Novel ini merupakan salah satu dari sekian banyak karya penulis novel misteri kenamaan, Greg Iles. Sama halnya dalam novel lainnya, The Footprints of God, sekali lagi Greg Iles mengajak kita berpetualang menguak sebuah misteri dahsyat. Misteri yang membuat Anda terus terjaga sepanjang malam. Jadi, jangan baca buku ini jika Anda masih menginginkan tidur yang lelap!
Sempat skeptis juga baca sinopsis buku ini, sebabnya adalah buku ini tetap bikin ngantuk di awal-awal ceritanya, alurnya agak lambat, actionnya masih belum muncul, dan tokoh-tokohnya pun masih adem ayem, sangat sedikit konflik, lebih banyak bercerita tentang masa lalu. Nah, di pertengahan buku sampai akhir, barulah misteri dahsyat ini mulai terkuak, mulai terbuka semua, tak sabar ingin segera menghabiskan buku ini, dan jujur saja baru sekarang lagi sensasi membaca buku saya rasakan kembali.
Kehadiran Eve Sumner membuat Waters terperangah. Bukan karena Eve cantik dan memesona. Lebih dari itu, Eve adalah juga Malorie, yang selalu terobsesi dengannya. Mustahil memang mengingat Malorie telah terbunuh beberapa tahun yang lalu. Lantas, siapa Eve sebenarnya? Benarkah ia hanya mengarang cerita tentang jatidirinya? Apa hubungan mereka sebenarnya? Apakah Malorie benar-benar sudah mati? Waters harus tahu jawaban semua pertanyaan itu. Jika tidak, ia akan kehilangan seluruh anggota keluarganya.
Awal dari sinopsis buku ini, langsung muncul typo antara
Mallory di dalam buku dan Malorie di bagian belakang buku (sinopsis), entah
kalau dua nama ini punya arti yang sama di luar negeri sana. Tapi sebagai orang
Indonesia, tetap ingat kata-kata William Shakespeare: “Apalah Arti Sebuah Nama”.
Penuh misteri, membuat bertanya-tanya, bahkan saya sendiri
sampai menebak-nebak, kira-kira apa yang terjadi pada Eve, mengapa dia bisa
sangat mirip dan bahkan tahu rahasia-rahasia terbesar Mallory. Mallory sendiri
ialah mantan pacar John Walters semenjak muda, hingga akhirnya dia tewas
sepuluh tahun yang lalu. Sebelum tewas, ternyata Mallory sempat berkehendak
untuk membunuh Walters, dengan alasan dia sangat mencintai Walters, sehingga
setiap kali muncul rasa cemburu dalam dirinya, emosi dan nafsu untuk membunuh
Walters itu muncul, dua kali sudah percobaan pembunuhan itu dilakukan.
Ternyata, semua ini memang berawal dari masa lalu. Banyak
kejadian masa lalu terkuak setelah Eve alias Mallory ditemukan tewas setelah
tidur bersama Waters. Bagaimana masa lalu Mallory yang begitu kelam,
sampai-sampai menjadi korban kekerasan seksual dari seseorang yang sangat dekat
dengannya. Bagaimana ternyata sahabat dan istri Walters ternyata pernah punya
hubungan di masa muda. Hingga kisah mengapa Walters dan istrinya hanya
dikaruniai seorang anak padahal Lily, sang istri sempat hamil lagi sampai dua
kali.
Proses pencarian dan pemecahan teka-teki kematian Eve
mencapai puncaknya ketika Walters ditemani oleh pengacara dan juga sahabatnya,
Penn, dalam merunut peristiwa-peristiwa logis yang terjadi diantara hidup
Walters dan sekelilingnya. Disini kita diajak ikut berpikir, apakah tudingan
Penn terhadap sahabat dan istri Walters bahwa mereka ikut terlibat dalam
konspirasi pembunuhan ini adalah benar. Ataukah memang Mallory itu sebenarnya
masih hidup, dan semua hal yang terjadi di luar nalar Walters dan terutama
hukum, adalah hal yang nyata, dan bisa dibuktikan. Bukan sekedar kejadian
mistis yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Bisa dibilang buku ini sangat rapi, walaupun cukup banyak
adegan seks yang tersirat, namun tidak dibuat tersurat dalam buku ini. Begitu
pula dengan selera sang penulis, Greg Iles, yang juga pernah tergabung dalam
grup musik Frankly Scarlet, dia tidak segan untuk menulis hal-hal yang ada di
dunia modern ini, seperti penyebutan merk mobil, hingga penyebutan judul buku
lain, seperti Harry Potter dan Lord of the Ring, sehingga kesannya buku ini
memang merupakan buku yang berdasarkan kisah nyata dan bukan hanya fiksi
belaka. Cerita dari buku ini sendiri menurut saya sangat pantas untuk
difilmkan, sehingga kita bisa melihat, apakah fenomena tentang jiwa yang
merasuk itu benar-benar terjadi di dunia nyata, ataukah hanya sekedar fiksi.
Buku ini pantas untuk mendapatkan rate 4 dari 5 bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar