Reuni. Yup, satu tahun berlalu setelah kejadian yang menimpa
anak-anak di Institut yang melibatkan Mr. Curtain dan Sang Pembisik-nya. Mr.
Benedict pun berencana mengadakan reuni bagi keempat anggota Persekutuan
Misterius Benedict. Masih dari sudut pandang Reynie Muldoon, kali ini Reynie
berkunjung ke rumah Kate, mereka berencana untuk pergi bersama-sama menuju
Stonetown dimana Mr. Benedict tinggal. Tidak hanya berdua, Sticky pun akan
pergi bersama dengan Reynie dan Kate, tentu saja dengan didampingi para orang
tua mereka. Constance, sebagai anggota termuda tentu saja tidak ikut dengan
ketiga temannya ini. Bukan apa-apa, karena Constance memang tinggal bersama Mr.
Benedict di Stonetown. Meskipun demikian, bukan berarti Constance telah
diberitahu tentang kejutan yang rencananya akan diberikan oleh Mr. Benedict
dalam acara reuni kali ini. Di rumah Kate, Reynie dan Sticky berkenalan dengan
peliharaan baru Kate, yaitu seekor burung alap-alap yang diberi nama Madge,
kelak Madge ini memegang peranan penting dalam petualangan anak-anak ini.
Alih-alih mendapatkan kejutan yang menyenangkan, anak-anak
disambut berita buruk ketika tiba di rumah Mr. Benedict. Kejutan tersebut
adalah hilangnya Mr. Benedict dan Nomor Dua. Ternyata, mereka berdua ditangkap
oleh Mr. Curtain, yang di dalam surat ancamannya memberitahukan bahwa ia
menyandera kedua orang tersebut guna meminta tebusan sebuah nama tempat dan
orang yang mengetahui sebuah tanaman yang mempunyai khasiat mampu membuat
orang-orang mengantuk. Tanaman ini dikenal dengan nama Duskwort dan hanya Mr.
Benedict-lah yang mengetahui tepatnya tanaman apakah Duskwort ini.
Rhonda, yang merupakan asisten lain Mr. Benedict selain
Nomor Dua mau tak mau akhirnya menyerahkan kejutan yang tadinya telah disiapkan
oleh Mr. Benedict kepada anak-anak. Kejutan ini berupa teka-teki dimana jawaban
dari teka-teki tersebut adalah destinasi Mr. Benedict berikutnya. Hm, mungkin
analoginya mirip dengan games Amazing Race. Jadi, anak-anak mendapatkan suatu
teka-teki yang menunjukkan suatu benda atau tempat, dan di benda atau tempat
tersebut ada teka-teki lain yang menunjukkan petunjuk berikutnya. Tadinya, Mr.
Benedict berencana membuat teka-teki dan petunjuk ini mengarah kepada tempatnya
terakhir berada. Namun, gara-gara penyekapan yang dilakukan oleh Mr. Curtain,
teka-teki ini agak menggantung karena Mr. Benedict masih berada di setengah
jalan dalam games ini. Anak-anak, yang memang tidak mempunyai ide tentang
dimana Mr. Benedict berada akhirnya mengikuti teka-teki pertama, dan memang
akhirnya teka-teki ini dapat menunjukkan posisi terakhi Mr. Benedict yang telah
disekap oleh Mr. Curtain.
Petualangan anak-anak kali ini bisa dibilang antar-benua.
Dari Amerika tempat mereka berada, petunjuk-petunjuk yang ada membawa mereka
menaiki kapal laut, kereta, sepeda, bahkan pesawat terbang. Destinasi mereka
adalah benua Eropa, sebuah tempat yang mempunyai nilai historis bagi Mr.
Benedict. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Mr. Benedict lahir di benua Eropa,
dan mungkin itulah sebabnya ia “menggiring” anak-anak ke benua biru ini.
Setelah melalui perjuangan yang menegangkan, penuh teka-teki dan penuh
pengetahuan serta pengalaman baru bagi mereka, anak-anak akhirnya berhadapan
dengan para Manusia Sepuluh. Manusia Sepuluh ini ialah kaki tangan Mr. Curtain
dan dinamakan demikian karena mereka mempunyai sepuluh cara yang berbeda guna
menghabisi lawan-lawannya.
Petualangan antar-benua yang dialami anak-anak kali ini
lebih seru dibanding petualangan pertama mereka yang hanya berkutat di Institut
saja. Teka-teki yang dibuat oleh penulis pun sangat asyik untuk dinikmati dan
dicari pemecahannya, apalagi seperti telah disebut di atas, konsep yang seperti
Amazing Race ini membuat sebuah jalan cerita yang baru dan cukup unik. Di buku
kedua ini pula keahlian dan bakat dari Constance mulai terlihat. Bukan, bukan
bakatnya dalam membuat sajak yang berima, namun bakat yang lain, bakat yang
berbeda dari bakat-bakat yang telah dimiliki ketiga temannya yang lain. Tokoh
penjahat yang muncul disini pun lebih beragam dan lebih sadis, selain itu,
mereka pun lebih berdarah dingin, tak memandang siapa lawan mereka, apakah
dewasa ataukah anak-anak. Konsep tentang tanaman Duskwort yang dapat membuat
mengantuk pun menarik, bagaimana ambisi Mr. Curtain dalam menguasai dunia masih
belum habis, sehingga ia ngotot untuk mendapatkan tanaman ini, sehingga ia akan
lebih mudah mempengaruhi dunia ketika orang-orang mulai mengantuk gara-gara uap
dari Duskwort yang dibakar ini.
Mengenai kecocokan buku ini untuk anak-anak, seperti telah
saya singgung di atas, penjahat yang ada cukup sadis dan berdarah dingin,
sehingga saya agak khawatir jika buku ini belum dapat dicerna oleh anak-anak
yang masih agak kecil. Mungkin, seperti halnya Lima Sekawan yang saya
rekomendasikan untuk anak-anak usia sepuluh tahun ke atas, buku ini pun
demikian. Tetapi, jelas buku ini cocok untuk anak-anak tersebut, teka-teki yang
ada dan penyelipan pengetahuan umum di buku ini dapat menambah wawasan,
sehingga tanpa disadari, konsep belajar sambil membaca novel sangat ada di
dalam buku ini. Lebih seru dari buku pertama, saya beri bintang lima untuk buku
ini. Buku yang sangat saya rekomendasikan kepada teman-teman sekalian.
Judul: Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut (The Mysterious Benedict Society #2)
Penulis: Trenton Lee Stewart
Tebal: 545 hal.
Penerbit: Matahati
Tahun Terbit: 2008 (1st) / 2010 (terjemahan)
Tahun Terbit: 2008 (1st) / 2010 (terjemahan)
Rate: 5/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar