Mengapa buku ini disukai para pembunuh?
Errr... Tulisan itu terpampang besar-besar di bagian
belakang buku. Tanpa sinopsis apa-apa, hanya tulisan itu. Bikin penasaran?
Sejujurnya, buat saya gak begitu buat penasaran ya. Maksudnya, saya gak beli
buku ini gara-gara tulisan di belakang buku ini, boro-boro tahu ada tulisan
kaya gitu, maklum, beli online, hehe... Ajaibnya, di buku yang saya beli ini,
terselip uang seratus ribu rupiah milik dari pemiliknya yang terdahulu, padahal
beli buku ini kalau dihitung-hitung yah, Cuma 15 ribu lah. Kenapa juga saya gak
penasaran? Yah, udah dengar selentingan juga sih, kalau buku ini amat terkenal
akibat peristiwa pembunuhan John Lennon, apalagi buku ini masuk list 1001 buku
yang harus dibaca sebelum wafat, jadi ya dibeli gara-gara alasan masuk list
1001 itu, bukan gara-gara kenapa buku ini disukai pembunuh, hehe...
Oke, masuk ke isi buku. Ah, sumpah deh, sampai akhir buku
tetap bingung. Apa sih yang bikin buku ini mempengaruhi orang buat membunuh?
Dari isi buku ini aja gak ada kok adegan pembunuhan-pembunuhannya sama sekali.
Err, walaupun ada, peristiwa pembunuhan yang terjadi HANYA di dalam alam
pikiran Holden Caulfield. Ya, hanya di dalam pikiran. Malah saya berpendapat,
si Holden ini kebanyakan berkhayal. Emang sih, dia memberontak dengan cara
berkali-berkali keluar (atau dikeluarkan?) dari sekolahnya. Alasannya sih, dia
gak tahan sama orang-orang munafik yang ada di sekolahnya. Tapi apa sebenarnya
alasan dia dikeluarkan? Yah, dari peristiwa di buku ini yang menceritakan kenapa
Holden dikeluarkan dari Pencey College, alasan dia dikeluarkan yaitu gara-gara
dia tidak lulus hampir semua mata pelajaran! Bayangkan, dia hanya lulus di
pelajaran Bahasa Inggris, apa seperti itu dapat dikatakan seorang pemberontak?
Well, mungkin Holden memberontak dengan cara dia malas belajar dan masa bodoh
pada sekolahnya, tapi tetap saja, menurut saya sangat konyol menjadikan hal itu
sebagai alasan untuk menjadikan buku ini menginspirasi untuk membunuh orang!
Jadi, inti dari buku ini ialah tentang “petualangan” Holden
Caufield yang dikeluarkan dari sekolah Pencey. Seharusnya, Holden mulai
meninggalkan sekolah hari Rabu. Tetapi akibat dia telah begitu muak dengan
situasi di Pencey (apalagi setelah teman sekamarnya, Stradlater, mengencani
sahabat masa kecilnya, Jane), dia akhirnya minggat lebih awal, yaitu pada hari
sabtu. Nah, yang dia lakukan ialah kembali ke kotanya, New York, tapi tidak
kembali ke rumahnya. Dia menginap di hotel, dan memulai petualangannya sendiri
di kota itu dengan berkeliling di kota New York. Berbagai kejadian unik dan
liar ia alami, mulai dari nostalgia masa lalu, hingga kejadian saat ia menyewa
jasa wanita panggilan. Sampai akhirnya, ia tak bisa menahan hasrat untuk
bertemu dan curhat dengan adik kesayangannya, Phoebe. Ia pulang ke rumah dengan
cara menyelinap pada akhirnya, dan menceritakan segalanya kepada Phoebe. Phoebe
pulalah akhirnya yang menjadi obat untuk Holden dalam menatap masa depannya
yang terlalu banyak dipenuhi oleh angan-angan.
Dari segi cerita, mungkin buku ini terkesan biasa. Yang
membuat buku ini wah ialah pengaruhnya terhadap Chapman (pembunuh Lennon) dan
kata-kata kasar yang banyak bertebaran di buku ini. Well, kata “sialan” mungkin
tidak terdengar begitu kasar apabila di Indonesiakan. Entah, apakah “sialan”
ini terjemahan dari “s**t” yang merupakan kata kasar di luar negeri sana.
Sempat bertanya-tanya juga tentang definisi kasar disini, “ah, Cuma sialan
doang,” pikir saya. Tapi semuanya berubah ketika buku mendekati akhir.
Terjemahan bebas dari (mungkin) “F**k you”, sangat membuat tercengang apabila
di Indonesiakan. Ah, silahkan baca sendiri apakah terjemahan yang terdapat di
dalam buku ini. Tapi jujur saja, saya kaget kata ini ada di buku terjemahan
seperti ini. Sampai akhirnya saya berpikir, wajar juga apabila dikatakan buku
ini mengandung kata-kata kasar.
Dari segi judul, mungkin The Catcher in the Rye ini agak
membingungkan. Saya belum menangkap arti sebenarnya dari buku ini. Tetapi
setelah membuka halaman 165 dari buku ini, agak terjawab juga darimana judul
buku ini. Ini merupakan senandung dari seorang anak yang Holden temui di
sekitar Broadway. Anak itu bersenandung: “ kalau ada yang datang dari ladang
gandum untuk menangkap seseorang”. Ah, masih gak ngerti juga kenapa senandung
anak ini begitu penting sehingga dijadikan judul buku.
Akhirnya, menurut saya, walaupun dari segi cerita agak biasa
saja. Kehebohan dan keterkenalan buku inilah yang layak menjadikan buku ini
masuk list 1001 buku yang mesti dibaca sebelum wafat. Coba saja sebut “The
Catcher in the Rye”, setidaknya banyak orang yang tahu dan mengaitkan buku ini
dengan kematian John Lennon. Tetapi yah, tetap saja gak ngerti apa yang bikin
buku ini bisa bikin orang membunuh. Rata-rata bintang aja deh buat buku ini, 3
bintang cukup.
Judul: The Catcher in the Rye
Penulis: J.D. Salinger
Penerbit: Banana
Terbit: Juli 2007
Tebal: 300 hal.
Rate: 3/5
Mengapa buku ini disukai para pembunuh? << pas baca juga langsung semangat. Rupanya isinya nggak terlalu menegangkan ya mba :)
BalasHapusbukan mbak-mbak :')
Hapussama sekali gak menegangkan sih, malah heran aja kenapa menginspirasi buat ngebunuh :O
Buku2 besar memang kadang membingungkan dan membuat pembacanya mengerutkan kening. kadang, saya sendiri ngak nangkep ini penulis maunya gimana? mungkin penulisnya yg terlampau pintar atau saya yg agak telmi. tapi buku ini memang sering disinggung dalam banyak karya sastra karena begitu berkesan. nah kesannya gimana mas? *hasyah malah nanya lg
BalasHapuskesan saya? kaget waktu liat terjemahan "f**k you* XD
HapusAku juga ngga ngerti dengan rumor2 tentang buku ini.. Atau emang ngga nangkep esensi buku nya gitu ya.. hmmmm..
BalasHapussama berarti mbak, 1001 emang berat2 bahasa dan bahasannya :O
HapusBukunya udah ada di tumpukan tapi blom dibaca >.<
BalasHapusEh udah ada terjemahannya ternyata.
Nggak pernah liat deh.
Semoga seblom tahun 2012 berakhir udah bisa kelar baca buku ini.
Err..membingungkan yah..
emang jarang liat di gramed sih, penerbitnya juga "cuma" banana soalnya. membingungkna mengaitkan judul dengan isi buku, saya mah gak ngerti :O
Hapus*ikut bingung juga kayak yang lain2*
BalasHapusaku rencananya mau baca buku ini bulan depan, dan berharap supaya nggak terlalu bingung..hehehe
kalo dari segi cerita sih gak membingungkan kok. yang membingungkan itu kaitannya sama bikin membunuh orang :D
Hapuswahhh ada uangnya 100 rb :)
BalasHapuspenasan sama buku ini :) boleh tuker sama saya.. hehe
tuker ama duitnya ya? hihihi. gak ah, langka soalnya buku ini :p
HapusNah yg paling bikin penasaran itu uang 100 ribunya, wkwkwk...Kenapa gak ada buku bekas yg aku beli diselipin uang ya? 50rb gpp deh, mayan bisa beli 1 buku...
BalasHapusDari awal aku udah gak minat sama buku ini, biarpun orang bilang bagus, biarpun masuk di list 1001 buku yg harus dibaca sebelum mati, saya mati sebelum baca ini juga gpp kok :P
100 ribunya mau saya balikin :|
Hapuskenapa gak minat mbak?
Buku yang membingungkan dan menambah pusing pembaca hehe... sementara tidak akan diteruskan, selamat sudah menyelesaikan sampai tuntas :D
BalasHapuskenapa menambah pusing? :O
HapusItu duit 100rb sumpah beruntung bgt kamu. Tapi mau dibalikin ya? *pukpuk, anak baik*
BalasHapusIya nih, hubungannya apa dong dengan buku ini disukai para pembunuh? Atau itu cuma salah cetak penerbit Indonesianya aja ya. Di buku edisi luar ada tulisan itu juga ga di covernya, mba Asriani?
setannya mengatakan duit itu harus dibalikin XD
Hapuswah, gak tau deh, belom liat yang versi english, ada info? :D
covernya serem -____-
BalasHapusada yang covernya gambar si Holden malah kocak menurut saya, wkwkwkw
Hapusbagi@ 100 ribunya dong #eh #gakjadideh
BalasHapuswew ah :s
Hapusaku sukaaa buku ini...btw kalau baca versi aslinya emang lebih berasa gila sih, penuh makian dan padat banget dengan pikiran2 Holden yang brutal dan agak sakit jiwa. mungkin itu yang menginspirasi org sakit jiwa lainnya untuk membunuh =D
BalasHapusyang bikin suka apanya mbak?
Hapusoya, sakit jiwa gimana? kok saya baca malah lebih ke pikiran2 konyol ABG labil ya #Peace
mungkin kalian terlalu rendah daya imajinasinya
BalasHapus