Laman

Jumat, 31 Agustus 2012

The Catcher in the Rye




Mengapa buku ini disukai para pembunuh?

Errr... Tulisan itu terpampang besar-besar di bagian belakang buku. Tanpa sinopsis apa-apa, hanya tulisan itu. Bikin penasaran? Sejujurnya, buat saya gak begitu buat penasaran ya. Maksudnya, saya gak beli buku ini gara-gara tulisan di belakang buku ini, boro-boro tahu ada tulisan kaya gitu, maklum, beli online, hehe... Ajaibnya, di buku yang saya beli ini, terselip uang seratus ribu rupiah milik dari pemiliknya yang terdahulu, padahal beli buku ini kalau dihitung-hitung yah, Cuma 15 ribu lah. Kenapa juga saya gak penasaran? Yah, udah dengar selentingan juga sih, kalau buku ini amat terkenal akibat peristiwa pembunuhan John Lennon, apalagi buku ini masuk list 1001 buku yang harus dibaca sebelum wafat, jadi ya dibeli gara-gara alasan masuk list 1001 itu, bukan gara-gara kenapa buku ini disukai pembunuh, hehe...

Oke, masuk ke isi buku. Ah, sumpah deh, sampai akhir buku tetap bingung. Apa sih yang bikin buku ini mempengaruhi orang buat membunuh? Dari isi buku ini aja gak ada kok adegan pembunuhan-pembunuhannya sama sekali. Err, walaupun ada, peristiwa pembunuhan yang terjadi HANYA di dalam alam pikiran Holden Caulfield. Ya, hanya di dalam pikiran. Malah saya berpendapat, si Holden ini kebanyakan berkhayal. Emang sih, dia memberontak dengan cara berkali-berkali keluar (atau dikeluarkan?) dari sekolahnya. Alasannya sih, dia gak tahan sama orang-orang munafik yang ada di sekolahnya. Tapi apa sebenarnya alasan dia dikeluarkan? Yah, dari peristiwa di buku ini yang menceritakan kenapa Holden dikeluarkan dari Pencey College, alasan dia dikeluarkan yaitu gara-gara dia tidak lulus hampir semua mata pelajaran! Bayangkan, dia hanya lulus di pelajaran Bahasa Inggris, apa seperti itu dapat dikatakan seorang pemberontak? Well, mungkin Holden memberontak dengan cara dia malas belajar dan masa bodoh pada sekolahnya, tapi tetap saja, menurut saya sangat konyol menjadikan hal itu sebagai alasan untuk menjadikan buku ini menginspirasi untuk membunuh orang!

Jadi, inti dari buku ini ialah tentang “petualangan” Holden Caufield yang dikeluarkan dari sekolah Pencey. Seharusnya, Holden mulai meninggalkan sekolah hari Rabu. Tetapi akibat dia telah begitu muak dengan situasi di Pencey (apalagi setelah teman sekamarnya, Stradlater, mengencani sahabat masa kecilnya, Jane), dia akhirnya minggat lebih awal, yaitu pada hari sabtu. Nah, yang dia lakukan ialah kembali ke kotanya, New York, tapi tidak kembali ke rumahnya. Dia menginap di hotel, dan memulai petualangannya sendiri di kota itu dengan berkeliling di kota New York. Berbagai kejadian unik dan liar ia alami, mulai dari nostalgia masa lalu, hingga kejadian saat ia menyewa jasa wanita panggilan. Sampai akhirnya, ia tak bisa menahan hasrat untuk bertemu dan curhat dengan adik kesayangannya, Phoebe. Ia pulang ke rumah dengan cara menyelinap pada akhirnya, dan menceritakan segalanya kepada Phoebe. Phoebe pulalah akhirnya yang menjadi obat untuk Holden dalam menatap masa depannya yang terlalu banyak dipenuhi oleh angan-angan.

Dari segi cerita, mungkin buku ini terkesan biasa. Yang membuat buku ini wah ialah pengaruhnya terhadap Chapman (pembunuh Lennon) dan kata-kata kasar yang banyak bertebaran di buku ini. Well, kata “sialan” mungkin tidak terdengar begitu kasar apabila di Indonesiakan. Entah, apakah “sialan” ini terjemahan dari “s**t” yang merupakan kata kasar di luar negeri sana. Sempat bertanya-tanya juga tentang definisi kasar disini, “ah, Cuma sialan doang,” pikir saya. Tapi semuanya berubah ketika buku mendekati akhir. Terjemahan bebas dari (mungkin) “F**k you”, sangat membuat tercengang apabila di Indonesiakan. Ah, silahkan baca sendiri apakah terjemahan yang terdapat di dalam buku ini. Tapi jujur saja, saya kaget kata ini ada di buku terjemahan seperti ini. Sampai akhirnya saya berpikir, wajar juga apabila dikatakan buku ini mengandung kata-kata kasar.

Dari segi judul, mungkin The Catcher in the Rye ini agak membingungkan. Saya belum menangkap arti sebenarnya dari buku ini. Tetapi setelah membuka halaman 165 dari buku ini, agak terjawab juga darimana judul buku ini. Ini merupakan senandung dari seorang anak yang Holden temui di sekitar Broadway. Anak itu bersenandung: “ kalau ada yang datang dari ladang gandum untuk menangkap seseorang”. Ah, masih gak ngerti juga kenapa senandung anak ini begitu penting sehingga dijadikan judul buku.

Akhirnya, menurut saya, walaupun dari segi cerita agak biasa saja. Kehebohan dan keterkenalan buku inilah yang layak menjadikan buku ini masuk list 1001 buku yang mesti dibaca sebelum wafat. Coba saja sebut “The Catcher in the Rye”, setidaknya banyak orang yang tahu dan mengaitkan buku ini dengan kematian John Lennon. Tetapi yah, tetap saja gak ngerti apa yang bikin buku ini bisa bikin orang membunuh. Rata-rata bintang aja deh buat buku ini, 3 bintang cukup.


Judul: The Catcher in the Rye
Penulis: J.D. Salinger
Penerbit: Banana
Terbit: Juli 2007
Tebal: 300 hal.
Rate: 3/5


25 komentar:

  1. Mengapa buku ini disukai para pembunuh? << pas baca juga langsung semangat. Rupanya isinya nggak terlalu menegangkan ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan mbak-mbak :')

      sama sekali gak menegangkan sih, malah heran aja kenapa menginspirasi buat ngebunuh :O

      Hapus
  2. Buku2 besar memang kadang membingungkan dan membuat pembacanya mengerutkan kening. kadang, saya sendiri ngak nangkep ini penulis maunya gimana? mungkin penulisnya yg terlampau pintar atau saya yg agak telmi. tapi buku ini memang sering disinggung dalam banyak karya sastra karena begitu berkesan. nah kesannya gimana mas? *hasyah malah nanya lg

    BalasHapus
    Balasan
    1. kesan saya? kaget waktu liat terjemahan "f**k you* XD

      Hapus
  3. Aku juga ngga ngerti dengan rumor2 tentang buku ini.. Atau emang ngga nangkep esensi buku nya gitu ya.. hmmmm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama berarti mbak, 1001 emang berat2 bahasa dan bahasannya :O

      Hapus
  4. Bukunya udah ada di tumpukan tapi blom dibaca >.<
    Eh udah ada terjemahannya ternyata.
    Nggak pernah liat deh.
    Semoga seblom tahun 2012 berakhir udah bisa kelar baca buku ini.

    Err..membingungkan yah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang jarang liat di gramed sih, penerbitnya juga "cuma" banana soalnya. membingungkna mengaitkan judul dengan isi buku, saya mah gak ngerti :O

      Hapus
  5. *ikut bingung juga kayak yang lain2*
    aku rencananya mau baca buku ini bulan depan, dan berharap supaya nggak terlalu bingung..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo dari segi cerita sih gak membingungkan kok. yang membingungkan itu kaitannya sama bikin membunuh orang :D

      Hapus
  6. wahhh ada uangnya 100 rb :)
    penasan sama buku ini :) boleh tuker sama saya.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tuker ama duitnya ya? hihihi. gak ah, langka soalnya buku ini :p

      Hapus
  7. Nah yg paling bikin penasaran itu uang 100 ribunya, wkwkwk...Kenapa gak ada buku bekas yg aku beli diselipin uang ya? 50rb gpp deh, mayan bisa beli 1 buku...
    Dari awal aku udah gak minat sama buku ini, biarpun orang bilang bagus, biarpun masuk di list 1001 buku yg harus dibaca sebelum mati, saya mati sebelum baca ini juga gpp kok :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. 100 ribunya mau saya balikin :|

      kenapa gak minat mbak?

      Hapus
  8. Buku yang membingungkan dan menambah pusing pembaca hehe... sementara tidak akan diteruskan, selamat sudah menyelesaikan sampai tuntas :D

    BalasHapus
  9. Itu duit 100rb sumpah beruntung bgt kamu. Tapi mau dibalikin ya? *pukpuk, anak baik*

    Iya nih, hubungannya apa dong dengan buku ini disukai para pembunuh? Atau itu cuma salah cetak penerbit Indonesianya aja ya. Di buku edisi luar ada tulisan itu juga ga di covernya, mba Asriani?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setannya mengatakan duit itu harus dibalikin XD

      wah, gak tau deh, belom liat yang versi english, ada info? :D

      Hapus
  10. Balasan
    1. ada yang covernya gambar si Holden malah kocak menurut saya, wkwkwkw

      Hapus
  11. bagi@ 100 ribunya dong #eh #gakjadideh

    BalasHapus
  12. aku sukaaa buku ini...btw kalau baca versi aslinya emang lebih berasa gila sih, penuh makian dan padat banget dengan pikiran2 Holden yang brutal dan agak sakit jiwa. mungkin itu yang menginspirasi org sakit jiwa lainnya untuk membunuh =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang bikin suka apanya mbak?

      oya, sakit jiwa gimana? kok saya baca malah lebih ke pikiran2 konyol ABG labil ya #Peace

      Hapus
  13. mungkin kalian terlalu rendah daya imajinasinya

    BalasHapus