Buku ketiga dari seri Lima Sekawan ini kembali berlatar
belakang musim panas, namun kali ini telah satu tahun berlalu semenjak
anak-anak ini bertemu pertama kalinya di musim panas lalu dan mengalami
petualangan seru di Pulau Kirrin. Anak-anak pun mulai beranjak dewasa dibanding
ketika pertama kali bertemu.
Liburan musim panas kelima sekawan ini masih mereka habiskan
di Pondok Kirrin, walaupun dengan kabar yang agak kurang menyenangkan akibat
bibi Fanny (ibu dari George) sedang sakit dan Joanna, asisten rumah tangga di
Pondok Kirrin, sudah tidak bersama mereka lagi. Joanna digantikan oleh Bu Stick
yang sama sekali tidak ramah, serta memiliki anak laki-laki bernama Edgar yang
sangat menyebalkan dan juga seekor anjing yang bernama Abu (anak-anak
memplesetkannya menjadi Bau) yang juga sangat tidak disukai oleh Timmy. Situasi
bertambah runyam ketika Bibi Fanny tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit
gara-gara penyakitnya yang bertambah parah, serta kedatangan Pak Stick, yang
juga sama menyebalkannya dengan Bu Stick dan Edgar.
Suasana rumah yang semakin tidak kondusif akibat sikap Bu
Stick yang semena-mena, yang di antara lain tidak memberi jatah makanan kepada
anak-anak, membuat anak-anak gerah dan memutuskan untuk kabur dari rumah.
Tepatnya, mereka memutuskan untuk minggat ke Pulau Kirrin, karena kebetulan
cuaca musim panas sedang cerah dan juga persediaan makanan yang mereka milik
cukup untuk bekal mereka pada saat “kabur”. Tak disangka, di Pulau Kirrin,
mereka kembali mengalami petualangan seru, yang diantaranya mereka menemukan
sebuah koper yang isinya boneka-boneka serta keperluan-keperluan anak
perempuan. Satu hal lagi yang lebih mencengangkan, ternyata keluarga Stick yang
berada di balik kejadian-kejadian yang anak-anak awasi di Pulau Kirrin.
***
Buku ketiga Lima Sekawan ini masih berkisar di Kirrin,
seputaran Pondok dan Pulau Kirrin, sama seperti dua buku awal Lima Sekawan,
yang juga berlatar belakang di Kirrin. Dengan membaca buku ini, pembaca seolah
dibawa oleh Enid Blyton untuk ikut “berpiknik” bersama anak-anak Lima Sekawan.
Petualangan dan kehidupan mereka di Pulau Kirrin pada saat minggat sungguh
sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, coba saja bayangkan menginap di sebuah gua
yang beralaskan pasir putih dan cahaya yang cukup dari sebuah lubang di atas
langit-langit. Belum lagi perbekalan anak-anak yang sangat menggiurkan, khas
Inggris Raya. Ada limun, air jahe, roti selai, daging dingin, dan lain-lain. Bagi
kebanyakan pembaca Lima Sekawan yang bukan berasal dari Eropa sana, saya yakin
akan tergiur juga dengan makanan-makanan tersebut. Belum lagi
petualngan-petualangan mereka yang selalu menakjubkan, hal ini pun membuat
pembaca ikut hanyut dalam cerita yang sedang dibaca.
Ada sebuah kesamaan dari tiga buku pertama Lima Sekawan ini,
yaitu anak-anak ini selalu terlibat dengan suatu kejahatan yang melibatkan
orang dewasa dan juga melibatkan kasus-kasus yang lumayan besar, baik dalam
lingkupnya, maupun harta yang terlibat di dalamnya. Kesamaan lain yaitu
kejadian-kejadian petualangan mereka ini selalu terjadi pada saat liburan
sekolah, hal ini mungkin dimaksudkan oleh Enid Blyton untuk memotivasi
anak-anak agar mengisi waktu liburan mereka dengan kumpul dengan keluarga dan
melakukan kegiatan-kegiatan seru, seperti berkemah, atau mungkin berpetualang.
Hal ini pulalah yang membuat Lima Sekawan ini menjadi buku anak yang terkenal
di seluruh dunia. Mengenai rekomendasi usia untuk buku ini, sama seperti kedua
buku sebelumnya, masih ada kata yang lumayan kasar di buku ini, sehingga perlu
diberinya pemahaman kepada mereka bahwa kata-kata kasar tersebut tidak layak
untuk mereka ucapkan. Jadi kesimpulannya, buku ini cocok untuk usia 10 tahun ke
atas, serta empat bintang untuk buku ini. Oh ya, buku ini juga saya sertakan
dalam baca bareng karya-karya Enid Blyton dalam event Fun Months 2 dalam
tantanga membaca literatur-literatur untuk anak-anak dengan host mbak @bzee_why disini
Judul: Lima Sekawan: Minggat
Penulis: Enid Blyton
Tebal: 267 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rate: 4/5
Rekomendasi Usia: >10 tahun
Ahhhh mau dong bukunya >.< Sedang mengumpulkan kembali serial Lima Sekawan nih u.u
BalasHapusYang covernya seperti ini tentunya. Kurang suka dengan cover baru yang Gramedia terbitkan sekarang u.u