Buku kedua Jeffrey Deaver yang saya baca. Tetapi ini buku
seri Lincoln Rhyme pertama yang saya baca. Sempat bingung juga siapa sih si
Rhyme ini, ternyata beliau adalah mantan polisi yang masih mempunyai pengaruh
yang besar di kepolisian. Sebab dia keluar dari kepolisian adalah karena cacat
yang ia peroleh ketika bertugas. Cacat yang dimaksud adalah tidak bisa
berjalan. Bagian bawah tubuhnya lumpuh, tak bisa digerakkan, tetapi tidak
dengan otaknya, dia tetap merupakan seorang yang brilian. Tangan kanan Rhyme
adalah Amelia Sachs, dia masih seorang polisi, dan bantuan-bantuan serta
kerjasama dengan Rhyme sangat ia butuhkan dalam mengungkap kasus-kasus yang
terjadi, terutama kasus aneh-bin-misterius yang diceritakan di buku ini.
The Vanished Man, judul asli buku ini, artinya dalam bahasa
Indonesia ialah “Orang yang Menghilang”. Si Vanished Man ini ialah sesorang
yang menyebut dirinya Malerick, ya, itu adalah nama julukan yang ia pakai dalam
melakukan aksinya. Kenapa disebut Orang yang Menghilang? Bayangkan, si Malerick
ini berhasil membunuh seorang gadis di sekolah musik, sempat terkepung oleh
polisi, dan voila... secepat kilat dia dapat melarikan diri, menghilang di
hadapan para polisi yang mengepungnya. Wah, sebenarnya siapa sih Malerick itu?
Hm, judul Indonesia dari buku ini ialah “Si Perapal”, menurut KBBI, rapal atau
merapal itu artinya mengucap atau membaca. Rancu juga sih, soalnya gak ada tuh
Malerick merapalkan kata-kata sakti sehingga dia bisa menghilang begitu cepat.
Yang lebih tepat ialah, Malerick merupakan seorang magician handal. Hampir
segala jenis keahlian sulap dia kuasai. Mulai dari berganti pakaian dengan
cepat, ahli binatang, ahli membuka kunci, hingga bahasa perut sebagai
ventriloquist. Terjawablah mengapa dia berhasil kabur dari polisi yang mengepungnya
di sekolah musik, dia menggunakan trik berganti pakaian dengan cepat, dan
menyamar menjadi seseorang yang sangat berbeda, sehingga mengalihkan perhatian
para polisi itu.
Aksi Malerick tidak berhenti sampai disitu. Ada korban
berikutnya yang ia bunuh, kali ini selain menggunakan trik berganti pakaian
dengan cepat, ia juga menggunakan keahliannya dalam membuka kunci. Bayangkan
saja, pintu yang terkunci bisa ia buka hanya dalam beberapa detik saja! Korban
ketiga hampir saja muncul lagi, untungnya polisi yang mulai mengendus kasus ini
berhasil mencegahnya, sehingga
pembunuhan ini hanya nyaris terjadi. Ada keunikan lain dalam
pembunuhan-pembunuhan yang Malerick lakukan, dia menggunakan hal-hal yang lazim
ditemui dalam dunia sulap/sirkus dalam membunuh korbannya.
Berawal dari kasus pertamalah akhirnya Rhyme mulai membantu
Sachs dalam mengurai kasus ini. Kasus yang rumit, melibatkan berbagai
penyesatan dalam kejadian-kejadiannya, bahkan sampai Malerick tertangkap oleh
polisi pun, ternyata itu merupakan salah satu penyesatan yang Malerick gunakan!
Ia sengaja membuat dirinya ditangkap untuk merencanakan aksi-aksi lainnya. Pada
akhirnya, hanya satu hal yang dapat melawan penyesatan yang berkali-kali
Malerick gunakan, hal itu ialah penyesatan juga. Inilah yang dilakukan Rhyme
dalam mengungkap kasus ini, kasus yang terjadi yang sebenarnya didasari oleh
balas dendam, dan rasa cinta yang begitu mendalam.
Membaca buku ini laiknya menelusuri dunia magic secara
mendalam. Meskipun tidak ada trik-trik sulpa yang dibongkar secara vulgar,
tetapi setidaknya dapat memberi kita pengetahuan tentang ilmu-ilmu apa saja
yang terdapat dalam dunia magic ini. Belum lagi kerumitan-kerumitan tentang
penyesatan-penyesatan yang dilakukan, sungguh sangat membuat geleng-geleng kepala.
Dari satu pembunuhan ke pembunuhan lain, pindah topik gara-gara disesatkan oleh
kasus lain, hingga kejadian-kejadian yang mencengangkan yang terjadi pada tokoh
utama buku ini yaitu Rhyme. Bisa dibilang buku ini sangat brilian dalam
menyesatkan para pembacanya, tidak heran sih, sebabnya si penulis melakukan
riset yang sangat mendalam dalam penulisannya. Belum lagi teknologi-teknologi
yang digunakan oleh Rhyme, membuat kita geleng-geleng kepala sendiri ketika
membacanya. Coba bayangkan, sebuah alat yang bisa bekerja hanya dengan komando
suara, luar biasa.
Overall, alur yang jelas dari buku ini membuat betah
membacanya, dan saya sangat merekomendasikan bagi penggemar thriller dan cerita
detektif untuk membaca buku ini. Oh ya, ini bukan sembarang buku detektif,
karena buku detektif biasanya si penjahat tidak ketahuan identitasnya,
sedangkan di buku ini, jelas sekali identitas si pelaku. Hanya, pengungkapan
oleh polisinya itu yang membuat menarik. Well, i give 5 rates for this book :)
Judul: The Vanished Man - Si Perapal
Penulis: Jeffery Deaver
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 560 hal.
Rate: 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar