Laman

Jumat, 15 Juni 2012

Kerudung Merah




Aku terjebak...

Entah apa yang ada di pikiranku ketika aku memutuskan untuk liburan dan bersantai di Danau Toba ini, apa memang aku sangat penasaran dengan Danau Toba ini, atau Pulau Samosirnya kah yang membuat aku penasaran? Atau bahkan cerita-cerita yang terdengar bahwa di sekitar Danau Toba ini selalu ada perempuan-perempuan cantik yang konon kecantikannya telah melegenda? Yang jelas sekarang aku telah aku berada disini. Well, sebenarnya tidak masalah juga liburan kesini, yang jadi masalah adalah, ketika tak sengaja aku melihat berita sehari sebelum aku berangkat kesini, aku melihat adanya pertempuran antara Gerakan Pemberontak dengan Tentara Indonesia. Aku tidak berpikir panjang waktu itu, aku pikir toh itu hanya sesaat saja, tidak bakal ada lagi pertempuran. Landasan pemikiranku waktu itu ialah bahwa aku sudah sangat tidak mempercayai media , tidak akan pernah, tetapi ternyata kali ini aku salah, media-media sialan itu kali ini benar, sedang terjadi pertempuran sengit disini, dan aku terjebak di dalam hotel –yang untungnya mau menampungku, tidak bisa kemana-mana, sudah tiga hari terus berlangsung seperti ini.

Hari keempat, akhirnya pegawai hotel mengabarkan bahwa situasi telah aman, dan aku diijinkan untuk keluar berjalan-jalan, bahkan disarankan untuk segera mengakhiri liburan. Aku berkata bahwa aku akan berpikir terlebih dahulu, aku masih ingin menikmati keindahan Danau Toba ini. Aku pun mulai berjalan-jalan, dan benar sekali, Danau Toba dan Pulau Samosir memang sangat indah, tinggal menunggu perempuan cantik yang legendaris, yang aku sendiri kurang yakin bahwa mereka bakal keluar rumah, mengingat situasi masih panas, masih rawan konflik. Tidak lama aku berjalan, akhirnya aku melihatnya, seorang perempuan cantik berkerudung putih, nampaknya ia sedang tergesa-gesa menuju kediamannya. Sempat aku mengabadikan wajahnya melalui kamera digital yang aku bawa, dan beruntungnya aku, foto yang aku ambil begitu sempurna, sesempurna wajahnya. Tak bosan-bosannya kupandangi foto dalam kamera itu, kupandangi wajahnya, seakan mengingatkanku kepada seseorang yang telah lama hilang di dalam kehidupanku.

DORR..

Letusan senjata menyadarkanku, baku tembak ternyata belum selesai, aku pun lari terbirit-terbirit menuju hotel, sempat terpikirkan nasib si wanita berkerudung putih, tetapi hanya sekilas, karena aku tidak mengenalnya, aku memutuskan untuk terlebih dahulu menyelamatkan nyawaku.

Sesampainya di hotel, aku langsung mendekam di dalam kamar, seharian, bahkan sehari semalam, karena kuputuskan untuk tidak keluar kamar lagi, dan langsung tidur ketika malam telah turun. Tak kupedulikan suara baku tembak yang terjadi di luar, yang kupikirkan hanya satu, besok aku harus segera pergi dari sini.

Keesokan harinya aku dibangunkan oleh suara-suara teriakan orang-orang dari luar hotel. Setelah aku longokkan kepala keluar, ternyata telah ditemukan mayat seorang wanita di luar hotel. Aku pun segera bergegas turun untuk melihat lebih jelas.
Sesampainya di luar, ternyata korban seorang perempuan, dan berkerudung. Untungnya kerudung perempuan ini merah, bukan putih seperti perempuan yang kupotret kemarin. Terdengar selentingan bahwa korban merupakan korban peluru nyasar, ya, peluru nyasar yang sayangnya memakan korban orang tidak berdosa. Aku pun terus mendekat ke arah sang perempuan yang telah menjadi mayat, kuperhatikan dengan seksama bahwa wajahnya mirip dengan perempuan yang kupotret kemarin. Sesaat, aku tak bisa menahan emosiku, akupun berteriak histeris, karena ternyata perempuan ini memang perempuan yang sama dengan yang kemarin, dan warna kerudungnya yang merah merupakan warna merah darah, darah yang mengaliri kerudungnya akibat peluru nyasar yang menembus kepalanya.

10 komentar:

  1. Baru mau protes kok kerudungnya putih?

    BalasHapus
  2. eaa..dari kemaren bunuh2an mulu puh... harlequinnya mana #plakkkk

    BalasHapus
  3. Dalam situasi mencekam, masih bisa tidur ya? :)

    BalasHapus
  4. ini keren..
    sebentar lagi medan merdeka ya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan udah...makanya ada yang namanya jalan medan merdeka :P

      Hapus
  5. weleh baru baca...
    keren nih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih pujiannya mbak kemot #terharu #nangisgegulingan

      Hapus