengan seat terbatas dan tiket yang hanya dibeli oleh orang-orang kaya
saja. Kapal ini sendiri melayani penerbangan dari Eropa ke Amerika dengan
jaminan waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kapal
laut.
Cerita buku ini sendiri diawali dengan latar belakang
tokoh-tokoh yang nantinya akan terbang menggunakan pesawat ini. Ada seorang
putri bangsawan yang begitu sangat ingin lepas dari keluarganya, ada seorang
pencuri dan penipu ulung yang hingga saatnya menaiki kapal tetap dapat
bersembunyi dibalik identitas palsunya, ada sepasang kekasih yang menjalin
cinta terlarang dimana sebenarnya si wanita telah memiliki suami, ada seorang
wanita pemilik perusahaan sepatu yang menghadapi masalah yang berkaitan dengan
perusahaannya apabila tidak segera pulang ke Amerika, dan yang paling
menegangkan ialah ada seorang awak kapal yang diperintahkan untuk melakukan
pembajakan pesawat oleh sebuah kelompok penjahat di Amerika yang menyandera
isterinya.
Intrik yang kemudian terjadi di kapal ini sungguh sangat
mencengangkan. Misalnya saja asmara terlarang antara si putri bangsawan dan si
penipu, mereka yang tadinya tidak sengaja bertemu di daratan bertemu lagi di
kapal ini. Hingga terjadilah adegan-adegan yang seperti tertera pada label di
bagian belakang buku ini: Novel Dewasa. Ada pula intrik yang terjadi antara
sepasang kekasih gelap yang secara mencengangkan ternyata suami si wanita
tersebut berhasil menyusul ke dalam kapal tersebut. Gawatnya, si suami yang
memang tadinya tidak berencana terbang ke Amerika hanya mendapatkan tiket untuk
Honeymoon Suite bersama si wanita
pemilik perusahaan tadi. Makin pelik ketika si suami ternyata terlibat cinta
lokasi dengan wanita tersebut. Hingga terjadilah cinta segiempat diantara
keempat orang tersebut. Ada pula pergolakan batin pada si awak kapal yang
isterinya disandera sekelompok penjahat, tuganya sebagai teknisi terpaksa
dipertaruhkan dengan cara mengosongkan tangki bahan bakar agar kapal ini bisa
mendarat darurat di tempat yang telah ditentukan dimana para penjahat ini telah
menunggu untuk menyelamatkan salah seorang temannya yang juga penumpang dari
kapal ini.
Dari tulisan saya di atas saya saja telah terbayang
bagaimana kusutnya buku ini, banyak tokoh, banyak konflik, dan juga banyak
adegan syurnya #eh. Tetapi Ken Follett berhasil meramu semua itu menjadi sebuah
cerita yang enak dibaca. Apalagi detail-detail dari pelayanan kapal terbang
eksklusif ini sungguh sangat menggiurkan untuk dicicipi. Belum lagi
fasilitas-fasilitas yang ada di kapal ini, sungguh mencengangkan. Penulis seolah
berhasil membawa pembaca ikut merasakan mewahnya kapal ini. Belum lagi suasana
dan latar belakang buku ini. Sesuai judul buku, Night Over Water, pembaca
seolah diajak untuk menikmati malam di atas samudera Atlantik. Tentunya dengan
segala konflik dan intrik yang terjadi di dalamnya. Menurut saya buku ini
termasuk underrated, dari segi cerita dan pencampuran antara fiksi-nonfiksi,
sebenarnya kisah yang tertulis seperti benar-benar terjadi di masa lampau,
apalagi detail seperti yang saya tulis tadi, sangat mendekati kenyataan yang
mungkin pernah ada. Tetapi buku ini seolah kalah populer dengan buku-buku
lainnya yang banyak beredar, lihat saja bagaimana respon para pembaca tentang
buku ini, mungkin hanya segelintir orang saja yang pernah membacanya. Padahal hal-hal
yang saya tulis tadi sudah lebih dari cukup untuk membuat buku ini untuk direkomendasikan
kepada pecinta buku.
Judul: Night Over Water
Penulis: Ken Follett
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 568 hal.
Rate: 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar